Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

3 sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”. 5 Q.S. at-Taubah : 60 Setelah menyatakan keislamannya, banyak muallaf orang-orang yang baru masuk Islam hidup dalam keadaan serba kesulitan. Mereka kehilangan tempat tinggal, pekerjaan dan terusir dari keluarga yang tidak mau menerima keislaman mereka. Kondisi hidup yang jauh dari kelayakan, merasa terbuang dan kehilangan kesejahteraan yang dulu pernah dimiliki, mereka pilih demi memenuhi gemuruh batin akan kebenaran ajaran Islam. 6 Keadaan ini ditambah dengan keimanan para muallaf yang masih lemah karena baru memeluk Islam. Untuk itu persoalan penguatan keimanan muallaf menjadi hal penting dalam melakukan bimbingan agama Islam karena mereka para muallaf membutuhkan keteguhan iman, kalau hal ini dibiarkan maka para muallaf ini akan kembali pada agama sebelumnya. Sebagai orang baru yang pindah agama, muallaf membutuhkan perhatian, kasih sayang, ajakan, bimbingan dari orang-orang atau lembaga yang memperhatikan kondisi tersebut. Keputusan untuk menjadi muallaf merupakan sebuah keputusan yang sangat sulit dalam hidup mereka, karena menyangkut nasib mereka di dunia dan juga di akhirat. Mereka memilih agama melalui ketekunan dan pengorbanan. Berbagai tekanan mereka rasakan baik dari keluarga, karib- kerabat, dan kawan-kawan non muslim yang menentang keputusan mereka, ditambah tuntutan untuk mempelajari agama baru dalam waktu yang singkat. 7 Dua kaimat syahadat merupakan pintu gerbang untuk memasuki Islam. 5 Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahnya Bandung: PT Sygma Examedia Arkanleema, 2009, h. 196. 6 Muallaf News, Geliat Dakwah di Papua Ciputat: Yayasan An-Naba Center, 2012, h. 3. 7 Ibid, h. 3. 4 Sebagai orang yang baru masuk Islam sangat penting untuk mengetahui agama yang dianutnya. Semakin banyak pengetahuan yang didapat, maka semakin banyak pula manfaat yang akan didapat. Hal ini tentu harus dilaksanakan melalui program bimbingan dan pembinaan yang intensif kepada muallaf melalui pesantren khusus. Bimbingan agama adalah proses pemberian bantuan terhadap individu agar mampu hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah, sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. 8 Bimbingan agama dilaksanakan dalam upaya memberikan kecerahan batin kepada seseorang dalam menghadapi segala macam persoalan. Dan bimbingan agama yang dilakukan sesuai dengan ajaran agama individu. 9 Selain itu bimbingan agama juga diharapkan dapat membangkitkan semangat baru dalam menguatkan keimanan muallaf yang telah mengalami gejolak kejiwaan. Iman merupakan motor penggerak kehidupan seseorang dalam menjalankan agama dan kepercayaanya. Keimanan akan terimplementasi dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini didasarkan pada pengertian iman menurut beberapa ulama. Iman menurut Ulama salaf termasuk Imam Ahmad, Malik, dan Syafi’i adalah : ِ ا ِ ع ِ تِ ق ِ دا ِ بِ ا ِ جل ِ ن ِ نا ِ ِ وِ ن ِ ط ِ ق ِِ ب ِ لا ِ سل ِ نا ِ ِ و ِ ع ِ م ِ لِ ِ بِ ا ِ ل ِ ر ِ ك ِ نا ِ Artinya : “Sesuatu yang diyakini di dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan anggota badan ” 10 8 Aunur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling dalam Islam Yogyakarta: UII Press, 2001 cet. ke-2, h. 4. 9 H. M. Arifin, Pokok-Pokok tentang Bimbingan Penyuluhan Agama Jakarta: Bulan Bintang, 1976, h. 25. 10 Yunahar Ilyas, Kuliah Akidah Islam, Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam, 2013 cet. Ke-15, h. 4. 5 Sahl bin Abdullah At-Tustari ketika ditanya tentang apakah sebenarnya iman itu beliau menjawab “Qaulun wa amalun wa niyyatun wa sunnatun.” Artinya ucapan yang disertai dengan perbuatan diiringi dengan ketulusan niat dan dilandasi dengan Sunnah. Selanjutnya beliau mengatakan “Sebab iman itu apabila hanya ucapan tanpa disertai perbuatan adalah kufur apabila hanya ucapan dan perbuatan tanpa diiringi ketulusan niat adalah nifaq sedang apabila hanya ucapan perbuatan dan ketulusan niat tanpa dilandasi dengan sunnah adalah bid’ah”. 11 Imam Hasan Basri mengatakan “Iman itu bukanlah sekedar angan- angan dan bukan pula sekedar basa-basi dengan ucapan akan tetapi sesuatu keyakinan yang terpatri dalam hati dan dibuktikan dengan amal perbuatan ”. 12 Dengan demikian, iman merupakan kesatuan atau keselarasan antara hati, ucapan, dan laku perbuatan, serta dapat juga dikatakan sebagai pandangan dan sikap hidup atau gaya hidup. Muallaf yang kurang mendapat bimbingan dan pembinaan Islam akan cenderung memilih kembali ke agama lamanya apabila imannya masih lemah. 13 Penguatan keimanan dalam hal ini menjadi sesuatu yang paling penting untuk diperhatikan karena iman merupakan hal pertama yang harus ditanamkan kuat pada muallaf sebelum berislam. 11 Ibid. h. 4. 12 Al-Islam, Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia. Bag 1 h. 18. 13 Wawancara pribadi dengan Ustadz Ozi Setiadi, Jakarta 10 Juni 2015. 6 Iman seseorang bisa bertambah dan bisa berkurang tergantung pada waktu dan tempat dimana saja dia berada. Karena itulah hidup manusia adalah perjuangan mempertahankan dan meningkatkan imannya. 14 Keberadaan Pesantren Pembinaan Muallaf Yayasan An Naba Center di daerah Sawah Baru Ciputat Kota Tangerang Selatan memberikan harapan baru bagi para muallaf supaya tidak ada lagi kekhawatiran dalam menjalankan keislamannya, tidak ada lagi rasa terbuang dan tentunya tidak lagi kembali murtad kembali ke agama lamanya karena mendapati Islam merupakan agama yang membawa kedamaian bagi para pemeluknya. Selain itu keimanan muallaf sebagai seorang muslim yang baru diharapkan meningkat dan menjadi penerus perjuangan dakwah Islam kepada semua orang. 15 Berdasarkan fenomena dan kejadian yang telah dipaparkan diatas, penulis akan membahas lebih lanjut dan akan menuangkan dalam sebuah penelitian yang berjudul “Pengaruh Bimbingan Agama Terhadap Penguatan Keimanan Muallaf di Yayasan An Naba Center Sawah Baru Ciputat Tangerang Selatan ”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas terhadap masalah- masalah yang akan diteliti, maka penulis membatasi permasalahan pada aspek layanan bimbingan agama dengan meninjau dari aspek pembimbing, aspek terbimbing, aspek metode dan aspek materi dalam 14 Rusjdi Hamka, Etos Iman, Ilmu dan Amal dalam Gerakan Islam Jakarta: Pustaka Panjimas, 1986, h. 7. 15 Wawancara pribadi dengan Ustadz Ozi Setiadi, Jakarta, 10 Juni 2015 7 penguatan keimanan muallaf di Pesantren Pembinaan Muallaf Yayasan An Naba Center Jl. Cendrawasih IV No. 1 RTRW 0203, Sawah Baru Ciputat Tangerang Selatan Banten. 2. Perumusan Masalah Dari batasan penelitian di atas, maka rumusan masalah yang akan penulis kaji : a. Bagaimana pengaruh bimbingan agama terhadap penguatan keimanan muallaf di Pesantren Pembinaan Muallaf Yayasan An Naba Center Sawah Baru Ciputat ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui dan menganalisis pelaksanaan bimbingan agama di Pesantren Pembinaan Muallaf Yayasan An Naba Center Sawah Baru Ciputat. b. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh bimbingan agama terhadap penguatan keimanan muallaf di Pesantren Pembinaan Muallaf Yayasan An Naba Center Sawah Baru Ciputat. 2. Manfaat Penelitian a. Memberikan sumbangan keilmuan dan pengetahuan yang meliputi Ilmu Bimbingan Penyuluhan Islam dan keagamaan khususnya berkaitan dengan pengaruh bimbingan agama terhadap penguatan keimanan muallaf di Pesantren Pembinaan Muallaf Yayasan An Naba Center Sawah Baru Ciputat. 8 b. Memberikan kontribusi positif bagi pengembangan keilmuan dan kurikulum Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. c. Dijadikan bahan evaluasi bagi Pesantren Pembinaan Muallaf Yayasan An Naba Center tentang pengaruh bimbingan agama terhadap penguatan keimanan muallaf di Pesantren Pembinaan Muallaf Yayasan An Naba Center Sawah Baru Ciputat.

D. Tinjauan Pustaka

Setelah melakukan penelusuran skripsi di Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, penulis mengadakan tinjauan kepustakaan terhadap beberapa skripsi yang memiliki kemiripan judul untuk menghindari bentuk plagiat, mereview hasil penelitian terdahulu, antara lain : 1. Abdul Hakim Jahid, Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Jakarta angkatan 2007 dengan judul “Motivasi Konversi Agama dan Pembinaan Muallaf di Pesantren Pembinaan Muallaf Yayasan An Naba Center Sawah Baru Ciputat ”. Skripsi ini berisikan tentang motivasi para muallaf dalam melakukan konversi agama dan bagaimana pembinaan yang diaplikasikan di Pesantren Pembinaan Muallaf Yayasan An Naba Center. Skripsi ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. 2. Peppy Mutawallie, Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Jakarta angkatan 2009 dengan judul “Pengaruh Bimbingan Agama Pada Korban Perdagangan