Deskripsi Informan Hasil dan Analisa Data Penelitian

2 Pembimbing 2 Spesialis Aqidah dan Akhlak Islam Nama : Abdul Aziz Laia, S.Sos.I TTL : Nias Selatan, 25 Oktober 1980 Alamat : Sawah Baru, Ciputat, Tangerang Selatan Pendidikan : S1 STIDDI Al-Hikmah Mampang Ustadz Abdul Aziz Laia mulai jadi pembimbing agama bagi muallaf sejak tahun 2014. Beliau adalah salah satu lulusan Pesantren Pembinaan Muallaf Yayasan An-Naba Center angkatan pertama. Motivasinya menjadi pembimbing agama karena beliau merasakan betul keberadaan seorang muallaf apalagi ketika dijauhkan dari keluarga. Ustadz Abdul Aziz berharap kepada para muallaf supaya mereka mampu memahami dan mengenal Islam secara kaffah supaya mereka tidak mudah murtad atau tidak kembali lagi ke agama sebelumnya. Selain itu diharapkan para muallaf ini mampu menjadi juru dakwah atau dai di kampung halamannya atau di tempat lainnya. 7 b. Santri Muallaf 1 Anas Mansur ZebuaAtanasious Fidel Zaibua Remaja yang lahir di Nias pada tangga 22 Oktober 1996 ini tertarik dengan Islam setelah mendengarkan suara adzan dan ceramah-ceramah agama Islam di televisi dan lingkungan sekitarnya saat ia bekerja di sebuah apotek di Gunung Sitoli. Ketertarikannya terhadap Islam membuat ia selalu mencari tahu tentang Islam baik dari buku-buku, radio dan acara di televisi. Hal ini diawali dengan 7 Wawancara Pribadi dengan Ustadz Abdul Aziz Laia, Ciputat, 11 Juli 2015. Lokasi : Ruang Sekretariat Pesantren Pembinaan Muallaf Yayasan An-Naba Center Sawah Baru. kegelisahan dan kegundahan hatinya ketika tidak menemukan ketenangan batin dari gereja dan lingkungan asalnya. Keputusannya berpindah agama dari agama Katholik ke agama Islam diusianya yang masih relatif muda merupakan sebuah keputusan yang sangat berat baginya. Namun karena keyakinan dan keteguhan hati yang lebih kuat, keputusan itu ia ambil meski dengan segala konsekuensi yang besar. Kabar berpindahnya agama Annas ke agama Islam membuatnya dijauhi teman-temannya dan dikucilnya masyarakat di daerahnya. Kegigihannya dalam mempelajari Islam ternyata diperhatikan oleh tokoh agama dan masyarakat di tempatnya bekerja. Annas kemudian dianjurkan untuk belajar di pesantren supaya belajarnya lebih kondusif dan waktunya lebih banyak. Melalui ustadz yang mengajarinya tentang Islam, Anas dipertemukan dengan Ustadz Abdul Aziz Laia yang kebetulan berasal dari Nias dan menjadi pengajar di Pesantren An-Naba. Setelah berdialog beberapa saat, Annas langsung mengiyakan ajakan untuk belajar di Pesantren An- Naba. Ia begitu senang dan bersemangat karena ia akan tinggal dan belajar agama lebih banyak di tempat yang mayoritas santrinya adalah yang senasib dengannya yaitu sebagai seorang muallaf. 8 2 KhoirunnisaOdete Soarez Khoirunnisa lahir di Ossu, pada tanggal 15 April 1990. Ia adalah anak pertama dari tujuh bersaudara. Khairunnisa lahir dari 8 Wawancara Pribadi dengan Annas Mansur Zaibua, Ciputat, 11 Juli 2015. Lokasi : Ruang Sekretariat Pesantren Pembinaan Muallaf Yayasan An-Naba Center Sawah Baru. keluarga seorang petani dan beragama katholik karena memang mayoritas didaerahnya adalah penganut katholik namun ia bukan penganut agama katholik yang taat. Keinginannya untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik dari orang tuanya sangat kuat. Sampai ada seseorang yang datang ke NTT mengajak anak- anak yang berminat untuk melanjutkan sekolahnya ke tanah jawa secara gratis di sebuah yayasan Islam. Tawaran itu pun langsung ditanggapi Khairunnisa dan meyakinkan kedua orang tuanya supaya diizinkan untuk merantau dan belajar di tanah jawa. Setelah satu minggu akhirnya kedua orang tuanya memberikan izin untuk melanjutkan pendidikan di sebuah yayasan di tanah jawa. Setelah masuk yayasan itulah kemudian Nisa sekolah dan belajar mengenai Islam dan akhirnya memeluk agama Islam. Setelah lulus dari SMA, khairunnisa berkeinginan untuk bisa kuliah di perguruan tinggi. Pertemuannya dengan Muhammad Orlando mendatangkan kabar baik bagi nisa karena Orlan adalah orang yang membantunya untuk bisa kuliah di perguruan tinggi Jakarta. Pada tahun 2013 Nisa dipertemukan dengan Ustadz Syamsul Arifin Nababan yang merupakan pendiri dan pimpinan Pesantren An- Naba. Sejak saat itulah Nisa tinggal dan belajar di Pesantren Pembinaan Muallaf Yayasan An-Naba Center kuliah di STIDDI Al- Hikmah, Mampang, Jakarta. 9 3 Lukman Hakim Euriko Menenjes 9 Wawancara Pribadi dengan Khairunnisa, Ciputat, 12 Juli 2015. Lokasi : Ruang Sekretariat Pesantren Pembinaan Muallaf Yayasan An-Naba Center Sawah Baru. Lukman lahir di Timor Leste, pada tanggal 07 Nopember 1997. Ketertarikannya terhadap Islam berawal dari melihat kakanya yang telah sekolah dan belajar di Yayasan Islam di tanah Jawa. Ia pun kemudian mengikuti jejak kakaknya untuk belajar dan sekolah di jawa. Di pesantren Al-Ikhlas, lukman belajar Islam dengan para santri lainnya. Dan di pesanntren itu pula, ia akhirnya belajar mengenal Islam lebih dalam dan akhirnya memeluk Islam. Namun karena usianya yang masih belia, ia belum begitu banyak memahami tentang Islam. Sampai akhirnya pada tahun 2013 ia berangkat ke Jakarta untuk melanjutkan sekolahnya ke jenjang SMA. Selama di Jakarta, Lukman diajak oleh Muhammad Orlando dan kakak kandungnya Khairunnisa untuk tinggal dan belajar di Pesantren An-Naba. Selama di pesantren An-Naba ini, lukman merasakan betul belajar ilmu agama dengan teman-teman yang senasib dengannya yaitu sebagai muallaf. Ia merasa bersemangat karena teman-teman serta para ustadz di Pesantren An-Naba selalu memberikan support terhadapnya. Selain belajar di pesantren An- Naba, ia juga melanjutkan pendidikannya di SMK Al-Ummah Ciputat. 10 4 Mustofa JayyidinEmiliano Ruas Uato Lari Mustafa lahir di Timor Leste, pada tanggal 28 April 1991. Pada awalnya Mustafa berniat hanya ingin merantau saja ke tanah jawa. Namun saat itu kedua orang tuanya tidak mengizinkan karena 10 Wawancara Pribadi dengan Lukman Hakim, Ciputat, 11 Juli 2015. Lokasi : Ruang Sekretariat Pesantren Pembinaan Muallaf Yayasan An-Naba Center Sawah Baru. ia masih kecil dan duduk di bangku Sekolah Dasar. Ia meyakinkan kedua orang tuanya supaya diizinkan untuk melanjutkan sekolahnya di jawa. Karena tekadnya yang kuat, akhirnya kedua orang tuanya pun memberikan izin kepada mustafa dengan syarat ketika kembali ke kampung halamannya ia harus kembali ke agama katholik. Syarat itu kemudian mustafa iyakan karena keinginannya merantau begitu kuat. Setelah lama di jawa dan kemudian pindah ke Jakarta dan masuk pesantren An-Naba pada tahun 2013, ia merasa semakin yakin dan mantap terhadap ajaran Islam. Ia bahkan bertekad, jika ada yang menyuruhnya untuk murtad, maka ia akan langsung menolak dengan tegas termasuk jika yang menyuruh itu adalah orang tuanya sendiri. Mustafa mengaku masuk Islam atas dasar kemauan sendiri dan karena menemukan kebenaran dalam Islam, bukan atas paksaan dari siapa pun.

2. Kegiatan Bimbingan Agama

Kegiatan Bimbingan Agama Islam merupakan kegiatan dari dakwah Islamiyah. Dakwah yang baik adalah dakwah yang mengarahkan umatnya dalam mencapai kesesimbangan hidup di dunia dan akhirat. Bimbingan Agama pada muallaf merupakan sebuah upaya dalam memberikan bantuan, pertolongan dan pemberdayaan supaya dapat berdaya guna sebagai seorang yang baru memeluk agama Islam sehingga keyakinannya kepada Islam semakin kokoh dan tidak mudah goyah oleh godaan apapun yang mengganggu keimanannya. Seperti yang diungkapkan oleh Ustadz Syamsul Arifin Nababan : “Tujuan Bimbingan Agama adalah supaya terbentuknya pribadi muslim yang kaffah, utuh dan serius. Ketika diberikan ilmu agama, dan mereka paham maka mereka bersyukur menjadi orang Islam. Tentu akan berdampak pada keimanannya nanti. Aqidahnya akan semakin kokoh ketika dibimbing dan dibina secara serius”. 11 Hal serupa juga sebagaimana diungkapkan oleh Ustadz Abdul Aziz Laia : “Tujuan bimbingan agama disini tentunya adalah sebagai benteng aqidah buat mereka agar tidak mudah murtad kembali. Kedua, sebagai hujjah jika berdebat dengan keluarga mereka yang notabene nya adalah non Islam. Ketiga, sebagai alasan dalam menegakan ibadah dan menjalankan Islam ”. 12 Dari hasil observasi dan wawancara, penulis dapat menggambarkan kegiatan bimbingan agama di lapangan sebagai berikut : a. Kegiatan Bimbingan Agama Kegiatan bimbingan agama dilaksanakan setiap hari mulai dari pukul 05.00-06.00 WIB di mushala Pesantren Pembinaan Muallaf Yayasan An-Naba` Center. Untuk kegiatan pagi atau setelah shalat berjamaah subuh, para santri muallaf diajarkan membaca Al-qur`an. Sedangkan bagi santri yang sudah bisa membaca Al-qur`an diwajibkan untuk menghafalnya. Hal ini dipandang penting karena sebagai seorang muslim, harus bisa membaca Al-qur`an terlebih dahulu sebelum mengkaji isi kandungannya secara lebih mendalam. Ketika seseorang memahami ajaran Islam lebih mendalam, maka ia akan lebih condong kepadanya dan lebih menguatkan imannya. Untuk kegiatan bimbingan 11 Wawancara Pribadi dengan Ustadz Syamsul Arifin Nababan, Ciputat, 06 Agustus 2015. Lokasi : Ruang Sekretariat Pesantren Pembinaan Muallaf Yayasan An-Naba Center Sawah Baru. 12 Wawancara Pribadi dengan Ustadz Abdul Aziz Laia, Ciputat, 11 Juli 2015. Lokasi : Ruang Sekretariat Pesantren Pembinaan Muallaf Yayasan An-Naba Center Sawah Baru. malam hari dilaksanakan pada pukul 18.00-21.00 WIB dengan diselang waktu shalat Isya berjamaah. Kegiatan diisi dengan menghafal al- Qur’an dan muhadlarah atau kultum. Sementara itu, untuk materi aqidah dan kristologi dilaksanakan setiap hari sabtu dan minggu pada pukul 05.00-06.30 WIB. Kegiatan bimbingan agama ini dipimpin langsung oleh ustadz Syamsul Arifin Nababan untuk materi kristologi ilmu perbandingan agama. Materi ini biasanya disampaikan kepada santri muallaf yang masih baru memeluk Islam atau baru masuk pesantren An-Naba. Selain itu untuk materi aqidah dan akhlak Islam di pimpin oleh ustadz Abdul Aziz Laia. Untuk materi-materi ibadah seperti tata cara berwudhu, shalat, dzikir dan yang lainnya diajarkan dan dibimbing sampai para santri muallaf ini bisa melaksanakan ibadah sesuai dengan syariat. Selain itu, dalam upaya meningkatkan dan menguatkan keimanan para muallaf diberikan bimbingan akidah dan materi kristologi ilmu perbandingan agama. Hal ini untuk mengajarkan tauhid yang sesungguhnya dalam Islam. Karena persoalan tauhid ini merupakan struktur utama dalam mempengaruhi pandangan hidup way of life dan perilaku seorang muslim. 13 Seperti yang diungkapkan oleh Annas : “Ada banyak perubahan yang saya rasakan setelah mengikuti bimbingan agama disini. Dulu saya orang yang emosional dan selalu bicara kotor. Tapi sekarang saya sudah merasa tenang, bisa mengontrol emosi, bertutur kata yang halus dan sopan. Semuanya berubah perlahan setelah mengikuti bimbingan agama disini ”. 14 13 Yayasan An-Naba Center. Muallaf News. H. 16. 14 Wawancara Pribadi dengan Annas Mansur Zaibua, Ciputat, 11 Juli 2015. Lokasi : Ruang Sekretariat Pesantren Pembinaan Muallaf Yayasan An-Naba Center Sawah Baru.