Metodologi Penelitian, meliputi pendekatan penelitian, subjek

12

BAB II LANDASAN TEORI

A. Bimbingan Agama

1. Pengertian Bimbingan Agama

Secara etimologis kata bimbingan merupakan terjemahan dari kata guidance berasal dari kata to guide yang artinya menunjukan, membimbing, menuntun, ataupun membantu. 1 Istilah guidance juga diterjemahkan dengan arti bantuan atau tuntunan. Ada juga yang menterjemahkan kata guidance dengan arti pertolongan. Berdasarkan arti ini, secara etimologis, bimbingan berarti bantuan, tuntunan atau pertolongan. 2 Secara harfiah, bimbingan adalah menunjukan, memberi jalan, atau menuntun orang lain ke arah tujuan yang bermanfaat bagi kehidupan dimasa kini dan masa yang akan datang. 3 Kemudian pengertian yang lebih utuh dari kata bimbingan, adalah usaha membantu orang lain dengan mengungkapkan dan membangkitkan potensi yang dimilikinya. Sehingga dengan potensinya itu, ia akan memiliki kemampuan untuk mengembangkan dirinya secara wajar dan optimal, yakni dengan cara memahami dirinya, mengenal lingkungannya, mengarahkan dirinya, mampu mengambil keputusan untuk hidupnya, dan 1 Hallen A, Bimbingan dan Konseling Ciputat: PT Ciputat Press, 2005, cet. ke-3, h. 2. 2 Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah Berbasis Integrasi Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008, h. 15-16. 3 H. M. Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama Jakarta: Golden Terayon Press, h. 1. dengannya ia akan dapat mewujudkan kehidupan yang baik, berguna, dan bermanfaat di masa kini dan masa yang akan datang. 4 Bimbingan berasal dari kata bahasa inggris guidence, yang artinya bantuan atau tuntunan. Adapun menurut Bimo Walgito, bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu-individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam kehidupannya agar individu atau sekumpulan individu-individu itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya. 5 Menurut Prof. Dr. Singgih D. Gunarsa dan Dra. Ny Singgih D. Gunarsa bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada seseorang, agar mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki dalam dirinya sendiri dalam mengatasi persoalan-persoalan, sehingga dapat menentukan jalan hidupnya sendiri secara bertanggungjawab tanpa harus bergantung kepada orang lain. 6 Jadi penulis dapat menarik kesimpulan bahwa secara singkat bimbingan adalah proses bantuan yang diberikan kepada seseorang ataupun sekelompok orang agar individu dapat memahami dirinya, sehingga ia sanggup mengarahkan dirinya sesuai dengan lingkungannya dan dapat mengarahkan tingkah lakuya ke arah yang lebih baik. Lalu dalam kaitannya dengan definisi agama yang dipaparkan oleh para ilmuan belum sepenuhnya sepadan. Menurut Zakiah Daradjat, agama adalah kebutuhan jiwa psikis manusia, yang akan mengatur dan 4 M. Luthfi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan Konseling Islam Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008, h. 6. 5 Bimo Walgito, Bimbingan dan Koseling Bandung: Andi Publisher, 1995, h. 4. 6 Singgih D. Gunarsa dan Ny Y. Singgih D. Gunarsa, Psikologi untuk Membimbing Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2007, cet. ke-11 h. 11-12.