bimbingan  agama  pada  Muallaf  di  Pesantren  Pembinaan  Muallaf Yayasan An Naba Center Sawah Baru Ciputat.
D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk  memperoleh  data  dari  penelitian  lapangan  ini,  penulis menggunakan metode pengumpulan data berupa :
1. Observasi
Sebagai  metode  ilmiah,  observasi  adalah  suatu  pengumpulan  data untuk  memperoleh  data  dalam  bentuk  pengamatan  dan  pencatatan
dengan sistematis tentang fenomena yang diselidiki.
6
Peneliti mengamati secara langsung bagaimana pelaksanaan kegiatan bimbingan agama pada
muallaf  di  Pesantren  Pembinaan  Muallaf  Yayasan  An  Naba  Center Sawah Baru Ciputat.
2. Wawancara Mendalam
Wawancara  mendalam  adalah  percakapan  yang  dilakukan  secara mendalam yang diarahkan pada masalah tertentu, dengan tujuan tertentu
dan dengan bertanya secara langsung kepada sejumlah responden.
7
Peneliti melakukan wawancara mendalam dengan Ustadz Syamsul Arifin Nababan untuk menggali data dan informasi mengenai bimbingan
agama  di  Pesantren  Pembinaan  Muallaf  Yayasan  An- Naba’  Center
Sawah  Baru  Ciputat.  Untuk  mendapatkan  data  yang  valid,  peneliti mewawancarai  dua  orang  pembimbing  dan  empat  orang  muallaf  yang
sudah  masuk  Islam  selama  satu  tahun  tentang  bimbingan  agama  dan
6
Sutisno Hadi, Metodologi Research Yogyakarta: Andi Office, 1989, h.93.
7
Lexi J. Moleong,  Metode Penelitian Kualitatif Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006, Cet. Edisi Revisi, h. 38.
penguatan  keimanan  muallaf  di  Pesantren  Pembinaan  Muallaf  Yayasan An Naba Center Sawah Baru Ciputat.
3. Dokumentasi
Peneliti  mengumpulkan,  membaca  dan  mempelajari  berbagai macam  data  seperti  data  tertulis,  pengambilan  foto,  data  statistik  dan
data-data  di  perpustakaan  atau  instansi  terkait  lainnya  yang  dapat dijadikan analisa untuk hasil dalam penelitian ini.
8
Peneliti  mengumpulkan  data  dari  berbagai  macam  informasi seperti  buku-buku,  majalah,  artikel  melalui  website,  dan  data  lainnya
mengenai  bimbingan  agama  dan  keimanan.  Selanjutnya  peneliti melakukan  observasi  dan  wawancara  secara  langsung    pada    subjek
penelitian.  Dalam  mendokumentasikan    data,  peneliti  menggunakan seperangkat  alat  untuk  menyimpan  dan  merekam  hasil  wawancara  dan
hasil  dari  observasi,  seperti  kamera,  recorder,  buku  cacatan,  pena,  serta seperangkat alat pendukung lainnya.
4. Catatan Lapangan
Catatan  yang  berisi  tentang  hal-hal  yang  diamati  oleh  peneliti dianggap  penting.  Catatan  lapangan  harus  dibuat  secara  lengkap  dan
deskriptif dengan keterangan tanggal, waktu dan menyertakan informasi- informasi  dasar  seperti  dimana  observasi  dilakukan,  siapa  saja  yang
hadir, bagaimana fisik lingkungan, interaksi sosial, aktifitas apa saja yang berlangsung dan lain sebagainya.
8
Ibid, h. 39.