Pendekatan dan Desain Penelitian

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah semua orang yang menjadi sumber atau informan yang dapat memberikan keterangan mengenai masalah penelitian. 3 Dalam penelitian ini yang akan dijadikan subjek penelitian adalah sekelompok orang yang dapat memberikan informasi yang relevan dengan obyek yang diteliti yaitu dua orang ustadz pembimbingpembina dan empat orang muallaf di Pesantren Pembinaan Muallaf Yayasan An Naba Center Sawah Baru Ciputat. Adapun teknik pengambilan informan yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik bola salju. Dalam teknik ini, pengumpulan data dimulai dari beberapa orang yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel. Maka kemudian menjadi sumber informasi tentang orang lain yang juga dapat dijadikan anggota sampel. Orang-orang yang ditunjukan ini kemudian dijadikan anggota sampel dan selanjutnya diminta menunjukan orang lain lagi yang memenuhi kriteria menjadi anggota sampel. Demikian prosedur ini dilanjutkan sampai jumlah anggota sampel yang diinginkan terpenuhi. 4 2. Objek Penelitian Objek penelitian adalah yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. 5 Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah kegiatan 3 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pengantar Jakarta: Bina Aksara,1989, h. 91. 4 Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004, cet. Ke-6, h. 63. 5 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pengantar Jakarta: Bina Aksara,1989, h. 59. bimbingan agama pada Muallaf di Pesantren Pembinaan Muallaf Yayasan An Naba Center Sawah Baru Ciputat.

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dari penelitian lapangan ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data berupa : 1. Observasi Sebagai metode ilmiah, observasi adalah suatu pengumpulan data untuk memperoleh data dalam bentuk pengamatan dan pencatatan dengan sistematis tentang fenomena yang diselidiki. 6 Peneliti mengamati secara langsung bagaimana pelaksanaan kegiatan bimbingan agama pada muallaf di Pesantren Pembinaan Muallaf Yayasan An Naba Center Sawah Baru Ciputat. 2. Wawancara Mendalam Wawancara mendalam adalah percakapan yang dilakukan secara mendalam yang diarahkan pada masalah tertentu, dengan tujuan tertentu dan dengan bertanya secara langsung kepada sejumlah responden. 7 Peneliti melakukan wawancara mendalam dengan Ustadz Syamsul Arifin Nababan untuk menggali data dan informasi mengenai bimbingan agama di Pesantren Pembinaan Muallaf Yayasan An- Naba’ Center Sawah Baru Ciputat. Untuk mendapatkan data yang valid, peneliti mewawancarai dua orang pembimbing dan empat orang muallaf yang sudah masuk Islam selama satu tahun tentang bimbingan agama dan 6 Sutisno Hadi, Metodologi Research Yogyakarta: Andi Office, 1989, h.93. 7 Lexi J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006, Cet. Edisi Revisi, h. 38.