Temuan dan Analisa Data yang berisikan gambaran umum Penutup berisi kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran.
dengannya ia akan dapat mewujudkan kehidupan yang baik, berguna, dan bermanfaat di masa kini dan masa yang akan datang.
4
Bimbingan berasal dari kata bahasa inggris guidence, yang artinya bantuan atau tuntunan. Adapun menurut Bimo Walgito, bimbingan adalah
bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu-individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan di
dalam kehidupannya agar individu atau sekumpulan individu-individu itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya.
5
Menurut Prof. Dr. Singgih D. Gunarsa dan Dra. Ny Singgih D. Gunarsa bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada seseorang, agar
mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki dalam dirinya sendiri dalam mengatasi persoalan-persoalan, sehingga dapat menentukan jalan
hidupnya sendiri secara bertanggungjawab tanpa harus bergantung kepada orang lain.
6
Jadi penulis dapat menarik kesimpulan bahwa secara singkat bimbingan adalah proses bantuan yang diberikan kepada seseorang
ataupun sekelompok orang agar individu dapat memahami dirinya, sehingga ia sanggup mengarahkan dirinya sesuai dengan lingkungannya
dan dapat mengarahkan tingkah lakuya ke arah yang lebih baik. Lalu dalam kaitannya dengan definisi agama yang dipaparkan oleh
para ilmuan belum sepenuhnya sepadan. Menurut Zakiah Daradjat, agama adalah kebutuhan jiwa psikis manusia, yang akan mengatur dan
4
M. Luthfi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan Konseling Islam Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008, h. 6.
5
Bimo Walgito, Bimbingan dan Koseling Bandung: Andi Publisher, 1995, h. 4.
6
Singgih D. Gunarsa dan Ny Y. Singgih D. Gunarsa, Psikologi untuk Membimbing Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2007, cet. ke-11 h. 11-12.
mengendalikan sikap, pandangan hidup, kelakuan, dan cara menghadapi tiap-tiap masalah.
7
Harun Nasution mendefinisikan agama mengandung arti ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi manusia. Ikatan dimaksud berasal dari suatu
kekuatan yang lebih tinggi dari manusia sebagai kekuatan gaib yang tak dapat ditangkap oleh panca indera, namun mempunyai pengaruh yang
besar sekali terhadap kehidupan manusia sehari-hari.
8
Agama ialah kepercayaan kepada Tuhan yang dinyatakan dengan mengadakan hubungan dengan Dia melalui upacara, penyembahan,
permohonan dan membentuk sikap hidup berdasarkan ajaran agama itu.
9
Arifin melihat Islam sebagai agama dari dua aspek, yaitu pertama, aspek subyektif pribadi manusia, ialah tingkah laku manusia yang dijiwai
oleh nilai-nilai keagamaan, berupa getaran batin yang dapat mengatur dan mengarahkan tingkah laku tersebut kepada pola hubungan dengan
masyarakat, dan alam sekitarnya. Maka disini nilai-nilai keagamaan telah membudaya dalam batinnya, dan menjadi rujukan dari setiap orientasi
hidup sehari-hari. Kedua, aspek obyektif doktrinair, berupa peraturan yang bersifat Ilahi yang menuntun orang-orang berakal budi ke arah
ikhtiar, untuk mencapai kesejahteraan hidup di dunia, menuju kebahagiaan di akhirat. Agama Islam disini masih berbentuk doktrin Tuhan, yang
7
Zakiah Daradjat, Pendidikan Agama dan Pembinaan Mental Jakarta: Bulan Bintang, 1982, cet. ke-3, h. 52.
8
Bambang Syamsul Arifin, Psikologi Agama Bandung: Pustaka Setia, 2008, h. 14.
9
Muhammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam Jakarta: Rajawali Pers, 2008, h.40.