Latar Belakang Masalah Optimalisasi sistem operasional koperasi dalam kesejahteraan ekonomi anggota di kopontren Al-Amanah Al-Gontory

pengelolanya demokratis dan terbuka serta membagi keuntungan dan kerugian kepada anggota sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku. 6 Dalam UU No 17 tahun 2012 tentang Perkoperasian pasal 4 menyebutkan bahwa Koperasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan Anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan berkeadilan. 7 Tujuan koperasi tersebut masih bersifat umum. Karena itu, setiap koperasi perlu menjabarkannya ke dalam bentuk tujuan yang lebih operasional bagi koperasi sebagai badan usaha. Tujuan yang jelas dan dapat dioperasikan akan memudahkan pihak manajemen dalam mengelola koperasi. Pada kasus anggota juga bertindak sebagai pemilik, pelanggan dan pemodal akan dapat lebih mudah melakukan pengawasan terhadap proses pencapaian tujuan koperasi, sehingga penyimpangan dari tujuan tersebut akan dapat lebih cepat diketahui. 8 Dengan semakin pesatnya pertumbuhan koperasi belakangan ini dengan segala jenisnya di dunia pada umumnya, dan di Indonesia khususnya, merupakan fenomena meningkatnya animo dan pengertian masyarakat akan peranan koperasi dilingkungan mereka. Ikatan yang dapat mempersatukan kepentingan anggota-anggota dalam jenis-jenis koperasi seperti kesamaan lingkungan kerja, misalnya pegawai negeri, karyawan perusahaan swasta, 6 H. Hendi Suhendi, Fiqih Muamalah, Bandung: Gunung Djati Press, 1997, h. 297 7 Undang-undang, Perkoperasian, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, Bandung: Fokusindo Mandiri, 2013, h.5 8 Arifin Sitio dan Halomoan Tamba, Koperasi: Teori dan Praktik, Jakarta: Erlangga, 2001, h. 19 TNI, wartawan, guruustadz, dan sebagainya. Kesamaan tempat tinggal misalnya kampung, desa, kecamatan, pondok pesantren, dan sebagainya. 9 Dari ikatan yang mempersatukan kepentingan-kepentingan, mereka berkumpul, bersatu, dan membentuk koperasi yang sesuai dengan kepentingan masing-masing kelompok. Hal inilah yang mendasari terbentuknya sebuah koperasi di dalam pondok pesantren, dan biasanya juga dikenal sebagai Kopontren. Pesantren merupakan sistem pendidikan tertua saat ini. Pendidikan ini merupakan pendidikan agama Islam sejak munculnya masyarakat Islam pada abad ke-13. Beberapa abad kemudian penyelenggaraan pendidikan ini semakin teratur dengan munculnya tempat-tempat pengajian dan sebagai tempat penginapan bagi para santri. 10 Kelahiran pondok pesantren salah satunya dapat meningkatkan perekonomian melalui kegiatan-kegiatan yang menguntungkan, seperti salah satunya dengan mendirikan kopontren. Kehadiran koperasi dilingkungan pondok pesantren pada dewasa ini bukan merupakan barang baru. Populer dengan sebutan Kopontren, sebagai singkatan dari Koperasi Pondok Pesantren. Kopontren bukan saja menandai masyarakatnya koperasi di Indonesia, melainkan juga menandai pengembangan peran fungsi dan dinamika pesantren itu sendiri di satu pihak 9 Sudarsono dan Edilius, Koperasi: dalam Teori dan Praktik, h.178 10 M. Sulthon Masyhud dan Muh Khusnurdilo, Manajemen Pondok Pesantren, Jakarta: Diva Pustaka. 2005. h. 1 serta potensinya sebagai detonator bagi pengembangan koperasi selanjutnya di masyarakat di pihak lain. 11 Koperasi Pondok Pesantren Kopontren Al-Amanah Al-Gontory adalah salah satu dari bentuk kopontren-kopontren yang sekarang ini sedang berkembang di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Seluruh anggotanya adalah para guru ustadz, dan masyarakat sekitar pondok, telah banyak dibantu dengan kehadiran koperasi tersebut, karena mereka bisa menabung, membeli barang-barang kebutuhan pokok sehari-hari, dan yang lainnya. Koperasi Pondok Pesantren Al-Amanah Al-Gontory sebagai salah satu penyumbang dana pesantren yang seluruh anggotanya bisa dipastikan muslim, untuk menjaga kredibilitasnya di mata masyarakat pesantren pada khususnya, umumnya di mata masyarakat luar pesantren, harus bisa mengoptimalisasikan sistem operasional yang dapat memberikan kesejahteraan bagi para anggotanya. Dari latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk mengambil judul “Optimalisasi Sistem Operasional Koperasi dalam Kesejahteraan Ekonomi Anggota di Kopontren Al-Amanah Al- Gontory” 11 Ahmad Dimyati. Dkk, Islam dan Koperasi, Jakarta: Koperasi Jasa Informasi, 1989, h. 145

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah Agar pembahasan masalah ini lebih terarah maka penulis membatasi masalah pada: Optimalisasi sistem operasional koperasi dalam kesejahteraan ekonomi anggota di kopontren Al-Amanah Al-Gontory. 2. Rumusan Masalah Agar perumusan masalah ini lebih terarah dan fokus dalam penulisan skripsi ini maka dirumuskan dalam rangka menjawab permasalahan sebagai berikut: a. Bagaimana optimalisasi sistem operasional yang dijalankankan oleh Kopontren Al-Amanah Al-Gontory? b. Bagaimana tingkat kesejahteraan ekonomi anggota Kopontren Al- Amanah Al-Gontory?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui optimalisasi sistem operasional koperasi yang dijalankan oleh Kopontren Al-Amanah Al-gontory. 2. Untuk mengetahui tingkat kesejahteraan ekonomi anggota Kopontren Al- Amanah Al-Gontory.

D. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan mampu memberikan pencerahan dan daya guna bagi pihak-pihak terkait, yakni sebagai berikut: 1. Untuk menambah dan memperluas ilmu pengetahuan dan sebagai referensi atau literature yang bermanfaat bagi mahasiswa serta staf pengajar yang ingin mengetahui lebih dalam tentang sistem operasional koperasi pondok pesantren. 2. Menambah wawasan bagi peneliti dan pembaca dalam rangka mengimplementasikan sistem operasional koperasi yang berada di lingkungan pondok pesantren dalam pengembangannya.

E. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian Pada penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu dengan melakukan penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati secara langsung. Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif tidak menekankan pada generalisasi, tetapi lebih menekankan pada makna. 12 Adapun desain penelitian yang diperlukan adalah deskriptif analisis. Yaitu penelitian yang akan menjelaskan apa adanya kemudian akan mencoba menganalisis dan mengungkapkan serta mendeskripsikan secara faktual, 12 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RD Bandung: Alfabeta, 2006, Cet. Ke-6, h. 9 akurat dan sistematis, mengenai Optimalisasi Sistem Operasional Kopontren Al-Amanah Al-Gontory Pondok Aren Tang-Sel. Sehingga ada suatu penyelesaian dari permasalahan tersebut. 2. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa penelitian langsung pada Kopontren Al-Amanah Al-Gontory Kec. Pondok Aren Kota Tangerang Selatan dan pendekatan penelitian ini juga dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan informasi agar data yang diterima oleh penulis benar adanya dan dapat dipertanggungjawabkan. 3. Sumber data a. Data primer, merupakan sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dalam hal ini adalah penulis. Data yang diperoleh penulis berupa dari hasil wawancara dengan pihak yang terkait pada pengurus koperasi serta dokumen-dokumen koperasi, berupa arsip atau dokumen yang relevan dengan pembahasan penelitian penulis. b. Data Sekunder, merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data yang diperoleh dari literatur-literatur kepustakaan, seperti buku-buku, majalah, internet, artikel serta sumber-sumber data lainnya yang mempunyai relevansi dengan penulisan karya ilmiah ini. 4. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam setiap penelitian, sebab tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Oleh karena itu, teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan catatan lapangan. a. Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Dalam hal ini penelitian terjun langsung ketempat yang diteliti yaitu Kopontren Al- Amanah Al-Gontory Pondok Aren Kota Tangerang Selatan. b. Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat di kontruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Jadi penelitian melakukan wawancara langsung kepada dua orang yang bersangkutan tersebut di Kopontren Al-Amanah Al-Gontory Pondok Aren Kota Tangerang Selatan. c. Dokumentasi adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu. Jadi peneliti meminta dokumen-dokumen Kopontren Al-Amanah Al- Gontory serta berfoto mengambil gambar di lokasi penelitian. 5. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode analisis kualitatif, yaitu upaya yang dilakukan dengan cara analisis data dengan cara melakukan wawancara dan studi dokumentasi.