Kesejahteraan Ekonomi Anggota Kopontren Al-Amanah Al-Gontory

b. Seragam Sekolah Selain pertokoan ada unit usaha lain yang dijalankan oleh kopontren, yaitu usaha seragam sekolah. Unit usaha ini menyediakan seragam sekolah bagi para santri dan santriwati pondok. c. Buku Sekolah Unit usaha buku sekolah ini adalah menyediakan berbagai macam buku-buku pelajaran yang dipelajari oleh santri pondok. Dari buku-buku pelajaran umum sampai dengan buku-buku pelajaran agama semua tersedia lengkap dijual di kopontren. d. AlmariLemari Unit usaha ini menyediakan almarilemari untuk para santri khususnya bagi santri yang baru masuk dalam tahun ajaran baru. Karena di pondok pesantren ini setiap santri wajib mempunyai almarilemari untuk menyimpan barang-barang dan pakaian-pakaian santri. e. Perlengkapan Santri Unit usaha ini menjual berbagai macam perlengkapan- perlengkapan yang wajib dimiliki bagi para santri. Seperti halnya perlengkapan sholat, dan lain-lain. f. Kalender Pembuatan kalender adalah hal yang selalu rutin setiap tahunnya diproduksi oleh kopontren. Karena selain mempunyai nilai keuntungan bagi kopontren, usaha kelender ini juga bisa menjadi ajang promosi pondok pesantren dalam rangka penerimaan pendaftaran santri baru ke masyarakat umum. g. Pinjaman Anggota Pinjaman anggota adalah memberikan pinjaman dalam bentuk uang bagi anggota kopontren yang membutuhkan dengan jumlah maksimal sebesar dua juta rupiah, dengan jangka waktu pengembalian satu tahun. 10 Dengan banyaknya kegiatan-kegiatan usaha yang dijalankan oleh kopontren, diharapkan dapat meningkatkan keuntungan yang diperoleh kopontren. Adapun dari realisasi usaha pada tahun buku 2013 bila dibandingkan dengan tahun buku 2012 mangalami peningkatan, lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel omzet pertahun sebagai berikut: 11 10 Hasil wawancara dengan Ustadz Drs. Ahmad Rafe’i, M.M, 19 November 2014, di kantor Kopontren, jam 15.30 WIB. 11 Dokumentasi dari Laporan RAT Tahun Buku 2013 Kopontren Al-Amanah Al-Gontory, 27 Januari 2014. Tabel Realisasi Kegiatan Usaha Tahun 2012 dan 2013 No. Unit Usaha Tahun Buku 2013 Tahun Buku 2012 1. Pertokoan Rp. 519.126.200,00 Rp. 328.678.500,00 2. Seragam Sekolah Rp. 266.205.000,00 Rp. 187.940.000,00 3. Buku Sekolah Rp. 364.501.700,00 Rp. 253.705.000,00 4. AlmariLemari Rp. 221.650.000,00 Rp. 206.800.000,00 5. Perlengkapan Santri Rp. 97.500.000,00 Rp. 73.600.000,00 6. Kalender Rp. 29.250.000,00 Rp. 22.300.000,00 7. Pinjaman Anggota Rp. 37.400.000,00 Rp. 24.750.000,00 8. Lain-lain Rp. 250.000,00 Tabel Pendapatan Usaha Tahun 2012 dan 2013 No. Laba Usaha Tahun Buku 2013 Tahun Buku 2012 1. Pertokoan Rp. 72.062.500,00 Rp. 43.008.000,00 2. Seragam Sekolah Rp. 51.005.000,00 Rp. 33.810.000,00 3. Buku Sekolah Rp. 87.643.500,00 Rp. 65.400.000,00 4. AlmariLemari Rp. 42.630.000,00 Rp. 41.800.000,00 5. Perlengkapan Santri Rp. 12.460.000,00 Rp. 10.962.000,00 6. Kalender Rp. 10.500.000,00 Rp. 7.621.000,00 7. Pinjaman Anggota Rp. 2.830.000,00 Rp. 1.826.000,00 8. Jasa Bank Rp. 919.800,00 Rp. 444.000,00 8. Lain-lain Rp. 250.000,00 Sebelum adanya kopontren, masyarakat pondok pesantren santri, ustadz, dan ustadzah sulit untuk mendapatkan barang-barang kebutuhan sehari- harinya, dikarenakan jangkauan yang begitu jauh untuk membeli barang- barang kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat pondok pesantren. Di karenakan letak geografis pondok pesantren Al-Amanah Al-Gontory ini berada jauh dengan pusat pertokoan atau warung-warung yang menjual barang-barang kebutuhan hidup. Dengan demikian, dari kegiatan-kegiatan usaha inilah kesejahteraan bukan hanya dapat dirasakan oleh anggota kopontren saja, namun juga dapat dirasakan oleh non-anggota. Pada sebelum adanya kopontren masyarakat pondok sulit untuk mendapatkan segala macam kebutuhan hidupnya, namun setelah keberadaannya, kini masyarakat pondok pesantren dapat dengan mudah untuk mendapatkan barang-barang kebutuhan sehari-harinya. Dari indikator kegiatan usaha inilah penulis dapat menyimpulkan bahwa kesejahteraan yang di rasakan oleh para anggota kopontren bukanlah hanya dari keuntungan SHU saja, namun dapat juga dirasakan dari manfaat dan kemudahan akses bagi para anggota kopontren dan masyarakat pondok pesantren dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, yang mereka rasakan secara langsung melalui kegiatan-kegiatan usaha di kopontren Al- Amanah Al-Gontory. 65 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan mengenai optimalisasi sistem operasional yang dijalankan oleh kopontren Al-Amanah Al-Gontory dalam kesejahteraan ekonomi anggota maka penulis dapat menyimpulkan, dari gambaran kotak hitam tentang sitem operasional kopontren bahwa elemenkomponen dasar yang menjadi input masukan di dalam sistem operasional kopontren Al- Amanah Al-Gontory yaitu terdiri dari: Anggota, Pengurus, Pengawas, TanahBangunan, dan Modal. Selanjutnya yang menjadi elemenkomponen proses dalam sistem operasional kopontren Al-Amanah Al-Gontory ini adalah segala macam unitkegiatan usaha yang ada di dalam kopontren yang mana usaha tersebut terdiri dari: Pertokoan, Seragam Sekolah, Buku Sekolah, AlmariLemari, Perlengkapan Santri, Kalender, Pinjaman Anggota, dan sebagainya. Kemudian yang menjadi output keluaran di dalam sistem operasional kopontren adalah tujuan dari awal didirikannya sebuah kopontren, yaitu kesejahteraan ekonomi anggota kopontren. Dari gambaran tersebut maka optimalisasi yang dilakukan oleh pengurus kopontren Al-Amanah Al-Gontory untuk dapat mencapai kondisi yang terbaik adalah dengan memanfaatkan sebaik mungkin komponen- komponen yang ada di dalam sistem operasionalnya yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh kopontren. Dalam mengukur tingkat kesejahteraan ekonomi anggota, kopontren Al-Amanah Al-Gontory mengukurnya dengan indikator pendapatan SHU dan kegiatan-kegiatan usaha kopontren. Dalam bentuk pendapatan SHU dapat dilihat dari penerimaan yang diterima oleh para anggota kopontren, yang mana pada priode tahun 2013 anggota menerima SHU rata-rata sebesar Rp. 1.184.270,00 jumlah tersebut lebih besar dibandingkan dengan tahun 2012 yang hanya menerima SHU rata-rata sebesar Rp. 981.275,00. Adapun dalam bentuk kegiatan-kegiatan usaha, anggota dan no-anggota dapat merasakan manfaat dan kemudahan akses dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, yang mereka rasakan secara langsung melalui kegiatan- kegiatan usaha di kopontren Al-Amanah Al-Gontory. Kedua indikator tersebut adalah yang paling tepat digunakan di kopontren Al-Amanah Al-Gontory sebagai acuan untuk mengukur tingkat kesejahteraan ekonomi anggotanya.

B. Saran-saran

1. Melihat potensi yang dimiliki, Kopontren Al-Amanah Al-Gontory harus memiliki kepercayaan diri yang tinggi untuk dapat menumbuh kembangkan organisasi kopontrennya. 2. Meningkatkan sumberdaya manusia untuk meningkatkan kesadaran dalam berkoperasi agar dapat menghasilkan generasi penerus yang profesional serta berdedikasi yang tinggi untuk umat. 3. Pengurus Kopontren Al-Amanah Al-Gontory harus lebih kreatif lagi agar dapat menciptakan kegiatan-kegiatan usaha yang baru untuk peningkatan SHU kopontren dalam setiap tahunnya. DAFTAR PUSTAKA Adisasmita, Rahardjo, Teori-teori Pembangunan Ekonomi: Pertumbuhan Ekonomi dan Pertumbuhan Wilayah, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013. Amirin, Tatang M, Pokok-pokok Teori Sistem, Jakarta: Rajawali Pers, 2011. Daud, Muhammad, Lembaga-lembaga Islam di Indonesia, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1995. Dimyati, Ahmad, Dkk, Islam dan Koperasi, Jakarta: Koperasi Jasa Informasi, 1987. Fidaus, Muhammad, dan Susanto, Agus Edhi, Perkoperasian, Sejarah, Teori dan Praktek, Jakarta: Ghalia Indonesai, 2002. Hendrojogi, Koperasi, Azas-azas, Teori dan Praktek, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002, Cet.4. Kamaralsyah, DH.SKK, Pancawindu Gerakan Koperasi, Jakarta: Dekopin, 1987, Cet.1 KBBI, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta: Balai Pustaka, 2005, Cet.3. Kusmana, Bunga Rampai: Islama dan Kesejahteraan Sosial, Jakarta: IAIN Indonesia Social Equity Project, 2006. Ladjamudin, Al-Bahra bin, Analisis dan Desain sistem Informasi, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013, Cet.2. Masyhud, M.Sulthon, dan Khusnurdilo, Muh, Manajemen Pondok Pesantren, Jakarta: diva Pustaka, 2005.