Struktur Organisasi Optimalisasi sistem operasional koperasi dalam kesejahteraan ekonomi anggota di kopontren Al-Amanah Al-Gontory

50

BAB IV OPTIMALISASI SISTEM OPERASIONAL KOPONTREN Al-AMANAAL

GONTORY DALAM KESEJAHTERAAN EKONOMI ANGGOTA Dalam upaya untuk menjadikan sebuah organisasi kopontren yang terletak di dalam lembaga pendidikan pondok pesantren, peran dari pengurus kopontren selalu berupaya dengan terus berusaha semaksimal mungkin agar dapat mengoptimalkan keberadaan sebuah kopontren yang terletak di tengah- tengah kehidupan masyarakat pondok pesantren. Upaya dalam optimalisasi yang dilakukan oleh segenap pengurus kopontren adalah dengan sistem operasional yang dijalankannya. Untuk mengetahui lebih lanjutnya akan penulis bahas di bawah ini.

A. Optimalisasi sistem operasional yang dijalankan oleh Kopontren Al-

Amanah Al-Gontory Dalam hal ini penulis akan mendeskripsikan dari hasil pengamatan dan dari data-data yang telah penulis dapatkan, maka optimalisasi sistem operasional yang dijalankan oleh Kopontren Al-Amanah Al-Gontory dapat digambarkan dengan model kotak hitam sebagai berikut: Sistem Operasional Kopontren Al-Amanah Al-Gontory Input Proses Output 1. Input masukan Komponen yang dibutuhkan di dalam organisasi kopontren yang menjadi input masukan terdiri dari: anggota, pengurus, pengawas, tanahbangunan, dan modal. 1 a. Anggota Secara hukum anggota koperasi adalah pemilik dari koperasi dan usahanya, karena anggotalah yang mempunyai wewenang mengendalikan koperasi bukan pengurus dan bukan pula manajer. Oleh karena itu, tidak salah kalau dikatakan bahwa kunci keberhasilan koperasi terletak pada anggota. Adapaun anggota di dalam kopontren Al-Amanah Al-Gontory memiliki andil dan peran yang sangat besar untuk perkembangan kopontren, dikarenakan keberadaannya adalah sebagai pemberi saran serta masukan-masukan yang membangun, tentunya untuk kesuksesan dan perkembangan organisasi kopontren. Bahkan dalam tata tertib Rapat Anggota Tahunan RAT kopontren Al-Amanah Al-Gontory pada Pasal 8 No.1 yaitu: “Rapat Anggota Tahunan RAT ini dinyatakan syah apabila dihadiri 50 + 1 dari seluruh anggota yang masih aktif dan tercatat dalam buku induk anggota. 2 1 Hasil wawancara dengan Ustadz Drs. Ahmad Rafe’i, M.M, 26 November 2014, di kantor Kopontren, jam 14.30 WIB. 2 Tata Tertib Rapat Anggota Tahunan RAT Kopontren Al-Amanah Al-Gontory, Tahun buku 2013 Dengan jumlah yang pada setiap tahunnya mengalami peningkatan, dari 66 anggota pada tahun 2012 hingga sekarang ada sebanyak 80 anggota. Dari sinilah partisipasi anggota kopontren dapat kita ketahui, bahwasannya keberadaan anggota di kopontren Al-Amanah Al-Gontory bukan hanya sekedar sebagai pemilik modal saja, namun juga sebagai Input masukan yang keberadaannya sangat menentukan maju-mundurnya kopontren. b. Pengurus Pengurus ialah anggota koperasi yang memperoleh kepercayaan dari rapat anggota untuk memimpin jalannya organisasi dan usaha koperasi. Pengurus menentukan apakah program-program kerja yang telah disepakati dalam rapat anggota benar-benar dapat dijalankan. 3 Di dalam kopontren Al-Amanah Al-Gontory, seorang pengurus kopontren adalah bagian dari anggota kopontren yang diberikan wewenang dan tanggungjawab untuk mengelola jalannya organisasi kopontren. Segala macam bentuk kegiatan usaha yang dijalankan oleh kopontren, di kelola sepenuhnya oleh pengurus sampai dengan membuat program-program jangka pendek dan jangka panjang semua dilakukan oleh pengurus, sebelum program-program tersebut disetujui oleh sebagian besar anggota. 3 Subandi, Ekonomi Koperasi: Teori dan Praktik, Bandung: Alfabeta, 2013, Cet. Ke-4, h. 55. Pengurus yang diberikan wewenang untuk menjalankan kegiatan usaha yang ada di kopontren, harus memiliki pengetahuan mengenai perkoperasian serta mempunyai wawasan yang tinggi dalam dunia usaha, dan mempunyai ide-ide yang kreatif untuk dapat menumbuh kembangkan usaha kopontren. Hal ini menjadi penting untuk dimiliki oleh seorang pengurus kopontren Al-Amanah Al- Gontory, karena dengan cara yang seperti inilah kopontren akan dapat berkembang dan dapat memberikan manfaat yang besar bagi para anggota kopontren. c. Pengawas Kewenangan pengawas koperasi pada dasarnya adalah melakukan penelitian terhadap catatan-catatan yang ada di dalam koperasi, termasuk akuntansi koperasi. Berdasarkan hasil pemeriksaan itu, maka pengawas berkewajiban melaporkan hasil pengawasan kepada rapat anggota. Dengan tugas dan wewenang seperti di atas, kiranya cukup jelas bahwa pengawas ialah suatu perangkat organisasi koperasi yang berada di luar lembaga pengurus. 4 Pengawas yang ada di kopontren Al-Amanah Al-Gontory adalah juga merupakan bagian dari anggota kopontren, perannya hampir sama dengan pengurus yaitu mempunyai tanggungjawab dihadapan 4 Subandi, Ekonomi Koperasi: Teori dan Praktik, Bandung: Alfabeta, 2013, Cet. Ke-4, h. 59