Pengaruh SDM dan Operasional Perusahaan Terhadap Current Ratio PT. Pupuk Kaltim

Angka-angka ini akan menjadi lebih, apabila dapat dibandingkan antara satu komponen dengan komponen lainnya, caranya dengan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan, atau antar laporan keuangan. Setelah melakukan perbandingan, dapat disimpulkan posisi keuangan suatu perusahaan untuk periode tertentu. Pada akhirnya dapat dinilai bahwa kinerja manajemen dalam periode tersebut. Perbandingan ini dikenal dengan nama analisis rasio keuangan. Dari sekian banyak rasio kinerja keuangan yang telah diuji, rasio keuangan PT Pupuk Kaltim memberikan pengaruh nyata dalam penelitian ini adalah rasio likuiditas, yaitu current ratio, yang bersumber dari data laporan per triwulan SDM dan operasional PT Pupuk Kaltim tahun 2006- 2011. Hasil penelitian memenuhi empat 4 uji asumsi klasik regresi linear berganda.

4.3.1 Pengaruh SDM dan Operasional Perusahaan Terhadap Current Ratio PT. Pupuk Kaltim

Dalam menganalisis pengaruh SDM dan operasional perusahaan terhadap current ratio, digunakan kriteria evaluasi yang telah umum. Pengujian terhadap asumsi-asumsi dari metode pendugaan yang dilakukan meliputi uji normalitas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas dan uji multikolinearitas. Uji normalitas dilakukan, jika jumlah observasi, atau contoh kurang dari 30, terutama pada penelitian ini diperoleh 23 contoh, maka pengujian asumsi normalitas melalui One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test dilakukan menurut error term. Hasil uji menunjukkan bahwa nilai probabilitas p-Value yang diperoleh lebih besar dari taraf nyata α = 0,05, yaitu 0,728 Lampiran 17. Oleh karena p-Value 0,728 α 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa error term terdistirbusi normal. Untuk menguji asumsi non autokorelasi dapat dilakukan dengan melihat nilai statistik Durbin-Watson dari model. Nilai tersebut pada model penelitian ini jatuh pada kisaran 1,989, yang terletak antara dU dengan 4-Du, maka dapat disimpulkan bahwa model tidak mengandung masalah autokorelasi. Hasil uji asumsi non autokorelasi pada model dapat dilihat pada Lampiran 17. Pengujian untuk mengetahui ada, atau tidaknya pelanggaran asumsi heteroskedastisitas dalam model pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis grafik. Berdasarkan tampilan pada scatterplot terlihat bahwa plot menyebar secara acak di atas, maupun di bawah angka nol pada sumbu Regression Studentized Residual, model yang terbentuk dinyatakan tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas pada model dapat dilihat pada Gambar 12. Gambar 12. Hasil uji heteroskedastisitas current ratio Asumsi berikutnya yang juga diuji adalah adanya multikolinearitas antara peubah-peubah bebas dalam model. Uji ini dilakukan dengan menggunakan uji multikolinearitas dengan TOL dan VIF. Collinearity Statistics pada Lampiran 17 menunjukkan bahwa tidak ada peubah bebas yang korelasinya dengan peubah lain lebih besar dari angka 10, maka disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar peubah bebas dalam model yang digunakan pada penelitian ini. Persamaan pengaruh SDM dan operasional perusahaan terhadap current ratio memiliki koefisien determinasi R 2 0,526, artinya peubah bebas dalam persamaan tersebut mampu menjelaskan 53 variasi peubah terikat dan sisanya 47 dijelaskan oleh peubah lain di luar persamaan. Dari hasil estimasi model pengaruh SDM dan operasional perusahaan terhadap current ratio diketahui bahwa nilai probabilitas F statistik adalah 0,018. Nilai tersebut lebih kecil dari taraf nyata yang digunakan dalam model, yaitu 0,05. Hal ini berarti peubah-peubah bebas dalam model secara bersama-sama memberikan pengaruh nyata terhadap current ratio . Hasil estimasi dapat dilihat pada Lampiran 17. Tabel 9. Hasil Regresi persamaan pengaruh SDM dan operasional Perusahaan terhadap Current Ratio PT Pupuk Kaltim ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 12802.563 5 2560.513 3.777 .018 a Residual 11524.056 17 677.886 Total 24326.619 22 a. Predictors: Constant, Rasio Manajer, Production Rate, Rasio Karyawan Engineering, On Stream Factor, Turnover b. Dependent Variable: Current Ratio Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardiz ed Coefficient s t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toleranc e VIF 1 Constant 705.707 205.533 3.434 .003 Turnover 139.353 63.402 .476 2.198 .042 .595 1.680 On Stream Factor -1.383 .611 -.454 -2.263 .037 .691 1.447 Production Rate .358 .830 .081 .431 .672 .784 1.276 Rasio Karyawan Engineering -3.024 3.619 -.157 -.836 .415 .788 1.269 Rasio Manajer -156.057 44.543 -.659 -3.503 .003 .787 1.270 a. Dependent Variable: Current Ratio Keterangan : α = 0,05 Tabel 9 menunjukkan bahwa terdapat tiga 3 peubah bebas yang berpengaruh nyata terhadap current ratio pada taraf nyata 5 persen α = 0,05, yaitu turnover karyawan, on stream factor dan rasio manajer. Sedangkan dua 2 peubah bebas lainnya, yaitu production rate dan rasio karyawan engineering tidak berpengaruh nyata terhadap current ratio. Oleh karena itu, persamaan regresi sebagai berikut : Yc = 705,707 + 139,353 X 1 – 1,383 X 2 – 156,057 X 5 memiliki pengaruh positif terhadap current ratio. Turnover karyawan memiliki parameter positif dan berpengaruh nyata terhadap current ratio. Artinya, semakin tinggi turnover karyawan, maka secara nyata akan menyebabkan current ratio semakin tinggi. Hal ini berbeda dengan hipotesis yang diajukan dalam penelitian. Turnover karyawan adalah perbandingan jumlah karyawan keluar terhadap jumlah karyawan rataan per bulan. Jumlah karyawan PT Pupuk Kalimantan sangat banyak dan setiap karyawan digaji oleh perusahaan. Biaya gaji tersebut berasal dari aktiva lancar perusahaan. Current ratio adalah perbandingan antara total aktiva lancar dengan total utang lancar. Aktiva lancar merupakan harta perusahaan yang dapat dijadikan uang dalam waktu singkat maksimal satu tahun. Komponen aktiva lancar meliputi kas, bank, surat-surat berharga, piutang, persediaan, biaya dibayar di muka, pendapatan yang masih harus diterima, pinjaman yang diberikan, dan aktiva lancar lainnya. Turnover yang tinggi menyebabkan aktiva lancar meningkat, karena diduga berkaitan dengan penghematan pengeluaran untuk gaji. Dengan pengeluaran gaji yg dapat dihemat, maka hutang lancar menjadi lebih kecil dan nilai current ratio menjadi lebih besar. Semakin besar turnover, maka semakin besar nilai current ratio. Hal itu menyebabkan turnover karyawan memberikan pengaruh positif terhadap current ratio. On stream factor memiliki parameter negatif dan berpengaruh nyata terhadap current ratio. Ini berarti bahwa semakin tinggi on stream factor, maka secara nyata akan menyebabkan current ratio semakin rendah. On stream factor adalah kondisi pabrik aktual terhadap hari kalender. On stream factor tinggi memberikan output, atau hasil produksi tinggi. PT Pupuk Kaltim menghasilkan produk setiap hari, karena pabrik beroperasi setiap hari. Current ratio adalah perbandingan antara total aktiva lancar dengan total utang lancar. Aktiva lancar merupakan harta perusahaan yang dapat dijadikan uang dalam waktu singkat maksimal satu tahun. Komponen aktiva lancar meliputi kas, bank, surat-surat berharga, piutang, persediaan, biaya dibayar di muka, pendapatan yang masih harus diterima, pinjaman yang diberikan dan aktiva lancar lainnya. Output tinggi menyebabkan persediaan tinggi karena diduga penjualan tidak berjalan dengan baik. Persediaan dianggap memerlukan waktu relatif lebih lama untuk diuangkan, apabila perusahaan membutuhkan dana cepat untuk membayar kewajibannya dibandingkan dengan aktiva lancar lainnya. Masalah tersebut menyebabkan on stream factor tidak memberikan pengaruh positif terhadap current ratio. Rasio manajer memiliki parameter negatif dan berpengaruh nyata terhadap current ratio. Ini berarti bahwa semakin tinggi rasio manajer, maka secara nyata akan menyebabkan current ratio semakin rendah. Rasio manajer merupakan perbandingan jumlah manajer terhadap seluruh karyawan. Manajer PT Pupuk Kaltim adalah staf ahli yang digaji lebih tinggi daripada karyawan lain di bawahnya, karena diharapkan dapat memberikan keahlian, atau keterampilan lebih dibandingkan karyawan lainnya. Current ratio adalah perbandingan antara total aktiva lancar dengan total utang lancar. Aktiva lancar merupakan harta perusahaan yang dapat dijadikan uang dalam waktu singkat maksimal satu tahun. Komponen aktiva lancar meliputi kas, bank, surat-surat berharga, piutang, persediaan, biaya dibayar di muka, pendapatan yang masih harus diterima, pinjaman yang diberikan dan aktiva lancar lainnya. Biaya gaji yang lebih tinggi untuk para manajer tersebut mengurangi aktiva lancar perusahaan. Masalah tersebut menyebabkan rasio manajer yang semakin tinggi tidak memberikan pengaruh positif terhadap current ratio. Production Rate tidak berpengaruh nyata terhadap current ratio. Productin rate merupakan perbandingan produksi total terhadap on stream day actual dan kapasitas desain pabrik. Untuk memperoleh produksi total diperlukan biaya produksi yang terdiri dari biaya untuk faktor produksi tetap dan biaya variabel. Biaya variabel adalah biaya yang berubah-rubah sesuai dengan pemakaian faktor produksi yang tidak tetap seperti bahan baku dan biaya tenaga kerja yang tidak tetap. Pada tingkat kapasitas desain pabrik yang bersifat tetap, biaya produksi total akan berubah sesuai dengan perubahan biaya variabel. Sehingga perubahan biaya produksi total sampai pada tingkat kapasitas desain pabrik mencerminkan perubahan biaya variabel. Dengan kata lain, perubahan production rate mencerminkan perubahan pemakaian faktor produksi yang tidak tetap. Sementara itu current ratio adalah perbandingan antara total aktiva lancar dengan total utang lancar. Utang lancar meliputi kewajiban-kewajiban yang akan jatuh tempo dalam satu tahun atau dalam satu periode kegiatan normal perusahaan termasuk kewajiban yang timbul untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran yang bersifat tetap dan tidak tetap, serta untuk kepentingan langsung produksi maupun kepentingan yang tidak langsung berkaitan dengan produksi. Production rate tidak nyata diduga karena utang lancar lebih banyak berasal dari pengeluaran yang bersifat tetap dan pengeluaran yang tidak langsung berkaitan dengan produksi. Sehingga pengaruh pengeluaran yang bersifat tidak tetap dan yang berkaitan langsung dengan produksi tidak begitu kuat. Rasio karyawan engineering tidak berpengaruh nyata terhadap current ratio. Rasio engineering merupakan perbandingan karyawan bagian produksi atau teknik terhadap seluruh karyawan. Rasio engineering tidak nyata diduga karena gaji yang dibayarkan untuk karyawan bagian produksi atau teknik tidak jauh berbeda dengan karyawan di bagian lain sehingga nilai rasio karyawan engineering relatif kecil dan tidak bisa menunjukkan pengaruh yang nyata.

4.4 Implikasi Manajerial