Return on Investment Implikasi Manajerial

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih. Peningkatan yang terjadi pada penjualan belum tentu dapat meningkatkan marjin laba bersih, karena harus memperhitungkan faktor-faktor pengurang yang biasanya turut mengalami kenaikan seiring dengan naiknya penjualan. Nilai rataan dari rasio ini adalah 8,42 yang berarti bahwa setiap Rp1,00,- penjualan yang dilakukan, perusahaan akan memperoleh keuntungan usaha laba bersih Rp0,08,-. Rasio rataan PT Pupuk Sriwidjaja untuk net profit margin ratio NPMR 6,50, PT Pupuk Kaltim masih dianggap cukup baik karena berada di atas rataan PT Pupuk Sriwidjaja.

d. Return on Investment

ROI merupakan rasio yang menunjukkan hasil return atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROI juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya. Pada Gambar 11 dapat dilihat perkembangan nilai rasio ini selama lima 5 periode, yaitu tahun 2006-2010. Terjadi peningkatan nilai rasio terus menerus selama tahun 2006 sampai 2010. Standar yang digunakan dalam pengukuran rasio ini biasanya dibandingkan dengan tingkat suku bunga umum yang berlaku pada saat itu, jika nilainya lebih besar, maka akan lebih menarik bagi investor. Nilai rataan dari rasio ini 8,43, yang berarti bahwa setiap Rp1,00,- aktiva yang diinvestasikan akan menghasilkan laba Rp0,08,-. Rasio rataan PT Pupuk Sriwidjaja untuk ROI 7,32, PT Pupuk Kaltim masih dianggap cukup baik karena berada di atas rataan PT Pupuk Sriwidjaja. ROI merupakan rasio yang umumnya ingin diketahui oleh investor, sehingga besar kecilnya nilai ROI merupakan daya tarik bagi investor untuk menanamkan investasinya dalam usaha.

4.3 Analisis Pengaruh SDM dan Operasional Perusahaan terhadap

Kinerja Keuangan PT Pupuk Kaltim SDM merupakan unsur yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Kegagalan mengelola SDM dapat mengakibatkan timbulnya gangguan dalam pencapaian tujuan perusahaan, baik dalam kinerja, profit, maupun kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri. SDM PT Pupuk Kaltim dikelola di bawah pengawasan Dep. Kesejahteraan dan Hubind. PT Pupuk Kaltim memiliki karyawan 2.642 orang menurut data bulan Desember Tahun 2011. Penelitian ini menggunakan beberapa peubah SDM, yaitu turnover, rasio jumlah karyawan engineering dan karyawan pabrik, serta rasio jumlah manajer dan seluruh karyawan. Diperlukan manajemen operasional yang tangguh dan handal, karena semua hal mengenai perusahaan bermuara pada dan diuji dalam operasionalisasinya. Apakah perusahaan dikelola dengan efisien, atau tidak dan apakah perusahaan mampu menampilkan produktivitas kerja yang tinggi atau tidak akan terlihat dalam penyelenggaraan seluruh aktivitas yang sifatnya operasional. Penelitian ini menggunakan beberapa peubah operasional PT Pupuk Kaltim, yaitu on stream factor dan production rate. Operasional disini difokuskan pada kondisi pabrik PT Pupuk Kaltim. Dalam kegiatan PT Pupuk Kaltim, faktor ketepatan waktu merupakan hal sangat penting. Dikatakan demikian, karena ketepatan waktu bukan hanya menjamin lancarnya proses produksi, melainkan juga menjamin tersedianya bahan jadi, atau produk di tangan distributor, agen dan saluran lainnya, sehingga permintaan para konsumen dapat terpuaskan setiap kali permintaan tersebut timbul. Berangkat dari pandangan demikian, jelas diperlukan perkiraan yang seakurat mungkin tentang jumlah jam penggunaan mesin untuk memenuhi pesanan yang diperkirakan akan diterima perusahaan untuk setiap bulan. Kinerja keuangan perusahaan dituangkan dalam angka-angka, baik dalam bentuk mata uang rupiah, maupun dalam mata uang asing. Angka- angka yang ada dalam laporan keuangan menjadi kurang berarti, jika hanya dilihat satu sisi saja. Artinya jika hanya dengan melihat apa adanya. Angka-angka ini akan menjadi lebih, apabila dapat dibandingkan antara satu komponen dengan komponen lainnya, caranya dengan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan, atau antar laporan keuangan. Setelah melakukan perbandingan, dapat disimpulkan posisi keuangan suatu perusahaan untuk periode tertentu. Pada akhirnya dapat dinilai bahwa kinerja manajemen dalam periode tersebut. Perbandingan ini dikenal dengan nama analisis rasio keuangan. Dari sekian banyak rasio kinerja keuangan yang telah diuji, rasio keuangan PT Pupuk Kaltim memberikan pengaruh nyata dalam penelitian ini adalah rasio likuiditas, yaitu current ratio, yang bersumber dari data laporan per triwulan SDM dan operasional PT Pupuk Kaltim tahun 2006- 2011. Hasil penelitian memenuhi empat 4 uji asumsi klasik regresi linear berganda.

4.3.1 Pengaruh SDM dan Operasional Perusahaan Terhadap Current Ratio PT. Pupuk Kaltim

Dalam menganalisis pengaruh SDM dan operasional perusahaan terhadap current ratio, digunakan kriteria evaluasi yang telah umum. Pengujian terhadap asumsi-asumsi dari metode pendugaan yang dilakukan meliputi uji normalitas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas dan uji multikolinearitas. Uji normalitas dilakukan, jika jumlah observasi, atau contoh kurang dari 30, terutama pada penelitian ini diperoleh 23 contoh, maka pengujian asumsi normalitas melalui One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test dilakukan menurut error term. Hasil uji menunjukkan bahwa nilai probabilitas p-Value yang diperoleh lebih besar dari taraf nyata α = 0,05, yaitu 0,728 Lampiran 17. Oleh karena p-Value 0,728 α 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa error term terdistirbusi normal. Untuk menguji asumsi non autokorelasi dapat dilakukan dengan melihat nilai statistik Durbin-Watson dari model. Nilai tersebut pada model penelitian ini jatuh pada kisaran 1,989, yang terletak antara dU dengan 4-Du, maka dapat disimpulkan bahwa model tidak mengandung masalah autokorelasi. Hasil uji asumsi non autokorelasi pada model dapat dilihat pada Lampiran 17. Pengujian untuk mengetahui ada, atau tidaknya pelanggaran asumsi heteroskedastisitas dalam model pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis grafik. Berdasarkan tampilan pada scatterplot terlihat bahwa plot menyebar secara acak di atas, maupun di bawah angka nol pada sumbu Regression Studentized Residual, model yang terbentuk dinyatakan tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas pada model dapat dilihat pada Gambar 12. Gambar 12. Hasil uji heteroskedastisitas current ratio Asumsi berikutnya yang juga diuji adalah adanya multikolinearitas antara peubah-peubah bebas dalam model. Uji ini dilakukan dengan menggunakan uji multikolinearitas dengan TOL dan VIF. Collinearity Statistics pada Lampiran 17 menunjukkan bahwa tidak ada peubah bebas yang korelasinya dengan peubah lain lebih besar dari angka 10, maka disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar peubah bebas dalam model yang digunakan pada penelitian ini. Persamaan pengaruh SDM dan operasional perusahaan terhadap current ratio memiliki koefisien determinasi R 2 0,526, artinya peubah bebas dalam persamaan tersebut mampu menjelaskan 53 variasi peubah terikat dan sisanya 47 dijelaskan oleh peubah lain di luar persamaan. Dari hasil estimasi model pengaruh SDM dan operasional perusahaan terhadap current ratio diketahui bahwa nilai probabilitas F statistik adalah 0,018. Nilai tersebut lebih kecil dari taraf nyata yang digunakan dalam model, yaitu 0,05. Hal ini berarti peubah-peubah bebas dalam model secara bersama-sama memberikan pengaruh nyata terhadap current ratio . Hasil estimasi dapat dilihat pada Lampiran 17. Tabel 9. Hasil Regresi persamaan pengaruh SDM dan operasional Perusahaan terhadap Current Ratio PT Pupuk Kaltim ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 12802.563 5 2560.513 3.777 .018 a Residual 11524.056 17 677.886 Total 24326.619 22 a. Predictors: Constant, Rasio Manajer, Production Rate, Rasio Karyawan Engineering, On Stream Factor, Turnover b. Dependent Variable: Current Ratio Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardiz ed Coefficient s t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toleranc e VIF 1 Constant 705.707 205.533 3.434 .003 Turnover 139.353 63.402 .476 2.198 .042 .595 1.680 On Stream Factor -1.383 .611 -.454 -2.263 .037 .691 1.447 Production Rate .358 .830 .081 .431 .672 .784 1.276 Rasio Karyawan Engineering -3.024 3.619 -.157 -.836 .415 .788 1.269 Rasio Manajer -156.057 44.543 -.659 -3.503 .003 .787 1.270 a. Dependent Variable: Current Ratio Keterangan : α = 0,05 Tabel 9 menunjukkan bahwa terdapat tiga 3 peubah bebas yang berpengaruh nyata terhadap current ratio pada taraf nyata 5 persen α = 0,05, yaitu turnover karyawan, on stream factor dan rasio manajer. Sedangkan dua 2 peubah bebas lainnya, yaitu production rate dan rasio karyawan engineering tidak berpengaruh nyata terhadap current ratio. Oleh karena itu, persamaan regresi sebagai berikut : Yc = 705,707 + 139,353 X 1 – 1,383 X 2 – 156,057 X 5 memiliki pengaruh positif terhadap current ratio. Turnover karyawan memiliki parameter positif dan berpengaruh nyata terhadap current ratio. Artinya, semakin tinggi turnover karyawan, maka secara nyata akan menyebabkan current ratio semakin tinggi. Hal ini berbeda dengan hipotesis yang diajukan dalam penelitian. Turnover karyawan adalah perbandingan jumlah karyawan keluar terhadap jumlah karyawan rataan per bulan. Jumlah karyawan PT Pupuk Kalimantan sangat banyak dan setiap karyawan digaji oleh perusahaan. Biaya gaji tersebut berasal dari aktiva lancar perusahaan. Current ratio adalah perbandingan antara total aktiva lancar dengan total utang lancar. Aktiva lancar merupakan harta perusahaan yang dapat dijadikan uang dalam waktu singkat maksimal satu tahun. Komponen aktiva lancar meliputi kas, bank, surat-surat berharga, piutang, persediaan, biaya dibayar di muka, pendapatan yang masih harus diterima, pinjaman yang diberikan, dan aktiva lancar lainnya. Turnover yang tinggi menyebabkan aktiva lancar meningkat, karena diduga berkaitan dengan penghematan pengeluaran untuk gaji. Dengan pengeluaran gaji yg dapat dihemat, maka hutang lancar menjadi lebih kecil dan nilai current ratio menjadi lebih besar. Semakin besar turnover, maka semakin besar nilai current ratio. Hal itu menyebabkan turnover karyawan memberikan pengaruh positif terhadap current ratio. On stream factor memiliki parameter negatif dan berpengaruh nyata terhadap current ratio. Ini berarti bahwa semakin tinggi on stream factor, maka secara nyata akan menyebabkan current ratio semakin rendah. On stream factor adalah kondisi pabrik aktual terhadap hari kalender. On stream factor tinggi memberikan output, atau hasil produksi tinggi. PT Pupuk Kaltim menghasilkan produk setiap hari, karena pabrik beroperasi setiap hari. Current ratio adalah perbandingan antara total aktiva lancar dengan total utang lancar. Aktiva lancar merupakan harta perusahaan yang dapat dijadikan uang dalam waktu singkat maksimal satu tahun. Komponen aktiva lancar meliputi kas, bank, surat-surat berharga, piutang, persediaan, biaya dibayar di muka, pendapatan yang masih harus diterima, pinjaman yang diberikan dan aktiva lancar lainnya. Output tinggi menyebabkan persediaan tinggi karena diduga penjualan tidak berjalan dengan baik. Persediaan dianggap memerlukan waktu relatif lebih lama untuk diuangkan, apabila perusahaan membutuhkan dana cepat untuk membayar kewajibannya dibandingkan dengan aktiva lancar lainnya. Masalah tersebut menyebabkan on stream factor tidak memberikan pengaruh positif terhadap current ratio. Rasio manajer memiliki parameter negatif dan berpengaruh nyata terhadap current ratio. Ini berarti bahwa semakin tinggi rasio manajer, maka secara nyata akan menyebabkan current ratio semakin rendah. Rasio manajer merupakan perbandingan jumlah manajer terhadap seluruh karyawan. Manajer PT Pupuk Kaltim adalah staf ahli yang digaji lebih tinggi daripada karyawan lain di bawahnya, karena diharapkan dapat memberikan keahlian, atau keterampilan lebih dibandingkan karyawan lainnya. Current ratio adalah perbandingan antara total aktiva lancar dengan total utang lancar. Aktiva lancar merupakan harta perusahaan yang dapat dijadikan uang dalam waktu singkat maksimal satu tahun. Komponen aktiva lancar meliputi kas, bank, surat-surat berharga, piutang, persediaan, biaya dibayar di muka, pendapatan yang masih harus diterima, pinjaman yang diberikan dan aktiva lancar lainnya. Biaya gaji yang lebih tinggi untuk para manajer tersebut mengurangi aktiva lancar perusahaan. Masalah tersebut menyebabkan rasio manajer yang semakin tinggi tidak memberikan pengaruh positif terhadap current ratio. Production Rate tidak berpengaruh nyata terhadap current ratio. Productin rate merupakan perbandingan produksi total terhadap on stream day actual dan kapasitas desain pabrik. Untuk memperoleh produksi total diperlukan biaya produksi yang terdiri dari biaya untuk faktor produksi tetap dan biaya variabel. Biaya variabel adalah biaya yang berubah-rubah sesuai dengan pemakaian faktor produksi yang tidak tetap seperti bahan baku dan biaya tenaga kerja yang tidak tetap. Pada tingkat kapasitas desain pabrik yang bersifat tetap, biaya produksi total akan berubah sesuai dengan perubahan biaya variabel. Sehingga perubahan biaya produksi total sampai pada tingkat kapasitas desain pabrik mencerminkan perubahan biaya variabel. Dengan kata lain, perubahan production rate mencerminkan perubahan pemakaian faktor produksi yang tidak tetap. Sementara itu current ratio adalah perbandingan antara total aktiva lancar dengan total utang lancar. Utang lancar meliputi kewajiban-kewajiban yang akan jatuh tempo dalam satu tahun atau dalam satu periode kegiatan normal perusahaan termasuk kewajiban yang timbul untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran yang bersifat tetap dan tidak tetap, serta untuk kepentingan langsung produksi maupun kepentingan yang tidak langsung berkaitan dengan produksi. Production rate tidak nyata diduga karena utang lancar lebih banyak berasal dari pengeluaran yang bersifat tetap dan pengeluaran yang tidak langsung berkaitan dengan produksi. Sehingga pengaruh pengeluaran yang bersifat tidak tetap dan yang berkaitan langsung dengan produksi tidak begitu kuat. Rasio karyawan engineering tidak berpengaruh nyata terhadap current ratio. Rasio engineering merupakan perbandingan karyawan bagian produksi atau teknik terhadap seluruh karyawan. Rasio engineering tidak nyata diduga karena gaji yang dibayarkan untuk karyawan bagian produksi atau teknik tidak jauh berbeda dengan karyawan di bagian lain sehingga nilai rasio karyawan engineering relatif kecil dan tidak bisa menunjukkan pengaruh yang nyata.

4.4 Implikasi Manajerial

Keberhasilan perusahaan mencapai tujuan dan berbagai sasarannya tidak ditentukan oleh hanya satu peubah. Kehadiran, atau keberadaan satu kelompok manajemen puncak yang memiliki ketangguhan dalam menentukan tujuan, filsafat, strategi akbar dan budaya organisasi sangat penting, tetapi tidak merupakan satu-satunya peubah penentu keberhasilan perusahaan. Dalam menyelenggarakan berbagai kegiatan bisnis, salah satu tantangan yang harus dihadapi ialah bagaimana meningkatkan efisiensi, efektivitas dan produktivitas kerja perusahaan. Analisis laporan keuangan PT Pupuk Kaltim memberikan informasi tentang kelemahan dan kekuatan yang dimiliki perusahaan. Turnover karyawan, rasio manajer dan on stream factor telah sesuai dengan hasil penelitian bahwa peubah tersebut memberikan pengaruh nyata terhadap kinerja keuangan PT pupuk Kaltim, yaitu current ratio dan acid test ratio. Dengan mengetahui kelemahan ini, manajemen dapat memperbaiki atau menutupi kelemahan tersebut. Kemudian, kekuatan yang dimiliki perusahaan harus dipertahankan, atau bahkan ditingkatkan. Kekuatan ini dapat dijadikan modal selanjutnya ke depan. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

a. Kinerja keuangan PT Pupuk Kaltim sudah cukup baik untuk leverage ratio dan rasio profitabilitas. Kinerja keuangan perusahaan selama lima 5 tahun pengamatan menunjukkan bahwa pada kondisi keuangan jangka pendek dilihat dari komponen likuiditas perusahaan hutang lancar; keuangan jangka panjang dilihat dari komponen leverage ratio dan rasio profitabilitas. b. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh SDM dan operasional perusahaan terhadap kinerja keuangan PT. Pupuk Kaltim. c. Turnover karyawan merupakan peubah SDM yang berpengaruh positif dan nyata terhadap rasio likuiditas, yaitu current ratio, karena diduga berkaitan dengan penghematan pengeluaran untuk gaji. Peubah operasional perusahaan memberikan pengaruh terhadap rasio likuiditas adalah on stream factor. On stream factor berpengaruh negatif dan nyata terhadap rasio likuiditas, yaitu current ratio, akibat output tinggi dari on stream factor yang menyebabkan persediaan tinggi, karena diduga penjualan tidak berjalan dengan baik. Rasio manajer berpengaruh negatif dan nyata terhadap rasio likuiditas, yaitu current ratio akibat biaya gaji lebih tinggi untuk para manajer yang jumlahnya meningkat akibat pengurangan aktiva lancar perusahaan. d. Rasio kinerja keuangan dipengaruhi oleh SDM dan operasional perusahaan adalah rasio likuiditas, yaitu current ratio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya.

2. Saran

a. Agar turnover dapat mendukung current ratio, maka perusahaan perlu mengusahakan turnover terkendali, tidak berlebihan dan juga tidak terlalu rendah, melalui upaya perencanaan penyediaan tenaga kerja yang baik dan pelaksanaannya secara konsisten serta melakukan pengawasan dan pengendalian untuk menjaga tingkat turnover tetap terkendali sesuai rencana. b. Untuk meningkatkan current ratio, maka perlu ditingkatkan penjualan melalui peningkatan promosi dan pemasaran serta upaya mendapatkan kontrak-kontrak pembelian produk dari para pembeli, agar produksi yang berlebihan tidak disimpan terlalu lama, atau persediaan menjadi berlebih dan tidak terkendali akibat on stream factor. c. Untuk mendorong current ratio, perusahaan perlu mengendalikan jumlah manajer, dengan cara meramalkan kebutuhan SDM yang benar-benar dibutuhkan perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Anggari, F.A. 2011. Analisis Kinerja Keuangan Pada PT. Musi Hutan Persada Muara Enim Sum-Sel Berbasis Laporan Keuangan 2007-2010. Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Darsono dan Ashari. 2009. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. ANDI, Yogyakarta. Dessler, G. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Jilid Dua Terjemahan, Edisi Kesepuluh. PT Indeks, Jakarta. Gujarati, D. 1999. Ekonometrika Dasar Terjemahan. Erlangga, Jakarta. Harahap, S.S. 2004. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Kasmir. 2010. Analisis Laporan Keuangan. PT Rajagrafindo Persada, Jakarta. Siagian, S.P. 2004. Audit Manajemen. PT Bumi Aksara, Jakarta. Sirait, J.T. 2006. Memahami Aspek-Aspek Pengelolaan Sumber Daya Manusia dalam Organisasi. Grasindo, Jakarta. Suseno, I. 2010. Analisis Kinerja Keuangan PT. Bimatama Indonesia Estetika. Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Warman, J. 2010. Manajemen Pergudangan. PT Pustaka Sinar Harapan, Jakarta. Widjayanto, N. 1985. Pemeriksaan Operasional Perusahaan. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil Wawancara 1. On Stream Day Actual = total hari kalender – down time 2. On Stream Factor = � Ha i Ka x 100 3. Production Rate = a P i � a a i a ai x 100 STRUKTUR GRADE JABATAN KARYAWAN PT PUPUK KALIMANTAN TIMUR Grade Jabatan Struktural Fungsional Knowledge Based Work Based I A Kakom Ka SPI Sekper Staf Ahli Utama I B Wakakom Kadiv Staf Ahli Utama II II A Kadep Staf Ahli Madya I B Wakadep Kashift Staf Ahli Madya II III A Kabag Kabid Staf Ahli Madya III Teknisi Ahli Utama B Wakabag Staf Ahli Muda I Teknisi Ahli Madya IV A Supervisor Staf Ahli Muda II Operator Ahli I Senior Teknisi I B Kasi Foreman Staf Ahli Muda III Operator Ahli II Senior Teknisi II V Karu Jr. Foreman Staf Pratama Senior Operator Senior Teknisi III VI A Operator I Teknisi I Pelaksana Utama B Operator II Teknisi II Pelaksana Madya VII A Operator III Teknisi III Pelaksana Muda B Operator Pratama Teknisi Pratama Pelaksana Pratama Lampiran 2. Data turnover Karyawan Tahun Triwulan Turnover Karyawan 2006 I 0,041 II 0,000 III 0,124 IV 0,041 2007 I 0,042 II 0,209 III 0,123 IV 0,082 2008 I 0,119 II 0,239 III 0,199 IV 0,197 2009 I 0,196 II 0,274 III 0,118 IV 0,397 2010 I 0,360 II 0,121 III 0,439 IV 0,159 2011 I 0,232 II 0,195 III 0,227 Lampiran 3. Data rasio karyawan Engineering Tahun Triwulan Rasio Karyawan Engineering 2006 I 54,463 II 54,512 III 54,493 IV 54,523 2007 I 54,530 II 54,462 III 53,112 IV 52,850 2008 I 50,714 II 52,894 III 52,244 IV 54,779 2009 I 53,816 II 55,490 III 56,203 IV 57,495 2010 I 57,578 II 57,795 III 56,174 IV 56,270 2011 I 54,672 II 54,311 III 54,260 Lampiran 4. Data rasio Manajer Tahun Triwulan Rasio Manajer 2006 I 1,728 II 1,772 III 1,781 IV 1,826 2007 I 1,663 II 1,676 III 1,720 IV 1,722 2008 I 1,983 II 1,956 III 1,969 IV 1,856 2009 I 1,947 II 1,961 III 1,930 IV 1,988 2010 I 2,045 II 1,979 III 1,972 IV 1,984 2011 I 1,706 II 1,600 III 1,628 Lampiran 5. Data on stream factor Tahun Triwulan On Stream Factor 2006 I 92,717 II 81,770 III 77,844 IV 66,473 2007 I 94,401 II 99,504 III 64,922 IV 66,265 2008 I 96,384 II 81,622 III 85,000 IV 94,552 2009 I 98,301 II 99,741 III 84,396 IV 94,075 2010 I 86,864 II 76,036 III 97,317 IV 85,243 2011 I 93,831 II 78,650 III 95,052 Lampiran 6. Data production rate Tahun Triwulan Production Rate 2006 I 96,04 II 86,86 III 93,45 IV 72,08 2007 I 93,23 II 87,41 III 74,04 IV 102,60 2008 I 91,06 II 94,71 III 88,00 IV 96,20 2009 I 98,39 II 99,22 III 93,27 IV 95,58 2010 I 97,25 II 98,71 III 90,73 IV 94,78 2011 I 98,21 II 98,09 III 100,70 Lampiran 7. Neraca Konsolidasi PT Pupuk Kaltim per 31 Desember 2006 PT PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN Per Tanggal 31 Desember 2006 2006 Rp

I. AKTIVA

A. AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas

357.897.475.390 Piutang usaha : Pihak yang mempunyai hubungan istimewa setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu 2006: Rp29.665.324.366 dan 320.912.404.165 2005: Rp24.349.758.473 Pihak ketiga setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu 2006: Rp878.785.399 123.921.875.610 dan 2005: Rp404.448.061 Piutang kepada Pemerintah Republik Indonesia 425.695.713.963 Piutang lain-lain: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu 2006: Rp21.565.175.937 dan 34.450.260.832 2005: Rp24.074.297.766 Pihak ketiga setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu 2006: Rp2.453.851.325 17.312.728.248 2005: Rp2.549.724.863 Persediaan setelah dikurangi penyisihan persediaan usang 2006: Rp2.198.266.611 641.397.024.794 dan 2005: Rp2.515.506.110 Pajak dibayar dimuka 16.480.497.424 Uang muka 13.354.068.184 Biaya dibayar dimuka 57.409.299.130 Jumlah akitva lancar A 2.008.831.347.740

B. AKTIVA TIDAK LANCAR Investasi pada perusahaan asosiasi

17.655.112.488 Investasi jangka panjang 14.306.699.688 Aktiva tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan 2006: Rp2.413.051.737.308 dan 4.022.770.387.057 2005: Rp2.113.915.946.918 Jaminan 7.837.115.419 Beban ditangguhkan – hak atas tanah 1.744.004.854 Beban ditangguhkan – katalis 30.893.792.732 Tanah yang belum dikembangkan 10.307.718.697