Debt to Equity Ratio Total Debt to Total Assets Ratio Debt Ratio

Gambar 10. Perkembangan leverage ratio PT Pupuk Kaltim periode 2006-2010

a. Debt to Equity Ratio

DER merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam kreditor dengan pemilik perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang. Pada Gambar 10 dapat dilihat perkembangan nilai rasio ini selama lima 5 periode yaitu tahun 2006-2010. Nilai rataan rasio ini selama tahun 2006-2010 pada PT Pupuk Kaltim 91,14. Rasio ini menunjukkan bahwa kreditor menyediakan Rp0,91,- untuk setiap Rp1,00,- yang disediakan pemegang saham, atau perusahaan dibiayai oleh utang 91,14. Rasio rataan PT Pupuk Sriwidjaja untuk debt to equity ratio DER 133,91, PT Pupuk Kaltim masih dianggap cukup baik, karena berada di bawah rataan PT Pupuk Sriwidjaja. Selama periode lima 5 tahun tersebut terlihat adanya peningkatan pada tahun 2007-2009, dan kembali menurun pada tahun 2009-2010. Hal ini mengidentifikasikan bahwa perusahaan mulai mengurangi peminjaman kepada kreditor. 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 2006 2007 2008 2009 2010 P ers en ta se Tahun Debt to equity ratio Total debt to total assets Long term debt to equity

b. Total Debt to Total Assets Ratio Debt Ratio

Debt ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Dengan kata lain, seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva. Semakin besar nilai rasio berarti semakin besar risiko yang ditanggung perusahaan. Semakin kecil nilainya berarti semakin baik, karena jumlah aktiva yang dibiayai dengan hutang semakin kecil. Pada Gambar 10 dapat dilihat perkembangan nilai rasio ini selama lima 5 periode, yaitu tahun 2006-2010. Nilai rataan rasio ini pada PT Pupuk Kaltim 47,50, yang berarti bahwa jumlah aktiva yang dibiayai oleh pinjaman luar 47,50 dan sisanya 52,5 dibiayai oleh modal. Kondisi ini menunjukkan resiko yang ditanggung perusahaan cukup kecil, karena 52,5 dalam kepemilikan modal sendiri dan pinjaman luar 47,50. Untuk tahun 2006-2010 kondisi perusahaan cukup baik, karena masih dibawah rataan jika dibandingkan PT Pupuk Sriwidjaja yaitu 57,26. Pada periode lima 5 tahun tersebut terlihat adanya peningkatan pada tahun 2007-2009 dan kembali menurun pada tahun 2009-2010. Hal ini mengidentifikasikan bahwa perusahaan mulai mengurangi peminjaman kepada pihak luar.

c. Long Term Debt to Equity Ratio