juru tulis dan mesin untuk menghitungnya, dibutuhkan tenaga pembeli untuk pengadaannya dan wiraniaga untuk menjualnya. Alasan penting
yang mendasari semuanya adalah apabila uang itu tersekap dalam tingkat persediaan yang tidak perlu, maka kecuali kesulitan menangani, ada
pekerjaan yang harus berlanjut diluar sampai kelebihan persediaan itu jauh berkurang Warman, 2010.
2.4. Penelitian Terdahulu yang Relevan
Anggari 2011 melakukan penelitian terhadap kinerja keuangan PT Musi Hutan Persada menggunakan analisis rasio keuangan dan analisis Du
Pont , serta menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
perusahaan selama periode 2007-2010. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa kondisi neraca pada komponen-komponen kewajiban jangka panjang,
aktiva tetap dan aktiva lain-lain mengalami penurunan. Sedangkan pada komponen aktiva lancar, kewajiban lancar dan ekuitas selalu mengalami
peningkatan. Kondisi laba rugi pada komponen laba kotor dan biaya mengalami penurunan. Sedangkan pada komponen penjualan, harga pokok
produksi dan laba bersih selalu mengalami peningkatan fluktuatif. Berdasarkan analisis rasio, kondisi keuangan perusahaan menunjukkan
kurang likuid dan kurang solvabel, serta aktivitas perusahaan masih kurang baik. Walaupun begitu, perusahaan masih dapat menghasilkan keuntungan.
Suseno 2010 melakukan penelitian terhadap kinerja keuangan PT Bimatama Indonesia Estetika dengan menggunakan analisis trend, analisis
rasio dan analisis Du Pont. Dari hasil penelitian diketahui bahwa perkembangan keuangan perusahaan pada kondisi keuangan jangka pendek
menunjukkan hutang lancar dan aktiva lancar mengalami peningkatan. Sementara
itu, kondisi keuangan jangka panjang menunjukkan
kecenderungan meningkat dalam dua tahun terakhir. Sedangkan berdasarkan analisis rasio, kondisi keuangan perusahaan menunjukkan keadaan kurang
likuid dan kurang solvabel.
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian
Perusahaan skala besar maupun kecil memiliki laporan keuangan untuk setiap kegiatan usahanya. Laporan keuangan perusahaan menggambarkan
kinerja perusahaan dan keuntungan yang diraih oleh perusahaan. Setiap bagian-bagian dalam perusahaan memiliki keterkaitan terhadap kinerja
keuangan. SDM dan operasional perusahaan merupakan bagian dari perusahaan
yang memiliki keterkaitan dengan kinerja keuangan. SDM kompeten dan operasional perusahaan dengan tatakelola baik merupakan faktor tidak dapat
dilepaskan dari perusahaan. Dalam hal ini, diperlukan suatu studi untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh nyata kedua bagian tersebut terhadap
kinerja keuangan. Laporan administrasi SDM seringkali dilakukan perusahaan untuk
mengukur dan menilai SDM dalam perusahaan. Laporan administrasi SDM dilakukan secara rutin setiap periodenya. Beberapa peubah SDM penelitian
ini diantaranya turnover karyawan, rasio karyawan engineering dan rasio manajer. Untuk mengetahui pengaruh SDM terhadap kinerja keuangan
Gambar 1, dilakukan analisis regresi linear berganda, dimana laporan administrasi SDM setiap triwulan dianalisis pengaruhnya terhadap kinerja
keuangan setiap triwulannya 2006-2011. Operasional perusahaan merupakan kegiatan atau proses yang
berlangsung setiap harinya di perusahaan. Beberapa peubah operasional perusahaan diantaranya on stream factor dan production rate. Untuk
mengetahui pengaruh operasional perusahaan terhadap kinerja keuangan Gambar 1, dilakukan analisis regresi linear berganda, dimana laporan
operasional perusahaan setiap triwulan dianalisis pengaruhnya terhadap kinerja keuangan setiap triwulannya 2006-2011.