POPKA Kaltim-4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 5. Spesifikasi data teknis Kaltim-3 Spesifikasi Data Teknis Kaltim 3 Kapasitas Terpasang Pabrik ammonia MTPD 1.000 Pabrik urea MTPD 1.725 Bahan Baku Gas alam MMSCFD 55 Generator Listrik Turbin gas MW – 11 KV 30 Generator Uap Turbin uap MW – 6,6 KV WHB TPH 140 Boiler TPH 100 Sistem Pendinginan Pompa air laut M3H 3+1 x 10.500 Unit Desalinasi TPH 2+1 x 70 Penyimpanan Tumpukan urea ton 30.000 Urea terkemas ton 7.500 Ammonia ton - Unit Pemisahan Udara Nitrogen , NM3H - Oxygen , NM3H - Dermaga Ekspor Utama Kapasitas pengapalan Up to 30.000 tons Kedalaman 13 MTR

d. POPKA

Menghadapi kondisi pasar urea granul untuk Asia Pasifik yang terbuka dan untuk meningkatkan daya saing sebagai produsen pupuk wilayah ini, maka PT Pupuk Kaltim mengintensifkan produktivitasnya dengan membangun pabrik urea kembali. Proyek pembangunan pabrik urea unit-4 PT Pupuk Kaltim ini dikenal dengan nama POPKA Proyek Optimasi Pupuk Kaltim. Pada awalnya niat PT Pupuk Kaltim adalah membangun langsung sebuah pabrik direncanakan Kaltim-4 dan pabrik methanol namun karena adanya regulasi pemerintah pada saat itu yang melarang pembangunan sebuah proyek dengan jumlah nilai melebihi US 20 juta, maka pembangunan pabrik baru akhirnya ditunda, untuk menyiasati hal itu maka dilakukan pengubahan nama proyek yang semula langsung membangun Kaltim-4, kini dinamai Proyek Optimasi PT Pupuk Kaltim POPKA, karena bukanlah sebuah proyek baru melainkan hanyalah sebuah perluasan, maka pemerintah akhirnya menyetujuinya. Pada tahun 1999 PT Pupuk Kaltim telah mengembangkan produksinya dengan menghasilkan urea jenis baru, yaitu Urea Granul. Proyek Optimalisasi Kaltim POPKA diresmikan pada tanggal 13 Februari 1999 Tabel 6. Penandatanganan kontrak dengan konsorisium kontraktor dilaksanakan tanggal 9 Oktober 1996, yaitu PT Rekayasa Industri sebagai kontraktor utama dan Chiyoda Corporation sebagai sub kontraktornya, pabrik selesai dibangun dan diresmikan pada tanggal 6 Juli 2000 oleh Presiden KH. Abdurrahman Wahid. Pabrik urea unit-4 POPKA menerapkan teknologi DCS Distributed Control System yang dioperasikan secara otomatis, dan ramah lingkungan karena didukung unit dust scrubber, Hydrolizer dan Neutralization yang dapat meredusir zat polutan. Dengan produksi perdana tertanggal 18 Februari 1999 sebesar 175 metrik tonhari urea granul, maka kapasitas produksi urea untuk tahun 2007 sebesar 570.000 ton.

e. Kaltim-4

Perusahaan membangun pabrik Kaltim-4 sebagai langkah mengantisipasi perkembangan kebutuhan urea, agar kelangsungan produksi pupuk harus tetap terjaga dan lebih ditingkatkan untuk menunjang produktivitas pertanian, yang pada akhirnya menunjang ketahanan pangan nasional dan sekaligus replacement pabrik-pabrik yang sudah tua. Pada tahun 1999 Pemerintah telah menyetujui pembangunan tiga 3 pabrik pupuk urea, salah satunya di PT Pupuk Kaltim Bontang yaitu pembangunan pabrik Kaltim-4. Pembangunan pabrik Kaltim-4 dilaksanakan dengan dua 2 fase. Fase I pembangunan unit urea dan sebagian unit utilitas yang mulai dilaksanakan pada tanggal 27 Desember 1999. Fase II untuk pembangunan unit ammonia dan penyelesaian unit utilitas yang dimulai pada bulan Agustus 2000. Pembangunan fase I diselesaikan dua 2 bulan lebih cepat dari rencana. Sedangkan fase II dijadwalkan selesai pada awal tahun 2003. Pabrik urea unit 5 proyek Kaltim-4 ini diresmikan dari jarak jauh melalui teleconference oleh Presiden RI Megawati Soekarnoputri dari Cikampek, Karawang, Jawa Barat pada hari Rabu, 3 Juli 2002. Proyek Kaltim-4 Tabel 7 dibangun oleh kontraktor utama konsorsium antara PT Rekayasa Industri dengan Mitsubishi Heavy Industries , Jepang. Nilai investasi 359,7 juta USD dengan rincian, 60,3 berupa fasilitas kredit dari Japan Bank for International Cooperation JBIC; 9,7 pinjaman dari Perbankan Nasional; dan 30 dana sendiri. Kaltim 4 memiliki kapasitas produksi pada tahun 2007 untuk urea 570.000 ton dan ammonia 330.000 ton.

f. Pengembangan Usaha