Mekanisme Sistem pengolahan Limbah Cair dengan IPAL

46

6.2.3. Pendapatan

Tingkatan pendapatan industri tahu dihitung dengan mengurangi total penerimaan total revenue dengan total biaya total cost. Rincian pendapatan pabrik tahu dapat dilihat pada Tabel 19. Tabel 19. Pendapatan Pabrik Tahutahun Sebelum Internalisasi Biaya Eksternal Nama Pabrik. Total Penerimaan Rp Total Biaya Rp Pendapatan Rp Pabrik 1 706.056.000 672.694.000 33.362.000 Pabrik 2 706.056.000 672.694.000 33.362.000 Pabrik 3 706.056.000 672.694.000 33.362.000 Pabrik 4 1.055.808.000 990.215.000 65.593.000 Pabrik 5 1.249.560.000 1.155.344.000 94.216.000 Pabrik 6 2.311.920.000 2.171.537.000 140.383.000 Pabrik 7 4.421.040.000 4.172.571.000 248.469.000 Sumber: Data Primer, diolah 2012

6.3. Estimasi Biaya Ekternal yang Ditanggung Industri Tahu untuk

Pengolahan Limbah dengan Menggunakan IPAL Biaya ekternal yang harus ditanggung oleh pengusaha pabrik tahu untuk mengurangi limbah yang dikularkan dari pabriknya adalah dengan pembuatan Instalasi Pengolahan Air Limbah IPAL. Internalisasi Biaya ekternal adalah memasukaan biaya eksternal biaya sosial kedalam suatu biaya produksi. Biaya sosial disini merupakan biaya pembangunan IPAL.

6.3.1. Mekanisme Sistem pengolahan Limbah Cair dengan IPAL

Salah satu cara mengurangi dampak limbah yang dihasilkan dari proses produksi tahu adalah dengan menggunakan IPAL Instalasi Pengolahan Air Limbah. Teknik pengolahan limbah dengan IPAL ada dua cara yaitu IPAL terpadu dan IPAL teknik biogas. Teknik pengolahan limbah tahu yang bermanfaat bagi industri tahu adalah teknik biogas dengan biodigester karena 1 biaya investasi untuk pembangunan IPAL biogas lebih rendah dan 2 gas methan yang dihasilkan dari pengolahan limbah tersebut dapat digunakan sebagai sumber energi 47 alternatif yang menghasilkan gas-bio. Gas-bio tersebut dapat digunakan untuk proses produksi tahu lainnya seperti memasak, lampu dan sebagainya. IPAL dengan teknik biogas terdiri dari bak inlet, biodigester, bak peluapan, Anerobic Baffled Reactor ABR, Anaerobic filter AF, dan bak aoutlet. Selain itu keuntungan menggunakan IPAL teknik biogas adalah dapat menurunkan kadar BOD dan COD hingga 90. Limbah cair dimasukkandisalurkan ke dalam bak inlet yang berfungsi untuk menampung air limbah sebelum diolah. Setelah air limbah masuk ke dalam inlet, air tersebut mengalir ke dalam digester untuk menghasilkan gas methan gas bio yang dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif bagi pabrik. Setelah diolah dengan biodigester, air limbah dimasukan ke dalam ABR dan AF, untuk diendapkan dan difiltrasi agar kadar BOD dan COD turun hingga 90. Fungsi ABR Reaktor lumpur aktif adalah untuk menghilangkan bahan organik dalam air limbah, sedangkan AF berfungsi untuk menyaring air limbah agar kandungan bahan pencemar berkurang. Air limbah yang sudah diolah langsung dialirkan menuju bak outlet yang berfungsi untuk menampung air limbah sebelum dibuang ke sungai. Setelah ditampung, air limbah yang telah diolah dapat dibuang ke sungai. Gambar Instalasi pengolahan Air Limbah IPAL biogas dapat dilihat pada gambar berikut. 1. Biodiegester Desain kedap judara Menghasilkan gas bio sebagai sumber energy Mengolah limbah berkandungan air rendah 48 Gambar 11. Biodiegester 2. Anerobic Baffled Reactor ABR Air limbah langsung dialirkan melewati endap bakteri aktif disetiap reactor System terintegrasi sehingga tidak ada zat padat ukuran besar bias masuk ke reactor Gambar 12. Anerobic Baffled Reactor ABR 3. Anaerobic filter AF Air limbah langsung difiltrasi dengan endapan bakteri aktif yang terdapat pada material penyaring Menurunkan COD dan BOD hingga 90 Gambar 13. Anaerobic filter AF 49

6.3.2. Biaya Eksternal untuk Pengolahan Limbah dengan IPAL Per Pabrik