35 Responden yang merupakan lulusan PT hanya sebanyak 4. Banyaknya lulusan
SD di Desa Cisaat disebabkan mayoritas responden yang diwawancarai berada pada usia diatas 40 tahun dimana pada masa itu tingkat kesadaran masyarakat akan
pentingnya pendidikan formal masih rendah serta kondisi perekonomian yang masih kurang memungkinkan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
5.3.5. Pekerjaan
Pekerjaan para responden dalam penelitian dibagi menjadi delapan kelompok, yaitu wiraswasta, ibu rumah tangga, burh pabrik, pelajarmahasiswa,
buruh tani, Pegawai Negeri Sipil PNS, karyawan swasta. Sebaran pekerjaan responden dapat dilihat pada Gambar 6.
Sumber: Data primer, diolah 2012
Gambar 6. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Berdasarkan Gambar 6 dapat dilihat bahwa responden masyarakat mayoritas dari kelompok wiraswasta sebanyak 42. Kemudian sebanyak 24
responden berasal dari ibu rumah tangga, sebanyak 12 dari kelompok buruh pabrik, sebanyak 8 dari kelompok buruh tani dan sebanyak 6 dari kelompok
karyawan swasta. Untuk responden yang berasal dari kelompok pelajar dan PNS masing-masing sebanyak 4.
5.3.6. Pendapatan
Pendapatan dalam hal ini adalah pendapatan per bulan keluarga yang diperoleh dari suami atau istri yang bekerja. Untuk responden seperti
4 24
42 4
6 8
12
Pelajar Ibu Rumah Tangga
Wiraswasta Pegawai Negeri Sipil
karyawan Swasta Buruh Tani
Buruh Pabrik
36 pelajarmahasiswa dalam hal ini merupakan uang saku perbulannya. Dalam
penelitian ini tingkat pendapatan responden terbagi kedalam enam kelompok. Adapun sebaran pendapatan responden dapat dilihat pada Gambar 7.
Sumber: Data primer, diolah 2012
Gambar 7. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan
Berdasarkan Gambar 7 dapat dilihat bahwa rata-rata pendapatan responden berkisar antara Rp 500.000-Rp 1.000.000 perbulannya dengan proporsi sebesar
58. Responden yang pendapatan per bulannya berkisar antara Rp 1.000.000- Rp 1.500.000 sebanyak 24, dan responden yang pendapatan per bulannya
berkisar antara Rp 1.500.000-Rp 2.000.000 sebanyak 8. Untuk responden yang pendapatan per bulannya kurang dari Rp 500.000, Rp 2.500.000-Rp 3.000.000,
dan Rp 2.000.000-Rp 2.500.000 masing-masing sebesar 4, 4, dan 2 .
5.3.7. Jumlah Tanggungan
Jumlah tanggungan berarti jumlah anggota keluarga yang menempati satu tempat dan satu manajemen keuangan. Berdasarkan hasil wawancara dan
observasi rata-rata responden tidak memiliki jumlah tanggungan dengan proporsi sebanyak 42. Responden yang memiliki jumlah tanggungan keluarga 1-2 orang
sebanyak 32, dan responden yang memiliki jumlah tanggungan 3-4 orang sebanyak 26. Sebaran jumlah tanggungan keluarga responden dapat dlihat pada
Gambar 8.
4 58
24 8 2 4
500rb 500rb - 1jt
1jt - 1,5jt 1,5jt - 2jt
2jt - 2,5jt 2,5jt - 3 jt
37
Sumber: Data primer, diolah 2012
Gambar 8. Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Tangungan 5.3.8.
Lama Tinggal
Lama tinggal dalam penelitian ini adalah sudah berapa lama responden tinggal di Desa Cisaat. Tingkat lama nya tinggal responden dibagi kedalam tujuh
kelompok. Adapun sebaran lama tinggal responden dapat dilihat pada Gambar 9.
Sumber: Data primer, diolah 2012
Gambar 9. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Tinggal
Berdasarkan Gambar 9 dapat dilihat bahwa mayoritas responden sudah tinggal di Desa Cisaat berkisar antara 46-55 tahun dengan proporsi sebanyak 34.
Responden yang sudah menetap di Desa Cisaat selama 37-45 tahun sebanyak 20, sebanyak 16 untuk masyarakat yang sudah menetap selama 19-27 tahun,
sebanyak 14 untuk responden yang sudah menetap selama 1-9 tahun, dan sebanyak 10 untuk responden yang sudah menetap selama 10-18 tahun.
Sementara itu untuk responden yang sudah menetap selama 28-36 tahun dan 56-64 tahun masing-masing memiliki proporsi sebanyak 4 dan 2.
42 32
26
Tidak Ada 1-2
3-4
14 10
16 4
20 34
2 1-9 tahun
10-18 tahun 19-27 tahun
28-36 tahun 37-45 tahun
46-55 tahun 56-64 tahun
38
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1. Deskripsi Profil Industri Tahu
Profil industri yang dikaji dalam penelitian ini adalah industri tahu yang ada di Desa Cisaat. Deskripsi profil industri tahu dalam penelitian ini meliputi
aspek proses produksi tahu, jenis limbah yang dihasilkan dari proses produksi tahu, serta dampak dari limbah tahu.
6.1.1. Deskripsi Proses Produksi Tahu
Industri tahu yang dikelola di Desa Cisaat pada umumnya adalah industri kecil. Cara pembuatan tahu pada setiap pabrik agak berbeda, namun pada
prinsipnya sama, yaitu mengekstrak protein kedelai dengan air, kemudian menggumpalkannya dengan menggunakan asam atau garam-garam tertentu.
Secara garis besar pembuatan tahu terdiri dari dua tahap yaitu tahap persiapan pembuatan susu kedelai dan tahap koagulasi penggumpalan susu kedelai
sampai terbentuk tahu cetak Indrasti dan Fauzi 2009. Namun untuk menghasilkan tahu proses produksi ditambah satu tahap lagi yaitu tahap
penggorengan. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan tahapan-tahapan dari proses
produksi tahu yaitu tahap pencucian, perendaman, penggilingan, pemasakkan, ekstraksi susu kedelai, penggumpalan, pengendapan, pencetakan, pengepresan,
pemotongan dan penggorengan. Pada tahap pencucian, kedelai yang akan diolah harus dicuci sampai bersih sebelum direndam. Pencucian dimaksudkan agar
kotoran-kotoran yang ada pada kedelai hilang seperti pasir, tanah dan lainnya. Tahap perendaman dilakukan berkisar antara 8-12 jam atau semalaman. Pada akhir
perendaman kedelai juga dibersihkan dari pasir, ranting, daun, kulit dan lain-lain.