Karakteristik Sosial dan Ekonomi Pabrik Tahu Desa Cisaat

28 Pada awalnya semua pabrik tahu yang ada di Desa Cisaat menjadi anggota Koperasi Produsen Tahu-Tempe Indonesia KOPTI Kabupaten Sukabumi. Peran KOPTI Kabupaten Sukabumi memasok kedelai kepada pabrik-pabrik tersebut. Kini pabrik-pabrik tersebut tidak aktif lagi di KOPTI karena beberapa hal, sehingga pasokan kedelai mereka berasal dari petani kedelai langsung yang berada di Desa Ciranjang. Letak pabrik tahu dengan pabrik tahu lainnya berdekatan dan dekat dengan aliran sungai sehingga pabrik-pabrik tersebut langsung membuang limbah cair sisa produksinya ke sungai. Padahal aliran sungai tersebut digunakan oleh masyarakat untuk mengaliri sawah dan mengisi kolam ikan, sedangkan di hilirnya digunakan untuk pemukiman. Namun saat ini aliran sungai ini sudah tidak dapat digunakan lagi untuk melakukan aktivitas-aktivitas tersebut.

5.2.1 Karakteristik Sosial dan Ekonomi Pabrik Tahu Desa Cisaat

Responden untuk pabrik tahu diambil sebanyak 7 pabrik keseluruhan dari pabrik yang ada di Desa Cisaat. Berikut merupakan nama-nama pemilik pabrik tahu yang ada di Desa Cisaat dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Nama-nama Pemilik Pabrik Tahu Desa Cisaat Nama Pabrik. Nama Pemilik Pabrik 1 Bapak Mamik Pabrik 2 Ibu Uun Pabrik 3 Bapak Ujay Pabrik 4 Bapak Nanang Pabrik 5 Bapak Abud Pabrik 6 Bapak Dakim Pabrik 7 Ibu Yati Sumber : Data primer, diolah 2012. 5.2.1.1.Usia Tingkat usia pemilik pabrik tahu berkisar antara 50 sampai 58 tahun. Usaha ini dijalankan secara turun temurun sehingga nantinya anak-anaknya yang akan 29 meneruskan usaha tersebut. Perbandingan tingkatan usia antar pemilik pabrik tahu dapat dilihat pada Table 8. Tabel 8. Tingkat Usia Pemilik Pabrik Tahu Desa Cisaat Nama Pemilik Umur Tahun Bapak Mamik 50 Ibu Uun 50 Bapak Ujay 50 Bapak Nanang 58 Bapak Abud 50 Bapak Dakim 53 Ibu Yati 55 Sumber : Data primer, diolah 2012. 5.2.1.2.Pendidikan Tingkatan pendidikan pemilik pabrik tahu mayoritas adalah tamatan Sekolah Dasar SD yaitu sebanyak 4 orang. Sisanya pemilik pabrik yang tidak tamat SD sebanyak 2 orang dan hanya 1 orang yang menempuh pendidikan formal sampai jenjang Sekolah Menengah Pertama SMP. Hal ini disebabkan karena mayoritas pemilik pabrik berumur diatas 50 tahun dimana pada saat tersebut tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan formal masih rendah serta kondisi perekonomian yang masih kurang memungkinkan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Tingkatan pendidikan pemilik pabrik tahu Desa Cisaat dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Tingkatan Pendidikan Pemilik Pabrik Tahu Desa Cisaat Nama Pemilik Pendidikan Bapak Mamik SD Ibu Uun tidak tamat SD Bapak Ujay SD Bapak Nanang tidak tamat SD Bapak Abud SMP Bapak Dakim SD Ibu Yati SD Sumber : Data primer, diolah 2012. 30 5.2.1.3.Pengalaman Usaha Pengalaman usaha pemilik pabrik tahu bervariasi yaitu antara 5 sampai 20 tahun. Umumnya pemilik pabrik memiliki pengalaman usaha yang cukup lama karena keterampilan dalam membuat tahu merupakan warisan turun temurun, sehingga menunjukkan pemilik pabrik sangat berpengalaman dalam usaha tahu yang dijalankan. Pengalaman usaha pemilik pabrik tahu dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Pengalaman Usaha Pemilik Pabrik Tahu Desa Cisaat Nama Pemilik pengalaman usaha Tahun Bapak Mamik 15 Ibu Uun 20 Bapak Ujay 15 Bapak Nanang 15 Bapak Abud 20 Bapak Dakim 17 Ibu Yati 5 Sumber : Data primer, diolah 2012. 5.2.1.4.Skala Produksi Skala produksi yang dilakukan oleh pemilik pabrik tahu beragam yaitu mulai dari 150 sampai 1000 kilogram kedelai per produksi. Skala produksi tersebut menghasilkan kapasitas produksi yang lumayan besar. Skala produksi pabrik tahu dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Skala Produksi Pabrik Tahu Desa Cisaat Nama Pemilik Skala Usaha kg kedelaisekali produksi Bapak Mamik 150 Ibu Uun 150 Bapak Ujay 150 Bapak Nanang 200 Bapak Abud 250 Bapak Dakim 500 Ibu Yati 1000 Sumber : Data primer, diolah 2012. 31 5.2.1.5.Luas Tempat Usaha Luas tempat usaha pabrik tahu di Desa Cisaat berkisar antara 100 m² hingga 700 m². Luas tempat usaha pabrik tahu cukup luas karena produksi yang dihasilkan cukup besar berkisar antara 150 hingga 1000 kg. Hal ini terlihat jelas pada Tabel 12. Tabel 12. Luas Tempat Usaha Pabrik Tahu Desa Cisaat Nama Pemilik luas tempat usaha m² Bapak Mamik 100 Ibu Uun 100 Bapak Ujay 100 Bapak Nanang 150 Bapak Abud 150 Bapak Dakim 500 Ibu Yati 700 Sumber : Data primer, diolah 2012. 5.2.1.6.Tenaga Kerja Jumlah tenaga kerja yang digunakan di pabrik tahu ini cukup banyak berkisar antara 5 sampai 25 orang tenaga kerja, diluar anggota keluarga yang menjadi tenaga kerja. Berdasarkan jumlah tenaga kerja yang bekerja, 5 pabrik tahu tergolong industri kecil karena jumlah tenaga kerja antara 5 –19 orang dan 2 pabrik tergolong industri sedang karena jumlah tenaga kerja antara 20-99 orang BPS 2012. Rata-rata upah yang diberikan kepada tenaga kerja berkisar antara Rp 40.000 sampai Rp 100.000 perhari dengan jam kerja umumnya 8 jam perhari. Banyaknya jumlah tenaga kerja pabrik tahu Desa Cisaat dapat dilihat pada Tabel 13. 32 Tabel 13. Banyaknya Tenaga Kerja Pabrik Tahu Desa Cisaat Nama Pemilik tenaga kerja Orang Bapak Mamik 5 Ibu Uun 5 Bapak Ujay 5 Bapak Nanang 10 Bapak Abud 10 Bapak Dakim 20 Ibu Yati 25 Sumber : Data primer, diolah 2012 5.2.1.7.Pemasaran Pemasaran yang dilakukan pemilik pabrik tidaklah sulit untuk menjual tahunya. Masyarakat setempat sudah sangat mengenal tahu yang ada di Desa Cisaat. Biasanya masyarakat langsung mendatangi pabrik untuk membeli tahu, salah satunya pedagang asongan. Pedagang asongan mendatangi pabrik untuk membeli tahu yang nantinya akan dijual kepada konsumen yang ada di jalan-jalan atau diangkutan umum. Selain itu, pemasaran yang dilakukan pemilik pabrik adalah menjual tahunya kepada beberapa pedagang yang ada di pasar yang sudah menjadi langganan mereka. Pasar yang biasa mereka pasok adalah pasar Sukabumi, pasar Ciranjang, pasar Ramayana, pasar Cisaat, pasar Cibadak, pasar Pelabuhan Ratu, pasar Cicurug, pasar Jampang, pasar Cigombong dan sebagian besar pasar-pasar yang ada di Kota Bogor dan Cianjur.

5.3 Karakteristik Responden