Kualifikasi dan Kompetensi Pengawas Sekolah
c. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, nilai
agama dan etika; dan d.
Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
23
Tabel 2.1 Dimensi Tugas Pengawas Sekolah
24
Dimensi Tugas Pengawas
Sasaran
Menyupervisi 1.
Kinerja Kepala Sekolah 2.
Kinerja Guru 3.
Kinerja Staf Sekolah 4.
Pelaksanaan kurikulummata pelajaran 5.
Pelaksanaan pembelajaran 6.
Ketersediaan dan pemanfaatan sumber daya 7.
Manajemen sekolah, dan lain-lain Memberi Nasihat
1. Kepada Guru
2. Kepala Sekolah
3. Tim kerja sekolah dan staf
4. Komite Sekolah
5. Orang tua siswa
Memantau 1.
Penjaminanstandar mutu pendidikan 2.
Proses dan hasil belajar peserta didik 3.
Pelaksanaan ujian 4.
Rapat guru dan staf 5.
Hubungan sekolah dengan masyarakat 6.
Data statistik kemajuan sekolah Membuat
laporan perkembangan
kepengawasan 1.
Kepada Dinas Pendidikan Kab.Kota 2.
Dinas Pendidikan Provinsi 3.
Depdiknas 4.
Publik 5.
Sekolah binaan Mengoordinasi
1. Mengkoordinasi sumber personal dan material
2. Kegiatan antarsekolah
3. Kegiatan preinservice training bagi guru dan
kepala sekolah serta pihak lain 4.
Pelaksanaan kegiatan inovasi sekolah Memimpin
1. Pengembangan kualitas SDM di sekolah binaan
2. Pengembangan sekolah
23
Nur Aedi, Pengawasan Pendidikan; Tinjauan Teori dan Praktik, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014, h.131-132
24
Muhammad Fathurrohman dan Hindama Ruhyanani, Sukses Menjadi Pengawas Sekolah Ideal, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2015, Cet. I, h.26-27
3. Partisipasi dalam kegiatan manajerial di Dinas
Pendidikan 4.
Berpartisipasi dalam perencanaan pendidikan di kabupatenkota
5. Berpartisipasi dalam seleksi calon kepala
sekolahmadrasah 6.
Berpartisipasi dalam merekrut personel proyek atau program-program khusus pengembangan
mutu sekolah 7.
Pengelolaan konflik 8.
Berpartisipasi dalam menangani pengaduan Secara umum, pengawas sekolah berfungsi sebagai pemerbaik dan
peningkat kualitas pendidikan, dengan demikian segala aktifitas sekolah yang berkaitan dengan upaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas
pendidikan menjadi bagian bidang garapan pengawas.
25
Menurut Nana Sudjana yang dikutip kompri, salah satu fungsi pengawas sekolah dalam melakukan supervisi manajerial berkenaan
dengan aspek pengelolaan sekolah yang mencakup: a.
Perencanaan b.
Koordinasi c.
Pelaksanaan d.
Penilaian e.
Pengembangan SDM kependidikan dan sumber daya lainnya.
26
Kemudian sasaran dari supervisi manajerial adalah membantu kepala sekolah dan staf sekolah dalam mengelola administrasi sekolah, seperti :
a. Administrasi kurikulum
b. Administrasi keuangan
c. Administrasi sarana prasaranaperlengkapan
d. Administrasi personal atau ketanagaan
e. Administrasi kesiswaan
f. Administrasi hubungan sekolah dan masyarakat
g. Administrasi budaya dan lingkungan sekolah
h. Aspek-aspek administrasi lainnya dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan.
27
25
Engkoswara, Administrasi Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2011, Ct. II, h. 225
26
Kompri, Manajemen Pendidikan ; Komponen-Komponen Elementer Kemajuan Sekolah, Yogyakarta:Ar-Ruzz, 2015, h. 289
27
Ibid,. h. 289
Dalam hal ini pengawas berperan sebagai : a.
Kolaborator dan negosiator dalam proses perencanaan, koordinasi, pengembangan manajemen sekolah
b. Assessor dalam mengidentifikasi kelemahan dan menganalisis
potensi sekolah binaannya c.
Pusat informasi pengembangan mutu pendidikan di sekolah binaannya
d. Evaluatorjudgement terhadap hasil pengawasan.
28
Berdasarkan kajian konsep tentang pengawas sekolah dapat disimpulkan bahwa, pengawas sekolah adalah seorang Pegawai Negeri
Sipil PNS yang diberikan tugas, tanggung jawab, dan wewenang dalam hal mengawasi, membina, dan menilai sekolah, baik sekolah negeri
maupun swasta untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam hal ini pengawas sekolah berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional di
bidang supervisi akademik dan supervisi manajerial. Sebagai pelaksana teknis fungsional dalam bidang supervisi,
pengawas sekolah harus memiliki kualifikasi dan kompetensi tertentu. Kualifikasi pengawas pada umumnya adalah memiliki pangkat minimal
penata golongan ruang IIIc, berusia maksimal 50 tahun sejak diangkat sebagai pengawas satuan pendidikan, lulus seleksi pengawas satuan
pendidikan, dan menempuh pendidikan profesi pengawas. Kemudian, kualifikasi khusus bagi pengawas didadasarkan pada tingkatan satuan
pendidikan. Kualifikasi khusus pengawas pada tingkat TKRA, SDMI adalah berlatar belakang minimal S1 diutamakan S2 kependidikan
dengan keahlian pendidikan ke-TKSD-an, pernah menjadi guru TKSD bersertifikat dengan pengalaman kerja minimal 8 delapan tahun atau
Kepala Sekolah TKSD berpengalaman kerja minimal 4 empat tahun. Pengawas sekolah harus memiliki 6 enam kompetensi, yaitu
kompetensi kepribadian, supervisi manajerial, supervisi akademik, evaluasi pendidikan, penelitian dan pegembangan, serta kompetensi
sosial. Khusus untuk kompetensi supervisi manajerial seorang pengawas
28
Ibid,. h. 289
harus bisa menguasai metode, teknik, dan prinsip supervisi dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, mampu menyusun program pengawasan
sesuai dengan visi, misi, tujuan, dan program sekolah, mampu menyusun metode kerja dan instrumen untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi
pengawasan, mampu menyusun laporan hasil pengawasan dan menindaklanjuti untuk perbaikan program pengawasan selanjutnya,
mampu membina kepala sekolah dalam pengelolaan dan administrasi sekolah, mampu membina guru, mampu memotivasi kepala sekolah dan
guru, dan memahami standar nasional pendidikan. Tugas seorang pengawas sekolah pada umumnya adalah melakukan
pengawasan akademik dan pengawasan manajerial. Namun lebih rincinya tugas seorang pengawas adalah melakukan pembinaan dan
pengawasan terhadap 8 Standar Nasional Pendidikan, melakukan pembinaan untuk pengembangan kualitas sekolah dan kinerja pendidik
dan tenaga kependidikan, melakukan evaluasi dan monitoring serta penilaian terhadap semua program sekolah.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, pengawas sekolah melaksanakan fungsi supervisi, baik supervisi akademik maupun
supervisi manajerial. Supervisi akademik adalah fungsi supervisi yang berkenaan dengan aspek pembinaan dan pengembangan kemampuan
profesional pendidik dalam meningkatkan mutu pembelajaran dan bimbingan di sekolah. Sedangkan, supervisi manajerial adalah fungsi
supervisi yang berkenaan dengan aspek pengelolaan sekolah yang terkait langsung dengan peningkatan efesiensi dan efektivitas sekolah yang
mencakup perencanaan,
koordinasi, pelaksanaan,
penilaian, pengembangan kompetensi SDM kependidikan dan sumberdaya lainnya.