Ruang Lingkup Supervisi Manajerial
Langkah-langkah pelaksanaan metode Delphi dalam supervisi manajerial dikemukakan oleh Gordon seperti yang dikutip dalam
panduan supervisi manajerial dan supervisi akademik Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan Kemendikbud tahun 2015
adalah sebagai berikut: 1
Mengidentifikasi individu atau pihak-pihak yang dianggap memahami persoalan dan hendak dimintai pendapatnya
mengenai pengembangan sekolah. 2
Masing-masing pihak diminta mengajukan pendapatnya secara tertulis tanpa disertai namaidentitas.
3 Mengumpulkan pendapat yang masuk, dan membuat daftar
urutannya sesuai dengan jumlah orang yang berpendapat sama. 4
Menyampaikan kembali daftar rumusan pendapat dari berbagai pihak tersebut untuk diberikan urutan prioritas.
5 Mengumpulkan kembali urutan prioritas menurut peserta, dan
menyampaikan hasil akhir prioritas keputusan dari seluruh peserta yang dimintai pendapatnya.
55
d. Workshop
Workshop atau lokakarya ini merupakan salah satu teknik yang bersifat kelompok dan dapat melibatkan beberapa kepala sekolah,
wakil kepala sekolah danatau perwakilan komite sekolah.
56
workshop sengaja dilakukan sebagai tempat untuk memecahkan suatu permasalahan tertentu dengan jalan berdiskusi ataupun saling
memeberikan pendapat antar satu anggota dengan anggota lainnya. Workshop atau lokakarya ini dapat menjadi salah satu metode
yang dapat dilakukan oleh pengawas sekolah dalam melakukan supervisi manajerial. Pelaksanaan workshop ini memiliki tema yang
disesuaikan dengan tujuan atau urgensinya, dan workshop ini dapat diselenggarakan bersama dengan Kelompok Kerja Kepala Sekolah
KKKS atau kegiatan oraganisasi sejenis lainnya.
57
Dalam pelaksanaan supervisi manajerial pengawas sekolah dapat menerapkan teknik supervisi secara individual maupun secara
55
Ibid,. h. 8
56
Nur Aedi, Pengawasan Pendidikan; Tinjauan Teori dan Praktik, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014, h.198
57
Ibid.
kelompok. Penerapan teknik supervisi secara individual dilakukan kepada salah satu kepala sekolah yang memiliki permasalahan yang
bersifat khusus di sekolah. Sedangkan penerapan supervisi secara kelompok dilakukan kepada beberapa kepala sekolah yang memiliki
permasalahan yang sama di sekolah berdasarkan analisis kebutuhan masalah atau kebutuhan yang sama. Kemudian layanan supervisi
tersebut dapat diberikan kepada suatu kelompok sesuai dengan
permasalahan dan kebutuhan yang dihadapi.
Berdasarkan kajian konsep tentang supervisi manajerial dapat dijelaskan bahwa supervisi merupakan usaha pembinaan dan
pengawasan yang dilakukan oleh seorang pengawas dalam memperbaiki pengajaran dan pengelolaan sekolah secara kontinyu
dan terarah sabagai upaya pengembangan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan. Sedangkan yang dimaksud dengan
supervisi manajerial adalah kegiatan pengawasan dan pembinaan yang dilakukan pengawas sekolah kepada kepala sekolah dalam hal
administrasi dan pengelolaan sekolah untuk meningkatkan efesiensi dan efektivitas sekolah serta meningkatkan mutu penyelenggaran
pendidikan dan pembelajaran. Ruang lingkup supervisi manajerial berfokus pada 8 delapan
Standar Nasional Pendidikan SNP yaitu Standar Isi, Standar Proses, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Sarana Prasarana,
Standar Penilaian, Standar Pembiayaan, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dan Standar Pengelolaan. Dalam hal ini yang
dilakukan oleh pengawas sekolah adalah melakukan pemantauan terhadap pencapaian 8 SNP tersebut dan memanfaatkan hasilnya
untuk membantu kepala sekolah mempersiapkan akreditasi sekolah. Selain itu, pengawas sekolah melakukan pengawasan, pembinaan,
dan melakukan pendampingan kepada kepala sekolah dalam hal pengelolaan dan administrasi sekolah.