Program Pembinaan Program Supervisi Manajerial

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian di atas, penulis dapat mengambil kesimpulan supervisi manajerial pengawas sekolah dasar gugus 03 Kecamatan Tigaraksa sudah cukup baik, dimana dalam pelaksanaannya pengawas sekolah sudah melakukan tugasnya sesuai dengan tupoksinya sebagai pengawas sekolah yaitu melakukan pengawasan, penilaian dan evaluasi, pembinaan, dan tindak lanjut di sekolah-sekolah binaan. Pada aspek pengelolaan pengawas sekolah telah membuat program yang bersifat preventif yaitu melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap pembuatan Rencana Kegiatan Tahunan Sekolah RKTS. Pada aspek pembiayaan pengawas sekolah membuat program yaitu melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap pembuatan Rencana Anggaran dan Pendapatan Belanja Sekolah RAPBS. Dan adapun pada aspek sarana dan prasarana pengawas sekolah membuat program yaitu melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap Rencana Pengembangan Sekolah RPS. Namun pada pelaksanaannya pengawas sekolah belum optimal dalam melakukan supervisi manajerial. Pengawas sekolah belum secara intens, terjadwal, dan berkala dalam melakukan pengawasan dan pembinaan di sekolah binaan. Sehingga kendala tersebut berpengaruh terhadap aspek-aspek yang harus diawasi seperti pengawas sekolah tidak secara berkala melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap laporan pemanfaatan bantuan dana operasional sekolah, hal ini dapat menyebabkan kurang tepatnya pemanfaatan dana tersebut sehingga berpengaruh terhadap aspek-aspek lain yang lebih membutuhkan dana operasional sekolah. Selain aspek pembiayaan yang membutuhkan pengawasan secara intensif, aspek pengelolaan juga membutuhkan pengawasan yang intensif mengingat bahwa pengelolaan sekolah yang baik berpengaruh terhadap pegembangan sekolah yang baik. Kendala-kendala tersebut dipengaruhi juga dengan banyaknya jumlah sekolah binaan yang harus diawasi oleh pengawas sekolah, sehigga pelaksanaannya pun belum dilakukan secara optimal. Namun, pengawas sekolah seharusnya tidak menjadikan hal tersebut kendala yang besar dan sulit untuk di atasi. Pada akhirnya, pelaksanaan supervisi manajerial pengawas sekolah gugus 03 Kecamatan Tigaraksa harus terus diperbaiki dan ditingkatkan agar supervisi manajerial pengawas sekolah dapat membantu pengembangan kualitas pendidikan yang lebih baik. B. Saran Berdasarkan temuan-temuan dan kesimpulan hasil penelitian maka penulis dapat memberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Untuk dapat melakukan supervisi manajerial secara optimal hendaknya pengawas sekolah dapat melaksanakan kegiatan secara berkala, terjadwal dan intensif agar pengawas sekolah mampu melakukan pengawasan sekolah dengan baik. Selain itu, hendaknya pengawas sekolah mampu memaksimalkan kinerja agar pelaksanaan supervisi manajerial dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh kepala sekolah di Gugus 03 Kecamatan Tigaraksa. 2. Agar dapat maksimal dalam mengawasi pendanaan di sekolah hendaknya pengawas sekolah mengawasi setiap laporan keuangan yang dibuat oleh sekolah dan mengawasi realisasi penggunaan dana tersebut. 3. Untuk dapat mengembangkan sarana dan prasarana sekolah hendaknya kepala sekolah melakukan apa yang disarankan oleh pengawas sekolah dan hendaknya kepala sekolah mengelola anggaran sekolah dengan baik agar dapat memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana sekolah. 4. Pengawas sekolah masih monoton dalam melaksanakan tugasnya. Untuk mengatasi hal tersebut dapat dilakukan dengan mengikuti pelatihan- pelatihan, seminar, atau workshop. Hal ini disarankan juga kepada kepala sekolah agar pengembangan diri kepala sekolah dapat terus dilakukan, sehingga kepala sekolah mampu menyeimbangkan kemampuan dan pengetahuan dengan tantangan-tantangan pendidikan di sekolah. DAFTAR PUSTAKA Aedi, Nur. Pengawasan Pendidikan; Tinjauan Teori dan Praktik, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014. Danim, Sudarwan. Profesi Kependidikan, Bandung: Alfabeta, 2012. Daryanto, H. M. Administrasi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, Cet. VI, 2010. Engkoswara. Administrasi Pendidikan, Bandung: Alfabeta, Cet. II, 2011. Fathurrohman, Muhammad. Sukses Menjadi Pengawas Sekolah Ideal, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, Cet. I, 2015. Fattah, Nanang. Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet. XI, 2011. Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif; Teori Praktik, Jakarta: Bumi Aksara, Cet. I, 2013. Kompri. Manajemen Pendidikan; Komponen-Komponen Elementer Kemajuan Sekolah, Yogyakarta: Ar-Ruzz, 2015. Masaong, Kadim. Supervisi Pembelajaran Dan Pengembangan Kapasitas Guru, Bandung: Alfabeta, 2013. Moleong, Lexy J. Metodelogi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013. Mulyasa, E. Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2007. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 Tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas sekolahMadrasah. Sagala, Syaiful. Supervisi Pembelajaran, Bandung: Alfabeta, 2012. Sahertian, Piet A. Konsep Dasar Tehnik Supervisi pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2000.