73
No. Kode Emiten
Nama Emiten
23 OCAP
Onix Capital Tbk. 24
RIMO Rimo Catur Lestari Tbk.
25 SAFE
Steady Safe Tbk. 26
SMDM Suryamas Dutamakmur Tbk.
27 SUGI
Sugih Energy Tbk. 28
TRAM Trada Maritime Tbk.
29 TRUB
Truba Alam Manunggal Engineering Tbk. 30
WAPO Wahana Pronatural Tbk.
31 WICO
Wicaksana Overseas International Tbk. 32
ZBRA Zebra Nusantara Tbk.
Sumber: data diolah
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi logistik logistic regression. Tujuannya adalah untuk memperoleh
gambaran yang menyeluruh mengenai pengaruh variabel independen ukuran perusahaan, ROA, audit tenure, audit lag, dan proporsi komisaris
independen terhadap variabel dependen yaitu opini going concern.
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Tabel deskriptif menjelaskan variabel dependen Y yaitu opini going
concern serta variabel independen X, yaitu ukuran perusahaan, ROA, audit tenure, audit lag, dan proporsi komisaris independen.
Berikut adalah tabel hasil olahan data mengenai statistik deksriptif dengan sampel perusahaan sektor jasa yang menerima opini going
concern .
74
Tabel 4.7 Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation
SIZE 160
8,1116 17,2740 13,363650 2,2369294
ROA 160
-1,7290 9,5562
,031923 ,8756737
TENURE 160
1 5
2,05 1,196
LAG 160
13 310
94,15 33,912
KI 160
,00 1,00
,4540 ,13542
Valid N listwise
160
Sumber: data sekunder yang diolah Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif diperoleh sebanyak 160 data
observasi yang berasal dari perkalian antara periode penelitian 5 tahun; dari tahun 2010 sampai 2014 dengan jumlah perusahaan sampel 32
perusahaan. Tabel 4.7 menunjukkan statistik deskriptif masing-masing variabel
penelitian. Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap ukuran perusahaan SIZE menunjukkan nilai minimum sebesar
8,11 dari PT Leo Investments Tbk. ITTG tahun 2010 , nilai maksimum sebesar 17,27 dari PT Bakrie and Brothers Tbk. BNBR tahun 2010,
nilai rata-rata sebesar 13,36, dan standar deviasi sebesar 2,23. Nilai rata- rata sebesar 13,36 mendekati nilai maksimum sebesar 17,27
menunjukkan sampel penelitian termasuk ke dalam perusahaan dengan total aktiva yang cukup besar.
75
Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap Return on Assets
ROA menunjukkan nilai minimum sebesar -1,72 dari PT Rimo Catur Lestari Tbk. RIMO tahun 2012, nilai maksimum
sebesar 9,55 dari PT Mitra International Resources Tbk. MIRA tahun 2011, nilai rata-rata sebesar 0,03, dan standar deviasi sebesar 0,87. Nilai
rata-rata sebesar 0,03 menunjukkan bahwa banyak sampel penelitian yang memiliki tingkat ROA yang kecil.
Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap audit tenure
TENURE menunjukkan nilai minimum sebesar 1, nilai maksimum sebesar 5, nilai rata-rata sebesar 2,05, dan standar deviasi
sebesar 1,19. Nilai rata-rata sebesar 2,05 menunjukkan bahwa rata-rata hubungan perikatan auditor dengan klien dalam penelitian ini adalah 2,05
tahun. Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap
audit lag LAG menunjukkan nilai minimum sebesar 13 dari PT
Wahana Pronatural Tbk. WAPO tahun 2011, nilai maksimum sebesar 310 dari PT Mitra International Resources Tbk. MIRA tahun 2011,
nilai rata-rata sebesar 94,15, dan standar deviasi sebesar 33,91. Nilai rata- rata sebesar 94,15 menunjukkan bahwa auditor dalam sampel penelitian
menerbitkan laporan audit selama 94,15 hari. Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap
proporsi komisaris independen KI menunjukkan nilai minimum sebesar 0,00 dari PT Bank Jtrust Indonesia Tbk. BCIC tahun 2010, nilai
76
maksimum sebesar 1,00 dari PT Bank Jtrust Indonesia Tbk. BCIC tahun 2014, PT Smartfren Telecom Tbk. FREN tahun 2010, dan PT
Steady Safe Tbk. SAFE tahun 2010, nilai rata-rata sebesar 0,45, dan standar deviasi sebesar 0,13. Nilai rata-rata sebesar 0,45 menunjukkan
bahwa rata-rata proporsi jumlah komisaris independen pada sampel penelitian adalah sebesar 45.
Variabel ukuran perusahaan, audit tenure, audit lag, dan proporsi komisaris independen yang menggunakan skala pengukuran rasio
memiliki nilai rata-rata yang lebih besar dari nilai standar deviasi. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas data dari variabel tersebut cukup baik
karena nilai rata-rata yang lebih besar dari standar deviasinya menunjukkan bahwa standar error dari variabel tersebut kecil.
Sedangkan untuk variabel opini going concern menggunakan skala pengukuran nominal. Nilai rata-rata dan standar deviasi tidak tepat bila
digunakan sebagai alat analisis kualitas data pada variabel tersebut karena kode angka yang digunakan dalam skala pengukuran nominal
hanya berfungsi sebagai label kategorial semata tanpa nilai intrinsik dan tidak memiliki arti apa-apa Ghozali, 2011: 4.
2. Hasil Uji Menilai Keseluruhan Model Overall Model Fit