Persiapan Susu Penambahan Starter Penambahan Rennet Pemotongan Curd Pemanasan Penyaringan Penggaraman

13

a. Persiapan Susu

Susu kambing yang tiba dari peternakan dituang ke dalam panci bertutup dan dipanaskan pada suhu 85 o C selama 30 menit untuk membunuh mikroba patogen.

b. Penambahan Starter

Susu yang telah dipanasi kemudian didinginkan hingga suhu 37 o C, lalu ditambahkan kultur kerja 5 vv. Setelah itu, susu diinkubasi pada suhu 37 o C selama 6 jam hingga pH susu turun menjadi 6.3, yang merupakan pH target untuk penambahan rennet.

c. Penambahan Rennet

Susu yang telah diinkubasi dengan starter kemudian ditambah rennet. Rennet ditambahkan untuk menggumpalkan protein susu sehingga curd terbentuk. Rennet yang digunakan pada penelitian ini merupakan rennet hewan komersial dan telah memiliki takaran dalam penggunaanya. Sebanyak satu sendok teh atau sekitar 0.35 ml rennet hewan komersial dapat digunakan untuk menggumpalkan enam liter susu. Pada penelitian ini, rennet yang ditambahkan sebanyak 0.06 mlL dan diinkubasi pada suhu 37 o C selama 2 jam.

d. Pemotongan Curd

Curd kemudian dipotong-potong menjadi bentuk kubus dan didiamkan selama 15 menit agar terjadi sineresis whey. Alat pemotong keju disebut cheeseharp. Pada penelitian ini digunakan alat pemotong keju yang dibuat sendiri dengan meniru bentuk cheeseharp pada umumnya Gambar 4. Gambar 4. Alat pemotong keju 14

e. Pemanasan

Pemanasan dilakukan pada suhu 40 o C selama 30 menit. Pemanasan bertujuan mendorong whey keluar lebih banyak, sedangkan curd mengerut. Pemanasan pada suhu tersebut untuk mencegah hilangnya BAL karena BAL umumnya mati pada suhu tinggi.

f. Penyaringan

Penyaringan dilakukan hingga whey terpisah dan menyisakan suatu matriks yang disebut keju segar. Selama penyaringan, curd ditekan-tekan untuk mendorong whey keluar lebih banyak.

g. Penggaraman

Keju segar yang sudah terpisah dari whey ditambahkan garam sebanyak 2 bb, kemudian diaduk hingga merata.

h. Pengemasan Keju