Pengurangan Kerusakan Tegakan Perbedaan Simpanan Biomassa, Karbon dan CO

persentase biomassa tegakan tinggal terhadap pohon tersedia IUPHHK A1 sebesar 34,8tahun; IUPHHK A2 sebesar 51,65tahun dan IUPHHK B sebesar 50,93tahun. Simpanan karbon tegakan tinggal dari kegiatan pemanenan menunjukkan bahwa hutan lestari melakukan penebangan lebih rendah dari hutan tidak lestari. Hal tersebut mengindikasikan bahwa hutan lestari mampu mempertahankan stok karbon lebih besar dari hutan tidak lestari sehingga mampu mereduksi kehilangan karbon. Tabel 35 Perbedaan simpanan biomassa, karbon dan CO 2 IUPHHK tegakan tinggal pada kegiatan pemanenan Biomassa Karbon CO 2 tontahun tontahun tontahun A2-1 127.606 63.803 234.158 A2-B 203.610 101.805 373.625 Hasil perbedaan tegakan tinggal memberikan gambaran bahwa pengelolaan hutan alam produksi lestari mampu mereduksi emisi karbon sebesar 234.158 tCO 2 untuk A2-1 dan sebesar 373.625 tCO 2

5.4.1.2. Pengurangan Kerusakan Tegakan

untuk A2-B. Hasil perbedaan persentase tegakan tinggal menunjukkan bahwa pengelolaan hutan alam produksi lestari mampu menghindari kehilangan karbon sebesar 16,85tahun untuk A2-1 dan 0,72tahun untuk A2-B dibandingkan dengan hutan alam produksi tidak lestari. Hasil perbedaan absolut dan persentase tersebut menunjukkan bahwa pengelolaan hutan alam produksi lestari mampu mereduksi kehilangan tegakan atau karbon lebih baik dari pengelolaan hutan alam produksi tidak lestari. Kerusakan terhadap tegakan tinggal akibat kegiatan pemanenan pada IUPHHK bersertifikat A2 lebih kecil daripada IUPHHK yang belum A1 dan tidak B memiliki sertifikat. IUPHHK yang mengalami kehilangan biomassa terbesar akibat kerusakan tegakan tinggal karena menggunakan metode pemanenan konvensional adalah IUPHHK B. Kerusakan tegakan menyebabkan kehilangan biomassa sebesar 135,55 tonhatahun pada IUPHHK A1; sebesar 64,65 tonhatahun pada A2 dan 323,58 tonhatahun pada IUPHHK B. Rata-rata luas penebangan pada IUPHHK A1 seluas 3.450,48 hatahun; IUPHHK A2 dengan luas 4.434,21 hatahun dan IUPHHK B seluas 2.061,67 hatahun. Perbedaan biomassa, karbon dan CO 2 yang hilang akibat kerusakan tegakan tinggal tahun 2011 pada A2-1 dan A2-B diringkas pada Tabel 35. Tabel 36 Perbedaan biomassa, karbon dan CO 2 IUPHHK yang hilang akibat kerusakan tegakan tinggal pada tahun 2011 Biomassa tontahun Karbon tontahun CO 2 tontahun A2-1 181.042 90.521 332.212 A2-B 380.452 190.226 698.130 Hasil perbedaan biomassa, karbon dan CO 2 yang hilang akibat kerusakan tegakan tinggal pada tahun 2011 menunjukkan adanya simpanan biomassa, karbon dan CO 2 pada A2-1.dan A2-B. Perbedaan teknik yang digunakan untuk pemanenan menyebabkan perbedaan tingkat kerusakan tegakan. Teknik pemanenan RIL yang di gunakan pada IUPHHK A2 memberikan dampak kerusakan yang lebih rendah daripada teknik konvensional yang digunakan pada IUPHHK A1 dan B. Hasil perbedaan kehilangan karbon akibat kerusakan tegakan tinggal memberikan gambaran bahwa pengelolaan hutan alam produksi lestari mampu mengurangi kehilangan karbon sebesar 90.521- 190.226 ton Ctahun. Pengelolaan hutan alam produksi lestari yang menerapkan teknik RIL mampu mereduksi emisi CO 2 Hasil studi Elias 2002, penerapan metode RIL dapat mengurangi kerusakan hingga 50. Persentase kerusakan pada blok tebangan yang menerapkan RIL dan blok tebangan yang menerapkan teknik konvensional menunjukkan adanya perbedaan persentase kerusakan pada tingkat vegetasi pohon dan tiang sebesar 21,34, tingkat pancang dan semai sebesar 15,34 dan 15,82. akibat kerusakan tegakan tinggal sebesar 39-57tahun dari pengelolaan hutan alam produksi tidak lestari.

5.4.2. Perbedaan Simpanan Biomassa, Karbon dan CO