Hasil penelitian Junaedi 2007 menunjukkan persentase biomassa yang relatif sama pada semua tingkatan vegetasi di hutan primer. Pada hutan bekas
tebangan, persentase biomassa tingkat pohon relatif sama tetapi lebih rendah pada tingkat vegetasi tiang, pancang dan semai tiang = 4,02, pancang =
1,98 dan semai = 0,21 daripada IUPHHK A. Total biomassa dan karbon hutan bekas tebangan menunjukkan
penurunan sekitar 23,40. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Lasco 2002 bahwa aktifitas pemanenan kayu di hutan tropis Asia akan menurunkan
cadangan karbon antara 22 - 67. Kegiatan pemanenan kayu mengakibatkan kerusakan tegakan tinggal.
Perhitungan biomassa kerusakan IUPHHK A1 menggunakan persentase kerusakan tegakan hasil studi Elias 2002 dan potensi biomassa dari hasil
pengukuran di lokasi penelitian. Pendekatan persentase kerusakan tegakan IUPHHK A1 berdasarkan persentase kerusakan pada blok tebangan yang
melakukan pemanenan dengan metode konvensional. Tabel 18 menunjukkan biomassa yang hilang akibat kerusakan tegakan karena menerapkan metode
pemanenan konvensional pada IUPHHK A1. Tabel 19 Biomassa, karbon dan CO
2
Tingkat Vegetasi
yang hilang akibat kerusakan tegakan A1
Biomassa tonha
Biomassa tontahun
Karbon ton Ctahun
CO ton CO
2 2
tahun Pohon
113,12 390.300
195.150 716.201
Tiang 14,83
51.152 25.576
93.864 Pancang
7,26 25.055
12.528 45.976
Semai 0,34
1.201 601
2.204 Total
135,55 467.709
233.854 858.246
Total biomassa yang hilang akibat kerusakan sebesar 135,55 tonha atau sebesar 467.709 tontahun. Tingkat pohon merupakan penyumbang terbesar
kehilangan biomassa hutan akibat kerusakan tegakan tinggal. Kerusakan yang terjadi pada tingkat pohon mengakibatkan kehilangan biomassa 83,45tahun
dari total biomassa yang hilang karena kerusakan tegakan tinggal IUPHHK A1. Tingkat semai memberikan kontribusi terkecil 0,26tahun terhadap kehilangan
biomassa akibat kerusakan tegakan tinggal A1.
5.1.2. Perlindungan Hutan
Penutupan lahan pada IUPHHK A berdasarkan interpretasi citra landsat dibagi menjadi 3 tiga yaitu hutan primer, hutan bekas tebangan dan tidak
berhutan. Pada IUPHHK A1 digunakan data penutupan lahan tahun 1998, 1999
dan 2001. Potensi biomassa IUPHHK A untuk hutan primer sebesar 441,70 tonha dan hutan bekas tebangan sebesar 338,35 tonha. Berdasarkan data
penutupan lahan tersebut terlihat perubahan tutupan lahan tiap tahunnya. Laju degradasi hutan yang meningkat pada hutan tidak lestari diduga disebabkan
penggunaan areal hutan untuk kebun, pertambangan, perambahan dan illegal logging lebih tinggi dari hutan lestari Bahruni 2011.
Tabel 20 Biomassa tiap tutupan lahan IUPHHK A1 Tutupan lahan
Biomassa ton 1998
1999 2001
Hutan primer 27.374.648
24.633.693 15.653.320
Hutan bekas tebangan 40.404.478
42.504.131 49.383.364
Tidak berhutan Total
67.779.126 67.137.824
65.036.683 Luas areal kerja IUPHHK A1 seluas 204.200 ha. Rata-rata biomassa
yang hilang pada IUPHHK A1 sebesar 845.936 tontahun atau sebesar 3,91 tonha. Kehilangan karbon hutan IUPHHK A1 sebesar 422.968 ton Ctahun
dengan laju degradasi sebesar 1,26tahun.
5.1.3. Kegiatan penanaman
Data yang digunakan untuk perhitungan biomassa kegiatan penanaman adalah tahun 2001, 2002 dan 2003. Kegiatan penanaman yang dilakukan adalah
kegiatan rehabilitasi, penanaman kanan dan kiri jalan serta penanaman tanah kosong.
Tabel 21 Kegiatan penanaman IUPHHK A1 Tahun
Rehabilitasi batang
Kanan kiri jalan batang
Tanah Kosong batang
Total batang
2001 95.654
56.000 141.317
292.971 2002
77.359 56.000
150.650 284.009
2003 84.652
56.000 110.366
251.018 Rata-rata penanaman pada IUPHHK A1 adalah 275.999 batangtahun.
Tingkat keberhasilan kegiatan penanaman pada IUPHHK A sebesar 80, sehingga rata-rata tanaman yang hidup dari kegiatan penanaman sebesar
220.799 batangtahun. Simpanan biomassa kegiatan penanaman IUPHHK A1 ditunjukkan pada Tabel 21.
Tabel 22 Biomassa kegiatan penanaman IUPHHK A1
Tahun Rehabilitasi
ton Kanan kiri jalan
ton Tanah Kosong
ton Total
tontahun 2001
0,337 0,198
0,503 1,038
2002
0,273 0,198
0,536 1,007
2003
0,299 0,198
0,394 0,890
Rata-rata biomassa dari kegiatan penanaman sebesar 0,978 tontahun. Kegiatan penanaman tanah kosong mempunyai kontribusi 48,83tahun dari
kegiatan penanaman IUPHHK A1. Biomassa dari kegiatan rehabilitasi dan penanaman kanan kiri jalan memberikan kontribusi sebesar 30,98tahun dan
20,19tahun.
5.2. Deskripsi Simpanan Karbon IUPHHK A2
IUPHHK A2 mulai menerapkan pengelolaan hutan alam produksi lestari sejak tahun 2004. IUPHHK A memperoleh sertifikat hutan alam produksi lestari
dari salah satu lembaga sertifikasi tahun 2008. Data yang digunakan untuk kegiatan produksi pada IUPHHK A2 adalah 1 Pohon tersedia dan pohon
dipanen tahun 2007, 2008 dan 2009 2 Kerusakan tegakan akibat pemanenan. Data yang digunakan untuk kegiatan perlindungan hutanpenurunan degradasi
pada IUPHHK A2 menggunakan data tutupan lahan tahun 2005, 2006 dan 2007. Kegiatan penanaman IUPHHK A2 menggunakan data penanaman tahun 2006
sampai dengan tahun 2009.
5.2.1. Kegiatan Produksi
Realisasi produksi pada IUPHHK A2 kurang dari 100 atau hanya sekitar 76-87 dari rencana atau target produksi. Realisasi tersebut belum dapat
menggambarkan bahwa A2 dapat mempertahankan target produksi jangka panjang karena tidak melakukan penebangan melebihi target produksi.
Kelestarian produksi jangka panjang dapat dilihat dari rasio realisasi produksi dan AAC.