Kegiatan Pemanenan: Pohon Tersedia dan Pohon Dipanen

Gambar 4 Kecenderungan produksi IUPHHK A2 Rasio produksi IUPHHK A2 antara 0,38-074 terhadap AAC. Rasio produksi IUPHHK A2 cenderung meningkat. Kecenderungan produksi pengelolaan hutan alam produksi lestari dalam jangka panjang menunjukkan tingkat produksi yang relatif meningkat dengan rasio 0,38 pada tahun 2004 dan terus meningkat hingga mencapai rasio 0,74 terhadap AAC pada tahun 2009. Kesimpulan yang dapat diambil adalah kelestarian produksi jangka panjang pengelolaan hutan alam produksi lestari relatif dapat dipertahankan. Kecenderungan produksi tersebut dikuatkan juga oleh data potensi tegakan pada IUPHHK A2 yang sedikit meningkat. Volume pohon tersedia pada IUPHHK A2 tahun 2007 sebesar 386.402,84 m 3 . Pada tahun 2008 volume pohon tersedia mengalami peningkatan sebesar 4,94 atau sebesar 19.096,85 m 3 dan pada tahun 2009 meningkat 3,76 atau sebesar 15.245,52 m 3 Perhitungan biomassa, karbon dan CO . Luas areal penebangan pada tahun 2007, 2008 dan 2009 sebesar 4.307,68 ha; 4.856 ha dan 4.138,94 ha. Rata-rata luas penebangan IUPHHK A2 seluas 4.434,21 hatahun. 2

5.2.1.1. Kegiatan Pemanenan: Pohon Tersedia dan Pohon Dipanen

kegiatan produksi adalah pada kegiatan pemanenan dan kerusakan tegakan tinggal. Kegiatan pemanenan dilihat berdasarkan indikator pohon tersedia dan pohon dipanen pada IUPHHK A2. Volume pohon tersedia pada IUPHHK A2 tahun 2007 sebesar 386.402,84 m 3 ; tahun 2008 meningkat menjadi 405.499,69 m 3 dan menjadi 420.745,2 m 3 pada tahun 2009. Rata-rata pohon tersedia IUPHHK A2 sebesar 404.215,91 m 3 tahun. 0,00 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 0,60 0,70 0,80 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 R a si o P ro duk si t e rha da p A A C Volume pohon dipanen tahun 2007 sebesar 181.613,50 m 3 , kemudian meningkat 9,85 pada tahun 2008 menjadi 199.499,53 m 3 . Pada tahun 2009, volume pohon dipanen mengalami peningkatan 7,73 menjadi 214.925,71 m 3 . Rata-rata pohon dipanen IUPHHK A2 sebesar 198.679,58 m 3 Jenis-jenis pohon tersedia IUPHHK A2 relatif sama dengan A1 dan jenis- jenis pohon dipanen IUPHHK A2 bertambah 4 jenis Agathis, Pulai, Resak dan Rengas selain pohon dipanen yang dipanen pada A1. Perhitungan biomassa pohon tersedia, pohon dipanen dan tegakan tinggal IUPHHK A2 tersaji pada Tabel 22. tahun. Tabel 23 Biomassa, karbon dan CO 2 Kegiatan pemanenan pohon tersedia dan pohon dipanen IUPHHK A2 2007 2008 2009 Rata-rata Biomassa ton Biomassa tontahun Karbon tCtahun CO tCO 2 2 tahun Pohon tersedia 444.946 475.767 497.858 472.857 236.428 867.692 Pohon dipanen 209.197 229.800 247.569 228.855 114.427 419.949 Tegakan tinggal 235.749 245.967 250.289 244.002 122.001 447.743 Rata-rata biomassa tegakan tinggal lebih besar daripada biomassa pohon dipanen. Rata-rata biomassa pohon dipanen IUPHHK A2 sebesar 228.855 tontahun dan biomassa tegakan tinggal sebesar 244.002 tontahun. Persentase biomassa pohon dipanen tahun 2007 sebesar 47,02 dan biomassa tegakan tinggal sebesar 52,98. Pada tahun 2008 dan 2009, persentase biomassa pohon dipanen meningkat menjadi 48,30 dan 49,73. Peningkatan persentase biomassa pohon dipanen menyebabkan persentase biomassa tegakan tinggal IUPHHK A2 semakin rendah 51,70 pada tahun 2008 dan 50,27 pada tahun 2009. Rata-rata persentase pohon dipanen IUPHHK A2 sebesar 48,35tahun dan tegakan tinggal sebesar 51,65tahun. Simpanan karbon IUPHHK A2 pada kegiatan pemanenan sebesar 122.001 tCtahun atau 447.743 tCO 2 tahun. Simpanan karbon IUPHHK A2 absolut dan persentase lebih besar dari IUPHHK A1. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hutan alam produksi yang telah memiliki sertifikat lestari melakukan penebangan lebih rendah dibandingkan dengan sebelum memiliki sertifikat. Menurut Pirard et al. 1995, diacu dalam Elias 2002, intensitas penebangan pada hutan yang dikelola secara lestari dan menerapkan metode RIL sebesar 8,8 batangha atau 103 m 3 ha. Pengelolaan hutan tidak lestari yang menerapkan metode pemanenan konvensional memiliki intensitas penebangan sebesar 13,6 batangha atau 139 m 3

5.2.1.2. Kerusakan Tegakan Tinggal