Kerusakan Tegakan Tinggal Kegiatan Produksi 1. Kegiatan Pemanenan: Pohon Tersedia dan Pohon Dipanen

tegakan tinggal IUPHHK B sebesar 20.196 ton Ctahun atau 19,59 ton Cha. Simpanan karbon IUPHHK B lebih rendah dibandingkan dengan IUPHHK A2. Hasil tersebut menegaskan bahwa hutan alam produksi lestari melakukan penebangan yang lebih rendah dari hutan alam produksi tidak lestari.

5.3.1.2. Kerusakan Tegakan Tinggal

Perhitungan kerusakan tegakan tinggal akibat kegiatan pemanenan menggunakan data potensi tegakan IUPHHK B dan persentase kerusakan pada penebangan konvensional. Potensi biomassa dan karbon hutan yang ada di IUPHHK B pada hutan primer dan hutan bekas tebangan pada tingkat pohon, tiang, pancang dan semai di rangkum pada Tabel 28. Tabel 29 Potensi biomassa dan karbon IUPHHK B. Tingkat vegetasi Hutan primer Bekas tebangan Biomassa tonha Karbon ton Cha Biomassa tonha Karbon ton Cha Pohon 899,32 449,66 714,75 357,38 Tiang 120,40 60,20 71,10 35,55 Pancang 35,30 17,65 15,77 7,88 Semai 0,29 0,15 1,29 0,64 Total 1.055,31 527,66 802,91 401,45 Potensi biomassa atau karbon tertinggi pada hutan primer dan sekunder berasal dari tingkat pohon. Potensi biomassa atau karbon tingkat pohon IUPHHK B sebesar 85,22 pada hutan primer dan sebesar 89,02 pada hutan bekas tebangan. Persentase biomassa tingkat tiang, pancang dan semai pada hutan primer sebesar 11,41; 3,35 dan 0,03. Potensi biomassa hutan bekas tebangan tingkat tiang sebesar 8,86; pancang sebesar 1,96 dan semai sebesar 0,16. Potensi biomassa dan karbon IUPHHK B lebih tinggi daripada IUPHHK A. Berdasarkan total biomassa dan karbon pada hutan bekas tebangan IUPHHK B menunjukkan adanya penurunan cadangan karbon sekitar 23,92. Nilai pengurangan cadangan karbon yang hampir sama juga terjadi pada IUPHHK A 23,40. Aktifitas pemanenan kayu mengakibatkan kerusakan pada tegakan tinggal. Perhitungan kerusakan tegakan IUPHHK B menggunakan persentase kerusakan dari blok tebangan yang menerapkan metode konvensional berdasarkan penelitian Elias 2002 dan potensi tegakan hasil pengukuran di IUPHHK B. Tabel 29 menunjukkan biomassa yang hilang akibat kerusakan tegakan di IUPHHK B. a. Kerusakan pada pangkal pohon b. Tunggak sisa penebangan konvensional Gambar 8 Kerusakan tegakan tinggal IUPHHK B Tabel 30 Biomassa, karbon dan CO 2 Tingkat Vegetasi yang hilang pada IUPHHK B akibat kerusakan tegakan pada tahun 2011 Biomassa tonha Biomassa tontahun Karbon ton Ctahun CO ton CO 2 2 tahun Pohon 288,90 595.624 297.812 1.092.971 Tiang 28,74 59.253 29.626 108.729 Pancang 5,51 11.353 5.676 20.833 Semai 0,43 889 445 1.632 Total 323,58 667.119 333.560 1.224.164 Biomassa yang hilang akibat kerusakan tegakan karena kegiatan pemanenan dengan metode konvensional pada IUPHHK B sebesar 323,58 tonha atau sebesar 667.119 tontahun. Kerusakan yang terjadi pada tingkat pohon mengakibatkan kehilangan biomassa 89,28tahun dari total biomassa yang hilang. Kontribusi tingkat tiang, pancang dan semai terhadap kehilangan biomassa pohon sebesar 8,88tahun; 1,70tahun dan 0,13tahun. Kerusakan tegakan IUPHHK B menyebabkan kehilangan 333.560 tCtahun. Nilai kehilangan potensi karbon tersebut lebih tinggi dari IUPHHK A2. Hal tersebut memberikan gambaran bahwa hutan alam produksi lestari yang menerapkan metode RIL mampu meminimalkan kehilangan biomassa atau karbon sebesar 57tahun.

5.3.2. Perlindungan Hutan