Tabel 36 Perbedaan biomassa, karbon dan CO
2
IUPHHK yang hilang akibat kerusakan
tegakan tinggal pada tahun 2011 Biomassa
tontahun Karbon
tontahun CO
2
tontahun A2-1
181.042 90.521
332.212 A2-B
380.452 190.226
698.130 Hasil perbedaan biomassa, karbon dan CO
2
yang hilang akibat kerusakan tegakan tinggal pada tahun 2011 menunjukkan adanya simpanan
biomassa, karbon dan CO
2
pada A2-1.dan A2-B. Perbedaan teknik yang digunakan untuk pemanenan menyebabkan perbedaan tingkat kerusakan
tegakan. Teknik pemanenan RIL yang di gunakan pada IUPHHK A2 memberikan dampak kerusakan yang lebih rendah daripada teknik konvensional yang
digunakan pada IUPHHK A1 dan B. Hasil perbedaan kehilangan karbon akibat kerusakan tegakan tinggal memberikan gambaran bahwa pengelolaan hutan
alam produksi lestari mampu mengurangi kehilangan karbon sebesar 90.521- 190.226 ton Ctahun. Pengelolaan hutan alam produksi lestari yang menerapkan
teknik RIL mampu mereduksi emisi CO
2
Hasil studi Elias 2002, penerapan metode RIL dapat mengurangi kerusakan hingga 50. Persentase kerusakan pada blok tebangan yang
menerapkan RIL dan blok tebangan yang menerapkan teknik konvensional menunjukkan adanya perbedaan persentase kerusakan pada tingkat vegetasi
pohon dan tiang sebesar 21,34, tingkat pancang dan semai sebesar 15,34 dan 15,82.
akibat kerusakan tegakan tinggal sebesar 39-57tahun dari pengelolaan hutan alam produksi tidak lestari.
5.4.2. Perbedaan Simpanan Biomassa, Karbon dan CO
2
Perkembangan stok hutan merupakan suatu indikator kelestarian produksi yang dapat dievaluasi menggunakan indikator perubahan tutupan hutan
Bahruni, 2011. Perubahan tutupan hutan menjadi semak, rumput dan areal tidak berhutan pada IUPHHK A1, A2 dan B memberikan gambaran perubahan
simpanan stok karbon hutan.
Kegiatan Perlindungan Hutan
Tabel 37 Biomassa karbon dan CO
2
IUPHHK yang hilang akibat degradasi hutan
Biomassa Karbon
CO
2
Kehilangan biomassa
tontahun tCtahun tCO
2
tahun tahun
A1 845.936
422.968 1.552.293
1,26 A2
88.971 44.486
163.262 0,15
B 939.806
469.903 1.724.544
1,35 Perhitungan biomassa tutupan hutan pada IUPHHK A1, IUPHHK A2 dan
IUPHHK B menunjukkan adanya penurunan total biomassa setiap tahunnya. Kecenderungan perubahan tutupan hutan IUPHHK A2 menunjukkan perubahan
tutupan hutan yang menurun dengan laju yang relatif rendah. Laju perubahan tutupan hutan IUPHHK A2 hanya sebesar 0,15tahun. Perubahan tutupan
hutan IUPHHK A1 dan IUPHHK B relatif lebih tinggi dari IUPHHK A2. Perbedaan biomassa, karbon dan CO
2
Tabel 38 Perbedaan biomassa, karbon dan CO yang hilang akibat degradasi hutan antara
pengelolaan hutan alam produksi lestari dan pengelolaan hutan alam produksi tidak lestari diringkas pada tabel berikut:
2
IUPHHK yang hilang akibat degradasi
hutan Biomassa
tontahun Karbon
tontahun CO
2
tontahun A2-1
756.965 378.482
1.389.030 A2-B
850.835 425.417
1.561.282 Hasil perbedaan biomassa, karbon dan CO2 yang hilang akibat degradasi
hutan menunjukkan adanya simpanan biomassa, karbon dan CO
2
dari kegiatan perlindungan hutan A2-1 dan A2-B. Pengelolaan hutan alam produksi lestari
mampu mengurangi laju degradasi sebesar 1,11tahun pada A2-1 dan 1,20tahun pada A2-B dari pengelolaan hutan alam produksi tidak lestari. Hal
tersebut mengindikasikan bahwa upaya dan komitmen pengelola hutan lestari untuk melakukan kegiatan perlindungan hutan terhadap degradasi lebih baik
daripada unit manajemen hutan tidak lestari A1 dan B. Hasil studi Bahruni 2011, beda laju degradasi hutan lestari sebesar 1,98 periode 1999- 2011
dan 2,44 periode 2000-2011. Hasil tersebut lebih tinggi dari hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, tetapi tetap sejalan untuk menegaskan bahwa
pengelolaan hutan lestari mampu mereduksi laju degradasi dari pengelolaan hutan tidak lestari. Pengelolaan hutan alam produksi lestari melakukan beberapa
upaya perlindungan dan pengamanan hutan yaitu 1 membuat menara kebakaran 2 melakukan sosialisasi pencegahan kebakaran seperti membuat
rambu-rambu larangan membakar hutan, larangan berburu hewan yang dilindungi, dilarang berladang dan dilarang menebang pohon disempadan sungai
3 melakukan patroli pengamanan hutan 2-3 kali dalam setiap bulan dan
terkadang dibantu aparat setempat 4 memiliki tata batas yang jelas 5 mengalokasikan dana yang lebih besar dari hutan tidak lestari kegiatan
perlindungan dan pengamanan hutan. Tabel 37 memberikan gambaran bahwa pengelolaan hutan alam produksi
lestari dapat mempertahankan karbon hutan lebih baik dari pengelolaan hutan alam produksi tidak lestari dan diharapkan mampu melestarikan produksi jangka
panjang. Pengelolaan hutan alam produksi lestari mampu mengurangi penurunankehilangan stok hutan akibat degradasi dibandingkan dengan
pengelolaan hutan alam produksi tidak lestari sehingga mampu mereduksi emisi karbon hutan sebesar 1.389.030 ton CO
2
tahun hingga 1.561.282 ton CO
2
5.4.3. Perbedaan Simpanan Biomassa, Karbon dan CO