xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keberhasilan perusahaan atau sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh karyawannya. Setiap perusahaan akan berusaha untuk selalu meningkatkan kinerja
karyawannya demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Berbagai cara dapat ditempuh organisasi dalam budaya kerja karyawannya diantaranya
dapat dilakukan melalui gaya kepemimpinan yang sesuai dengan harapan karyawan.
Waridin dan Masrukhin 2006:17 menyatakan bahwa budaya organisasi atau budaya kerja adalah suatu sitem nilai yang diperoleh dan dikembangkan oleh
organisasi dan pola kebiasaan dan falsafah dasar pendirinya, yang terbentuk menjadi aturan yang digunakan sebagai pedoman dalam berfikir dan bertindak
dalam mencapai tujuan organisasi. Wibowo 2005:347 menyatakan bahwa budaya kerja adalah norma-norma dan kebiasaan yang diterima sebagai suatu
kebenaran oleh semua orang dalam organisasi. Kepemimpinan merupakan faktor yang mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap tingkah laku para karyawan. Seandainya pemimpin tidak dapat membawahi karyawannya maka akan dapat menimbulkan masalah dalam
proses budaya kerja. Menurut Malthis dan Jakson 2001:75 gaya kepemimpinan adalah suatu
cara yang digunakan pemimpin dalam berinteraksi dengan bawahannya. Sementara itu, pendapat lain menyebutkan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola
Universitas Sumatera Utara
xvi tingkah laku kata-kata dan tindakantindakan dari seorang pemimpin yang
dirasakan oleh orang lain Kepemimpinan merupakan faktor yang mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap tingkah laku para karyawan. Seandainya pemimpin tidak dapat membawahi karyawannya maka akan dapat menimbulkan masalah dalam
proses peningkatan kinerja karyawan, karena para karyawan tidak dapat bekerja dengan baik sehingga kinerja mereka menurun. Oleh karena itu, pemimpin harus
dapat menyesuaikan kepemimpinannya dengan baik lagi sehingga dapat menjadi salah satu penentu dalam meningkatkan kinerja karyawan.
Perilaku pemimpin mempunyai dampak signifikan terhadap budaya sebuah organisasi tersebut. Efektivitas pemimpin dipengaruhi oleh karakteristik
bawahannya dan terkait dengan proses komunikasi yang terjadi antara pemimpin dan bawahan. Ketidak berhasilan pemimpin dikarenakan pemimpin tidak mampu
menggerakan dan memuaskan karyawan pada suatu pekerjaan dan lingkungan tertentu. Tugas pimpinan adalah mendorong bawahan supaya memiliki
kompetensi dan kesempatan berkembang dalam mengantisipasi setiap tantangan dan peluang Nawawi,2003:45.
Penelitian ini dilakukan pada pegawai Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues, dengan pertimbangan bahwa peran sumber
daya manusia sebagai faktor yang sangat signifikan. Hasil dari pra survey yang peneliti lakukan di Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten
Gayo Lues menunjukan bahwa mengenai budaya organisasi selama ini belum maksimal seperti pegawai yang selalu datang terlambat, kurangnya motivasi
Universitas Sumatera Utara
xvii karyawan dalam menjalankan pekerjaan, dan menyelesaikan pekerjaan tidak tepat
pada waktunya.
Tabel 1.1 Absensi Pegawai Badan Kepegawaian Pendidikan dan
Pelatihan Kabupaten Gayo Lues Tahun 2007 Sampai dengan Tahun 2010
Keterangan Izin Orang
Sakit Orang
Tanpa Keterangan
Orang Cuti
Orang
2007 19 10 14 4
2008 22 12 16 6
2009 25 14 19 8
2010 23 17 23 9
Sumber : Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Data diolah
Berdasarkan pada Tabel 1.1 menunjukkan bahwa pada Badan Kepegawaian Kabupaten Gayo Luwes Medan tahun 2007 jumlah karyawan izin sebesar 19
orang, sakit sebesar 10 orang, tanpa keterangan 14 orang, dan cuti sebesar 4 orang. Jika kita lihat dari sisi tanpa keterangan setiap tahunnya mengalami
kenaikan, akan tetapi sanksi yang diberikan oleh lembaga terkadang belum dapat membuat para pegawai jera untuk tidak melakukan hal yang sama, sanksi yang
diberikan oleh lembaga pemerintah ini yakni surat peringatan. Dengan alasan
inilah penulis ingin melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Budaya Kerja Pegawai Pada Badan Kepegawaian
Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues” .
1.2 Perumusan Masalah