Uji Multikolinieritas Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Budaya Kerja Pegawai pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues

lv Gambar 4.2 :Pegujian Heteroskedastisitas Sumber : Data Primer 2012.

c. Uji Multikolinieritas

Gejala multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel indenpenden manakah yang dijelaskna oleh variabel dependen lainnya. Tolerance adalah mengukur variabalitas variabel independent yang terpilih yang tidak dijelaskan variabel independent lainnya. Nilai yang dipakai untuk Tolerance 0,1 dan VIF 5, maka tidak terjadi multikolinieritas Tabel 4.12 Uji Multikolinieritas Coefficients a 3.301 4.820 .685 .496 -.242 .209 -.120 -1.155 .253 .990 1.010 .351 .258 .148 1.358 .180 .897 1.115 1.796 .344 .572 5.221 .000 .894 1.119 Constant Gaya Otoriter Gaya Demokratis Gaya Bebas Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: Budaya Kerja a. Sumber : Data Primer 2012. Universitas Sumatera Utara lvi Pada Tabel 4.12 memperlihatkan semua nilai variabel independent memiliki nilai Tolerance 0,1 dan VIF 5. Hal ini berarti tidak terjadi multikolinieritas. Analisis Regresi Linier Berganda a.Uji SerempakUji- F Uji-F uji serempak dilakukan untuk melihat secara bersama-sama serempak pengaruh secara positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu X 1 , X 2 , X 3 , berupa otoriter, demokratis, dan bebas terhadap terhadap budaya kerja pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues. Berikut ini hasil uji secara serempak Uji-F penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 4.13 Uji Serempak Uji-F ANOVA b 350.953 3 116.984 13.442 .000 a 461.257 53 8.703 812.211 56 Regression Residual Total Model 1 Sum of Squares df Mean Square F Sig. Predictors: Constant, Gaya Bebas, Gaya Otoriter, Gaya Demokratis a. Dependent Variable: Budaya Kerja b. Pada Tabel 4.13, memperlihatkan bahwa nilai F hitung adalah 13.442 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Nilai F tabel pada tingkat Universitas Sumatera Utara lvii signifikan 95 α = 0,05 sebesar 1,591. Menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan yang terdiri dari otoriter, demokratis dan bebas berpengaruh secara serempak terhadap budaya kerja pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues.

b. Uji Parsial Uji- t

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepemimpinan yang Efektif dan Beretika Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Karo

2 40 126

Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Profesionalisme Kerja Pegawai Negeri Sipil pada Badan Kepegawaian dan Pendidikan Pelatihan Daerah Kabupaten Dairi

4 60 134

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi terhadap Kepuasan Kerja pada pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kota Medan

10 79 111

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN AGAM.

0 0 18

PENGARUH KEMATANGAN PEGAWAI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (BKPP) KOTA SUKABUMI.

0 1 2

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Budaya Kerja Pegawai pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues

0 0 27

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kepemimpinan 2.1.1 Pengertian Kepemimpinan - Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Budaya Kerja Pegawai pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues

0 1 13

SKRIPSI PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP BUDAYA KERJA PEGAWAI PADA BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN GAYO LUES

0 1 14

Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Profesionalisme Kerja Pegawai Negeri Sipil pada Badan Kepegawaian dan Pendidikan Pelatihan Daerah Kabupaten Dairi

0 0 15

ABSTRAK PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP PROFESIONALISME KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENDIDIKAN PELATIHAN DAERAH KABUPATEN DAIRI

0 0 15