PAJAK DAERAH Bahan Ajar PERPAJAKAN PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI DAN MANAJEMEN SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PASUNDAN BANDUNG 2015

PERPAJAKAN-IwanSidharta STIE Pasundan Bandung- 2015 16

BAB III PAJAK DAERAH

1. Pengertian

Definis Pajak Daerah berdasarkan pada UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2009 adalah sebagai berikut; Pajak daerah merupakan kontribusi wajib kepada Daerah, yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

2. Pajak Provinsi

 Pajak Kendaraan Bermotor  Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor  Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor  Pajak Air Muka Permukaan.  Pajak Rokok

3. Pajak KabupatenKota

 Pajak Hotel  Pajak Restoran  Pajak Hiburan  Pajak Reklame  Pajak Penerangan Jalan  Pajak Mineral  Pajak Parkir  Pajak Air Tanah  Pajak Sarang Burung Walet  Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan  Bea Perolehaan Hak atas Tanah dan Bangunan Catatan  Daerah dilarang memungut pajak selain yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang.  Dengan Perda, pajak daerah dapat tidak dipungut apabila potensinya kurang memadai. Tarif Pajak Provinsi  Pajak Kendaraan Bermotor  Kepemilikan pertama : 1-2  Kepemilikan lebih dari 2 : 2 - 10  Angkutan Umum, Pemadam Kebakaran, Sosial Keagamaan, PemerintahTNIPolri : 0,1 - 0,2  Alat berat dan besar : 0,1 - ,2  Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor maksimum  Penyerahan pertama : 0,75  Penyerahan kedua : 0,075  Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor PERPAJAKAN-IwanSidharta STIE Pasundan Bandung- 2015 17  Maksimum 10  Untuk kendaraan umum dapat ditetapkan paling sedikir 50 lebih rendah  Pajak Air Permukaan paling tinggi 10  Pajak Rokok : 10 dari cukai rokok Tarif Pajak KabupatenKota  Pajak Hotel paling tinggi 10  Pajak Restoran paling tinggi 10  Pajak Hiburan  Paling tinggi 35  Khusus untuk hiburan tertentu dapat ditetapkan paling tinggi 75  Khusus kesenian rakyattradisional paling tinggi 10  Pajak Reklame paling tinggi 25  Pajak Parkir paling tinggi 30  Pajak Air tanah paling tinggi 20  Pajak Penerangan Jalan  paling tinggi 10  Untuk Industri, pertambangan minyak bumi dan gas alam paling tinggi 3  Listrik yang dihasilkan sendiri paling tinggi 1,5  Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan paing tinggi 25  Pajak Sarang Burung Walet paling tinggi 10  Pajak Bumi dan Bangunan paing tinggi 0,3  Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan paling tinggi 5. Bagi Hasil Pajak Provinsi  Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor 30  Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor 70  Pajak Rokok 70  Pajak Air permukaan 50 khusus yang berada hanya di 1 wilayah kabupatenkota maka bagi hasilnya 80

4. Alokasi Pajak Daerah

Untuk meningkatkan kualitas pelayanan secara bertahap dan terus menerus dan sekaligus menciptakan good governance dan clean government, penerimaan beberapa jenis pajak daerah wajib dialokasikan untuk mendanai pembangunan sarana dan prasarana yang secara langsung dapat dinikmati oleh pembayar pajak dan seluruh masyarakat.  Pajak Kendaraan Bermotor, 10 wajib dialokasikan untuk pemeliharaan dan pembangunan jalan, serta peningkataan sarana transfortasi umum.  Pajak Rokok, 50 dialokasikan untuk mendanai pelayanan kesehatan dan penegakan hukum.  Sebagai penerimaan pajak penerangan jalan digunakan untuk penyediaan penerangan jalan. PERPAJAKAN-IwanSidharta STIE Pasundan Bandung- 2015 18 RETRIBUSI DAERAH

1. Definisi Retribusi Daerah

Merupakan pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian ijin tertentu yang khusus disediakan danatau diberikan oleh Pemda untuk kepentingan orang pribadi atau badan.

2. Definis Jasa

Merupakan kegiatan Pemda berupa usaha dan pelayanan yang menyebabkan barang, fasilitas, atau kemanfaatan lainnya yang dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan.  Objek Retribusi Daerah  Jasa Umum  Jasa Usaha  Perizinan Tertentu

3. Jasa Umum

Merupakan jasa yang disediakan atau diberikan oleh Pemda untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan.  Objek Retribusi Jasa Umum  Pelayanan yang disediakan atau diberikan Pemda untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan.  Subjek Retribusi Jasa Umum  Orang pribadi atau badan yang menggunakanmenikmati pelayanan jasa umum yang bersangkutan

4. Kriteria Jasa Umum

 Retribusi Jasa Umum bersifat bukan pajak dan bersifat bukan Retribusi Jasa Usaha atau Retribusi Perizinan Tertentu.  Merupakan kewenangan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.  Memberikan manfaat khusus bagi orang pribadi atau badan yang diharuskan membayar Retribusi disamping untuk melayani kepentingan dan kemanfaatan umum.  Jasa tersebut layak dikenakan retribusi.  Retribusi tidak bertentangan dengan kebijakan nasional.  Retribusi dapat dipungut secara efektif dan efisien, serta merupakan salah satu sumber pendapatn daerah potensial.  Pemungutannya memungkinkan penyediaan jasa tersebut dengan tingkat danatau kualitas pelayanan yang lebih baik.

5. Jenis Retribusi Jasa Umum

 Pelayanan kesehatan  Pelayanan kebersihan  Biaya cetak KTP dan Akte Catatan Sipil  Pelayanan pemakaman  Pelayanan pasar  Pengujian kendaraan bermotor PERPAJAKAN-IwanSidharta STIE Pasundan Bandung- 2015 19  Pemeriksaan alat pemadam kebakaran  Pengganti biaya cetak peta  Penyediaan penyedotan septitank  Pengolahan limbah  Pelayanan Tera  Pelayanan pendidikan  Pengendalian menara telekomunikasi.

6. Jasa Usaha

Merupakan jasa yang disediakan oleh Pemda dengan menganut prinsip-prinsip komersial karena pada dasarnya dapat pula disediakan oleh sektor swasta.  Objek Retribusi Jasa Usaha  Pelayanan yang disediakan Pemda dengan prinsip komersial.  Subjek Retribusi Jasa Usaha  Orang pribadi atau badan yang menggunakanmenikmati pelayanan jasa usaha yang bersangkutan.

7. Kriteria Jasa Usaha

 Retribusi Jasa Usaha bersifat bukan pajak dan bersifat bukan retribusi Jasa Umum atau Retribusi Perizinan Tertentu.  Jasa bersifat komersial yang seyogyanya disediakan oleh sektor swasta tetapi belum memadaidikuasai daerah yang belum dimanfaatkan secara optimal.

8. Jenis Retribusi Jasa Usaha

 Retribusi pemakaian kekayaan daerah  Retribusi pasar grosirpertokoan  Retribusi tempat pelelangan  Retribusi terminal  Retribusi tempat khusus parkir  Retribusi penginapanpesanggrahanvilla  Retribusi rumah potong hewan  Retribusi pelayanan kepelabuhan  Retribusi tempat rekreasi dan olah raga  Retribusi penyebrangan di air  Retribusi penjualan produksi usaha daerah

9. Perizinan Tertentu

Merupakan kegiatan rencana tertentu Pemda dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian dan pengawasan atas kegiatan, pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana, sarana atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan.

10. Objek dan Subjek Retribusi Perizinan Tertentu

 Objek PERPAJAKAN-IwanSidharta STIE Pasundan Bandung- 2015 20  Kegiatan tertentu Pemda dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian, dan pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang, penggunaan SDA, barang, prasarana, sarana, atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan.  Subjek  Orang pribadi atau badan yang memperoleh izin tertentu dari Pemda.

11. Kriteria Perizinan Tertentu

 Perizinan tersebut termasuk kewenangan Pemda dalam rangka asas desentralisasi.  Perizinan tersebut benar-benar diperlukan untuk kepentingan umum.  Biaya yang menjadi beban daerah dalam penyelenggaraan izin tersebut dan biaya untuk menanggulangi dampak negatif dari pemberian izin tersebut cukup besar sehingga layak dibiayai dari retribusi perizinan.

12. Jenis Retribusi Perizinan Tertentu

 Retribusi Izin Mendirikan Bangunan  Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman Berakohol  Retribusi Izin Gangguan  Retribusi Izin Trayek  Retribusi Izin Usaha Perikanan

13. Kriteria Penetapan Tarif Retribusi

 Jasa Umum  Berdasarkan pada kebijakan daerah dengan pertimbangan biaya penyediaan jasa bersangkutan, kemampuan masyarakat dan aspek keadilan.  Jasa Usaha  Berdasarkan pada tujuan untuk mendapatkan keuntungan yang layak.  Perizinan Tertentu  Berdasarkan pada tujuan untuk menutup sebagian atau seluruh biaya penyelenggaraan pemberian perizinan yang bersangkutan. Lain-Lain  Dengan Peraturan Daerah dapat ditetapkan jenis Retribusi selain yang telah ditetapkan sesuai dengan kewenangan otonominya dan memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.  Hasil penerimaan jenis retribusi tertentu daerah kabupaten sebagian diperuntukkan kepada desa.  Bagian desa ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan Daerah kabupaten dengan aspek keterlibatan Desa dalam menyediakan layanan tersebut. PERPAJAKAN-IwanSidharta STIE Pasundan Bandung- 2015 21

BAB IV Penghasilan Neto Dan Norma Penghasilan