PERPAJAKAN-IwanSidharta STIE Pasundan Bandung-
2015
27
BAB V PAJAK PENGHASILAN PASAL 24
1. PPh pasal 24
Merupakan Pajak Yang dipungut atau dibayar di luar negeri yang dapat dikreditkan terhadap pajak penghasilan terutang atas keseluruhan penghasilan Wajib Pajak Dalam Negeri
WPDN. Pajak dipungut diluar negeri atas penghasilan pajak di luar negeri.
Pajak yang dibayar diluar negeri atas penghasilan luar negeri yang diperoleh Wajib Pajak Dalam Negeri WPDN boleh dikreditkan dengan pajak yang terutang dalam
tahun pajak yang sama sebesar pajak yang dibayarkan diluar negeri tetapi tidak boleh melebihi batas maksimum Kredit Pajak Luar Negeri KPLN.
2. Batas maksimum KPLN
Jumlah pajak yang dibayar dibagi pajak terutang diluar negeri. Penghasilan luar negeri dibagi penghasilan kena pajak dikali PPh terutang.
Jumlah PPh terutang untuk seluruh penghasilan kena pajak, dalam hal penghasilan
kena pajaknya lebih kecil dari penghasilan luar negerinya.
3. Cara mencari PPh pasal 24 yang dapat dikreditkan di dalam negeri
Menentukan PKP = PNDN + PNLN Pajak penghasilan terutang dari Penghasilan Kena Pajak PKP
Pajak yang telah dibayar diluar negeri Kredit Pajak Luar Negeri KPLN
Bandingkan antara pajak yang dibayar diluar negeri denang KPLN lalu pilih yang
terendah Besaran PPh pasal 24 yang dapat dikreditkan
Contoh 1
Menentukan Batas Maskimum Kredit Pajak PT Maju di Bandung selama tahun 2013 memperoleh penghasilan dari dalam negeri
dan luar negeri. Penghasilan neto dalam negeri Rp 3.000.000.000 sedangkan yang di Hongkong
sebesar Rp 5.000.000.000, dan Korea sebesar Rp 5.000.000.000. Pajak yang telah dibayar diluar negeri 40.
Berapa PPh pasal 24 yang diperkenankan untuk dikreditkan dengan pajak penghasilan yang harus dibayar di dalam negeri.
Jawaban
PKP Penghasilan Neto Dalam Negeri
Rp 3.000.000.000 Penghasilan Neto Luar Negeri
Hongkong Rp 5.000.000.000
Korea Rp 5.000.000.000+
Jumlah Penghasilan Neto LN Rp 10.000.000.000+
Jumlah Penghasilan Neto Rp 13.000.000.000
PERPAJAKAN-IwanSidharta STIE Pasundan Bandung-
2015
28
Batas Maksimum Kredit Pajak 1. Pajak yang dibayar atas Penghasilan LN
40 x Rp 10.000.000.000=Rp 4.000.000.000 2. Rp 10.000.000.000Rp 13.000.000.000 x Rp 3.250.000.000
= Rp 2.500.000.000 3. PPh terutang Pasal 17 = Rp 13.000.000.000 x 25
= Rp 3.250.000.000 Dengan demikian Kredit Pajak yang diperkenankan adalah no 2 yaitu kredit pajak yang
terendah dari ketiga metode perhitungan pengenaan pajak penghasilan yang harus dibayar sebesar Rp 2.500.000.000
Contoh 2
Batas Maksimum Kredit Pajak Untuk Setiap Negara PT Maju di Bandung selama tahun 2013 memperoleh penghasilan dari dalam negeri
dan luar negeri. Penghasilan neto dalam negeri Rp 60.000.000.000 sedangkan yang di Hongkong
sebesar Rp 10.000.000.000, dan Korea sebesar Rp 4.000.000.000. Pajak yang telah dibayar diluar negeri 30 untuk di Hongkong, 40 untuk Korea.
Berapa PPh pasal 24 yang diperkenankan untuk dikreditkan dengan pajak penghasilan yang harus dibayar di dalam negeri.
Jawaban
PKP Penghasilan Neto Dalam Negeri
Rp 60.000.000.000 Penghasilan Neto Luar Negeri
Hongkong Rp 10.000.000.000
Korea Rp 4.000.000.000+
Jumlah Penghasilan Neto LN Rp 14.000.000.000+
PKP Rp 74.000.000.000
Pajak Penghasilan Terutang 25 x PKP Rp 18.500.000.000
Pajak yang telah dibayar atas Penghasilan LN Hongkong:30 x Rp 10.000.000.000
=Rp3.000.000.000 Korea
:40 x Rp 4.000.000.000=Rp1.600.000.000 Kredit Pajak Luar Negeri KPLN
Hongkong:Rp10 MRp 74 M x Rp 18,5 M = Rp 2,5 M Korea :Rp 4 MRp74 M x Rp 18,5 M = Rp 1 M
PPh 24 yang dikreditkan di DN atas penghasilan di Hongkong Rp 2,5 M PPh 24 yang dikreditkan di DN atas pengasilan di Korea Rp 1 M
Jumlah PPh 24 yang dikreditkan = Rp 2,5 M + Rp 1 M = Rp 3,5 M
Contoh 3
Kredit Pajak Untuk Kerugian Usaha di Luar Negeri PT Maju di Bandung selama tahun 2013 memperoleh penghasilan dari dalam negeri
dan luar negeri. Penghasilan neto dalam negeri Rp 4.000.000.000 sedangkan yang di Hongkong
sebesar Rp 1.000.000.000, dan Korea sebesar Rp 3.000.000.000 serta di Jepang mengalami kerugian sebesar Rp 2.000.000.000.
Pajak yang telah dibayar diluar negeri 35 untuk di Hongkong, 20 untuk Korea.
PERPAJAKAN-IwanSidharta STIE Pasundan Bandung-
2015
29
Berapa PPh pasal 24 yang diperkenankan untuk dikreditkan dengan pajak penghasilan yang harus dibayar.
Jawaban
PKP Penghasilan Neto Dalam Negeri
Rp 4.000.000.000 Penghasilan Neto Luar Negeri
Hongkong Rp 1.000.000.000
Korea Rp 3.000.000.000+
Jumlah Penghasilan Neto LN Rp 4.000.000.000+
PKP Rp 8.000.000.000
Pajak Penghasilan Terutang 25 x PKP = Rp 2.000.000.000
Pajak yang telah dibayar atas Penghasilan LN Hongkong:35 x Rp 1.000.000.000
=Rp 350.000.000 Korea
:20 x Rp 3.000.000.000 =Rp 600.000.000
Kredit Pajak Luar Negeri KPLN Hongkong:Rp 1MRp 8 M x Rp 2 M
= Rp 250.000.000 Korea :Rp 3MRp8 M x Rp 2 M
= Rp 750.000.000 PPh 24 dikreditkan di DN atas penghasilan di Hongkong Rp 250.000.000
PPh 24 dikreditkan di DN atas pengasilan di Korea Rp 600.000.000 Jumlah PPh 24 yang dikreditkan Rp 250.000.000 + Rp 600.000.000 = Rp 800.000.000
PERPAJAKAN-IwanSidharta STIE Pasundan Bandung-
2015
30
BAB VI ANGSURAN PPH PADA TAHUN BERJALAN