PERPAJAKAN-IwanSidharta STIE Pasundan Bandung-
2015
30
BAB VI ANGSURAN PPH PADA TAHUN BERJALAN
PPH Pasal 25 1. Pendahuluan
Pph pasal 25 UU No. 36 Tahun 2008 membahas tentang besarnya angsuran pajak yang dibayar sendiri oleh wajib pajak pada tahun berjalan.
Besarnya angsuran pada tahun berjalan sama dengan PPh yang terutang menurut SPT Tahunan, PPh tahun pajak yang lalu dikurangi dengan PPh yang telah
dipotongdipungut pihak lain PPh 21, 22, dan 23 dan pajak terutang di luar negeri yang boleh dikreditkan PPh 24 kemudian dibagi 12 atau banyaknya bulan pada
bagian tahun pajak.
Dengan kata lain PPh pasal 25 merupakan angsuran yang harus dibayar sendiri dalam tahun berjalan setiap masa pajak.
2. Cara mencari angsuran PPh pasal 25
PPh Terutang menurut SPT Tahunan – Kredit Pajak
12 Kredit Pajak adalah suatu jumlah yang merupakan angsuran pajak, baik yang telah
dipungutdipotong maupun dibayar pada tahun pajak yang bersangkutan yang meliputi; PPh pasal 21, 22, 23, dan 24 yang telah dibayar dalam tahun pajak
Cara menghitung angsuran PPh pasal 25
Penghasilan neto Rp xxx
Penghasilan tidak teratur Rp xxx -
Penghasilan teratur Rp xxx
Kompensasi kerugian Rp xxx -
Penghasilan neto usaha Rp xxx
PTKP Rp xxx -
PKP Rp xxx
Penghasilan terutang PKP x PPh Pasal 17
Rp xxx Kredit Pajak Penghasilan:
Pasal 21 Rp xxx
Pasal 22 Rp xxx
Pasal 23 Rp xxx
Pasal 24 Rp xxx +
Jumlah Kredit Pajak Rp xxx -
Pajak yang harus dibayar sendiri Rp xxx
Angsuran PPh pasal 25=pajak yg dibayar12
Contoh 1
PPh terutang berdasarkan SPT th 2013 Rp 55.000.000
PERPAJAKAN-IwanSidharta STIE Pasundan Bandung-
2015
31
Dikurangi dengan: ◦ Pph pasal 21
Rp 20.000.000 ◦ Pph pasal 22
Rp 10.000.000 ◦ Pph pasal 23
Rp 2.500.000 ◦ Pph pasal 24
Rp 7.500.000 + ◦ Jumlah kredit pajak
Rp 40.000.000 Pajak yang harus dibayar sendiri
Rp 15.000.000 Pph pasal 25 setiap bulan th 2014 =
Rp 15.000.000 12 = Rp 1.250.000
Contoh 2
Tn Dimas K1 mempunyai data penjualan tahun 2013 dengan penghasilan neto sebesar Rp 250.000.000 sedangkan di tahun 2008 menderita kerugian Rp 25.000.000.
Pajak yang telah dibayar antara lain; ◦ Pajak PPh pasal 21 Rp 2.000.000
◦ Pajak PPh pasal 22 Rp 100.000 ◦ Pajak PPh pasal 23 Rp 500.000
◦ Pajak PPh pasal 24 Rp 1.500.000 Berapakah angsuran PPh pasal 25 tahun 2013?
Jawaban
Penghasilan neto Rp 250.000.000
Penghasilan tidak teratur Rp 0 -
Penghasilan teratur Rp 250.000.000
Kompensasi kerugian Rp 25.000.000 -
Penghasilan neto usaha Rp 225.000.000
PTKP K1 Rp 28.350.000 -
PKP Rp 196.650.000
Penghasilan terutang PKP x PPh Pasal 175 x Rp50jt + 15 x Rp146,65jt Rp 24.497.500
Kredit Pajak Penghasilan: Pasal 21
Rp 2.000.000 Pasal 22
Rp 100.000 Pasal 23
Rp 500.000 Pasal 24
Rp 1.500.000 + Jumlah Kredit Pajak
Rp 4.100.000 - Pajak yang harus dibayar sendiri
Rp 20.397.500 Angsuran per bulan Rp 1.699.791.667
Contoh 3
Wajib pajak baru Wajib pajak baru adalah WP orang pribadi atau badan yang baru pertama kali
memperoleh penghasilan dari usaha atau pekerjaan bebas pada tahun berjalan Bagi WP baru tentu belum melaporkan SPT Tahunan sehingga perhitungan PPh pasal
25 perlu ditentukan sendiri
PERPAJAKAN-IwanSidharta STIE Pasundan Bandung-
2015
32
Diketahui Tn Sakha K1 pada bulan Februari 2013 melakukan usaha dengan laba Rp 3.500.000 didasarkan pembukuan
Tentukan PPh pasal 25 untuk bulan Maret 2013?
Jawaban
Penghasilan Feb 2013 Rp 3.500.000
Penghasilan setahun Rp 42.000.000
PTKP ◦ WP Rp 24.300.000
◦ Kawin Rp 2.025.000 ◦ Anak Rp 2.025.000+
◦ PTKP Rp 28.350.000-
PKP Rp 13.650.000
Pajak terutang, 5 x Rp 13.650.000 Rp 682.500 PPh sebulan, Rp 682.50012
Rp 56.875
PERPAJAKAN-IwanSidharta STIE Pasundan Bandung-
2015
33
BAB VII PAJAK PENGHASILAN PASAL 21