PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 Bahan Ajar PERPAJAKAN PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI DAN MANAJEMEN SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PASUNDAN BANDUNG 2015

PERPAJAKAN-IwanSidharta STIE Pasundan Bandung- 2015 33

BAB VII PAJAK PENGHASILAN PASAL 21

1. PPH Pasal 21 Ketentuan Terkait Dengan Pemotongan PPh Pasal 21

 Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2009;  Peraturan Menteri Keuangan Nomor 250PMK.032008;  Peraturan Menteri Keuangan Nomor 252PMK.032008;  Peraturan Menteri Keuangan Nomor 16PMK.032010;  Peraturan Menteri Keuangan Nomor 206PMK.112012;  Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162PMK.0112012;  Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-31PJ2012.

2. Pengertian Pajak Penghasilan

 Pajak penghasilan yang dipungut sehubungan dengan pekerjaan, jasa dan kegiatan yang dilakukan oleh wajib pajak atau orang pribadi atas penghasilan berupa gaji, upah, honor, tunjangan dan pembayaran lain dengan nama dan bentuk apapun sehubungan dengan pelaksanaan suatu kegiatan

3. Pemotongan PPh Pasal 21

 Pemberi kerja yang membayar gaji, upah, honor, tunjangan dan pembayaran lain sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan yang dilakukan oleh pegawaibukan pegawai  Bendahara pemerintah yang membayar gaji upah, honor, tunjangan dan pembayaran lain sehubungan dengan pekerjaan, jasa atau kegiatan  Badan yang membayar honor atau pembayaran lain sebagai imbalan sehubungan dengan jasa tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas  Penyelenggara kegiatan yang melakukan pembayaran sehubungan dengan pelaksanaan suatu kegiatan

4. Subjek PPh Pasal 21

 Pegawai tetap termasuk dewan komisaris dan dewan pengawas yang ikut mengelola perusahaan secara langsung  Tenaga lepas yaitu orang pribadi yang bekerja pada pemberi kerja yang hanya menerima imbalan apabila ia bekerja  Penerima pensiun  Penerima honor  Penerima upah yaitu orang pribadi yang menerima upah harian, upah mingguan, upah borongan, dan upah satuan

5. Objek PPh Pasal 21

 Penghasilan teratur gaji, uang pensiun, upah, honor, tunjangan, dll PERPAJAKAN-IwanSidharta STIE Pasundan Bandung- 2015 34  Penghasilan tidak teratur, jasa produksi, bonus, dll  Uang harian, mingguan, satuan, borongan  Uang tebusan pensiunan, pesangon, THT, JHT  Honor, uang saku, hadiah, penghargaan, komisi, beasiswa  Gaji kehormatan, tunjangan lain pejabat negara, PNS dll

6. Yang Tidak Termasuk Wajib Pajak

 Pejabat perwakilan diplomatik atau pejabat negara asing  Orang-orang yang diperbantukan kepada pejabat tersebut yang bekerja dan bertempat tinggal bersama mereka  Pejabat organisasi internasional dengan keputusan Menteri Keuangan dengan syarat ◦ Bukan WNI ◦ Tidak menerimamemperoleh penghasilan lain diluar jabatannya di Indonesia ◦ Negara yang bersangkutan memberikan perlakuan timbal balik

7. Yang Tidak Termasuk Objek Pajak

 Pembayaran asuransi dari perusahaan asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi dwiguna dan asuransi beasiswa  Penerimaan dalam bentuk natura dan kenikmatan  Iuran pensiun yang dibayarkan kepada dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan Menteri Keuangan dan penyelenggara Taspen dan jamsostek yang dibayar oleh pemberi kerja

8. Pengurangan Penghasilan Bruto

 Biaya jabatan sebesar 5 dari penghasilan bruto dengan jumlah maksimum yang diperkenankan Rp 6.000.000 setahun atau Rp 500.000 sebulan  Iuran yang terkait dengan gaji yang dibayar oleh pegawai kepada badan dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan Menteri Keuangan dan badan penyelengara Tabungan Hari Tua atau Jaminan Hari Tua yang dipersamankan dengan dana pensiun

9. Penghitungan PPh Pasal 21 atas gaji dan tunjangan yang terikat gaji bagi karyawan tetap

Penghasilan Bruto Rp xxx Dikurangi Biaya Jabatan Rp xxx Iuaran pensiunTHTJHT Rp xxx Penghasilan Neto Rp xxx Dikurangi PTKP Rp xxx Penghasilan Kena Pajak Rp xxx Pajak Terhutang Ps 17 1 Rp xxx Pajak Terhutang sebulan Rp xxx Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP …penyesuaian yang diberlakukan pada 1 Jan 2013 PERPAJAKAN-IwanSidharta STIE Pasundan Bandung- 2015 35 Keterangan Setahun Sebulan Untuk WP Orang Pribadi 24.300.000 2.025.000 Tambahan WP Yang Kawin 2.025.000 168.750 Tambahan istri yang penghasilannya digabung suami 24.300.000 2.025.000 Tambahan anggota keluarga Sedarah dalam garis lurus, Anak angkat, maks. 3 orang 2.025.000 168.750 Karyawati kawin PTKP dikurangi untuk dirinya sendiri dan yang tidak kawin PTKP ditambah PTKP keluarga yang ditanggung sepenuhnya

10. Biaya Jabatan

 Merupakan biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan yang dapat dikurangkan dari penghasilan sebagai pekerjaan tetap tanpa memandang mempunyai jabatan maupun tidak 5 dari penghasilan brutotahun atau Rp 500.000bulan  Jika Penghasilan Bruto sebulan Rp 3jt maka biaya jabatannya = Rp 150.000  Jika Penghasilan bruto sebluan Rp 12jt maka biaya jabatan=Rp 600.000, maka yang dikurangi adalah Rp 500.000

11. Tarif PPh Pasal 17 ayat 1 UU No 36 Tahun 2008

Penghasilan  Sampai dengan Rp 50jt = 5  Rp 50 jt – Rp 250jt = 15  Rp 250jt – Rp 500jt = 25  Diatas Rp 500jt = 30 Jika PTKP WP orang pribadi setelah dikurangi PTKP sebesar Rp 260jt maka PPh terutang sesuai tarif pasal 17 adalah sebagai berikut  Rp 50jt x 5 = Rp 2.500.000  Rp 200jt x 15 = Rp 30.000.000  Rp 10jt x 25 = Rp 2.500.000  Pajak Terutang = Rp 35.000.000

12. Perhitungan Tarif PPh Pasal 21

untuk Penghasilan Kena Pajak dari ; Pegawai Tetap  Pegawai tetap;  Penerima pensiun berkala yang dibayarkan bulanan;  Pegawai tidak tetap atau tenaga kerja lepas yang dibayarkan secara bulanan;  Bukan pegawai yang menerima imbalan yang bersifat berkesinambungan.  Tarif bagi pegawai tetap; Penghasilan neto – PTKP x tarif  Tarif bagi nenerima pensiun bulanan; PERPAJAKAN-IwanSidharta STIE Pasundan Bandung- 2015 36 Penghasilan neto – biaya pensiun – PTKP x tarif  Tarif bagi pegawai tidak tetap dibayar bulanan; Penghasilan bruto – PTKP x tarif 13. Atas penghasilan yang diterima pegawai tidak tetap atau tenaga kerja lepas berupa upah harian, mingguan, satuan, borongan, sepanjang penghasilan tidak dibayarkan secara bulanan; ◦ Tarif Pph 5 diterapkan atas;  Jumlah penghasilan bruto sehari melebihi Rp 150.000,- atau  Jumlah penghasilan bruto dikurangi PTKP telah melebihi Rp 2.025.000,- dalam setahun

14. Pengusaha Kena Pajak PKP

 PKP sebesar jumlah penghasilan bruto dikurangi PTKP yang diterima bukan pegawai dan selain tenaga ahli yang berkesinambungan dengan ketentuan; ◦ Yang bersangkutan memiliki NPWP; ◦ Hanya memperoleh penghasilan dari hubungan kerja dengan pemotong Pph; ◦ Tidak memperoleh penghasilan lainnya.  50 dari penghasilan bruto yang diterima oleh tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas notaris, akuntan, dokter  Jumlah penghasilan honor yang bersifat tidak teratur seperti dewan komisaris yang tidak merangkap sebagai tenaga kerja tetap.  Jumlah penghasilan bruto berupa jasa produksi, bonus, gratifikasi yang tidak teratur  Jumlah penghasilan bruto atas penarikan dana pensiun oleh peserta pensiun yang masih berstatus pegawai.

15. Atas peredaran penghasilan bruto dari;

 Untuk setiap pembayaran imbalan kepada bukan pegawai yang tidak bersifat berkesinambungan;  Untuk setiap kali pembayaran yang bersifat utuh dan tidak terpecah, yang diterima peserta kegiatan

16. Atas penghasilan yang bersumber APBNAPBD;

 0 dari penghasilan PNS Golongan1 dan 2, Anggota TNI-POLRI Golongan pangkat Tamtama dan Bintara, dan pensiunanya;  5 dari penghasilan bruto PNS Golongan 3, Anggota TNI-POLRI Golongan pangkat Perwira Pertama, dan pensiuannya;  15 dari penghasilan bruto PNS Golongan IV, Anggota TNI-POLRI Golongan pangkat Perwira Menengah dan Tinggi, dan pensiunanya. Contoh soal PPh 21 atas pegawai tetap dengan gaji bulanan 1 PERPAJAKAN-IwanSidharta STIE Pasundan Bandung- 2015 37 Sakha menikah dengan mempunyai 1 orang anak bekerja pada PT BCD dengan Gaji Rp 3.000.000,- per bulan. Perusahaan tersebut mengikuti program Jamsostek. Premi asuransi kecelakaan kerja 0,24 dan asuransi kematian 1 dari gaji di tanggung pihak perusahaan. Sedangkan yang ditanggung karyawan sebesar 5 untuk iuran pensiun dan iuran JHT 2 dari gaji. Hitunglah PPh pasal 21 Sakha Jawaban 1 Gaji sebulan Rp 3.000.000 Premi ditanggung perusahaan JKK = 0,24 x Rp 3.000.000 =Rp 7.200 JKM = 1 x Rp 3.000.000 =Rp 30.000 Penghasilan bruto Rp 3.037.200 Pengurangan diperbolehkan Biaya jabatan = 5 x Rp 3.037.200 =Rp 151.860 Maks diperkenankan Rp 500.000 Iuran ditanggung karyawan Iuran pensiun = 5 x Rp 3.000.000 =Rp 150.000 Iuran JHT = 2 x Rp 3.000.000 =Rp 60.000 Penghasilan netobulan Rp 2.675.340 Penghasilan setahun X 12bln Rp 32.104.080 PTKP Diri WP =Rp 24.300.000 WP kawin =Rp 2.025.000 Tanggungan =Rp 2.025.000 Rp 28.350.000 PKP Rp 3.754.080 PPh pasal 21 =5 x Rp 3.754.080 =Rp 187.704 PPh Pasal 21bl=Rp 187.70412 bln =Rp 15.642 Contoh soal PPh 21 atas pegawai tetap dengan gaji mingguan 2 Sakha sudah menikah dan belum mempunyai anak serta tidak memiliki tanggungan, bekerja sebagai pegawai tetap pada PT BCD dengan Gaji Rp 650.000,- per minggu. Hitunglah PPh pasal 21 Sakha Nb; Gaji sebulan = 4 minggu x gaji mingguan = 4 minggu x Rp 650.000,- = Rp 2.600.000,- Jawaban 2 Gaji sebulan 4 x Rp 650.000,- Rp 2.600.000 Penghasilan bruto Rp 2.600.000 Pengurangan diperbolehkan Biaya jabatan = 5 x Rp 2.600.000 =Rp 130.000 Maks diperkenankan Rp 500.000 Biaya Jabatan dibolehkan =Rp 130.000 Penghasilan netobulan Rp 2.470.000 Penghasilan setahun X 12bln Rp 29.640.000 PERPAJAKAN-IwanSidharta STIE Pasundan Bandung- 2015 38 PTKP Diri WP =Rp 24.300.000 WP kawin =Rp 2.025.000 Rp 26.325.000 PKP Rp 3.315.000 PPh pasal 21 =5 x Rp 3.315.000 =Rp 165.750 PPh Pasal 21bulan =Rp 165.75012 bln =Rp 13.812.5 PPh Pasal 21minggu=Rp 13.812.54 minggu =Rp 3.453.125 Pembulatan =Rp 3.450 PPh Pasal 21hari =Rp 13.812.526 hari =Rp 132.69 Pembulatan =Rp 133 Contoh soal PPh 21 atas pembayaran uang rapel 3 Sakhalihat contoh soal nomor 2 pada bulan Juni 2014 menerima kenaikan gaji menjadi Rp 3.000.000,- perbulan dan berlaku surut sejak 1 jan`14. Dengan kenaikan tersebut maka Sakha mendapat rapel Rp 2.000.000,-. Untuk menghitung PPh 21, terlebih dahulu dihitung PPh 21 untuk bulan jan-mei`14 atas dasar adanya kenaikan gaji. Hitunglah PPh pasal 21 Sakha? Nb Uang rapel dari kenaikan gaji dikali dari bulan Jan sd Juni 2014 Gaji Sakha pada soal nomor 2 adalah sebesar Rp 2.600.000,- perbulan Jawaban 3 Gaji sebulan Rp 3.000.000 Penghasilan bruto Rp 3.000.000 Pengurangan diperbolehkan Biaya jabatan = 5 x Rp 3.000.000 =Rp 150.000 Maks diperkenankan Rp 500.000 Biaya Jabatan dibolehkan =Rp 150.000 Penghasilan netobulan Rp 2.850.000 Penghasilan setahun X 12bln Rp 34.200.000 PTKP Diri WP =Rp 24.300.000 WP kawin =Rp 2.025.000 Rp 26.325.000 PKP Rp 7.875.000 PPh pasal 21 =5 x Rp 7.875.000 =Rp 393.750 PPh Pasal 21bulan =Rp 393.75012 bln =Rp 32.812.5 PPh Pasal 21 Jan-Mei`14 =Rp 32.812.5 x 5bln =Rp 164.062 PPh Pasal 21 Jan-Mei`14 =Rp 13.812.5 x 5bln =Rp 69.062.5 PPh Pasal 21 untuk uang rapel =Rp 94.999.5 Pembulatan =Rp 95.000 Nb • PPh seharusnya di bayar • PPh 21 yang telah dibayarkan Pajak Penghasilan Pasal 21 PERPAJAKAN-IwanSidharta STIE Pasundan Bandung- 2015 39  Pengertian PPh pasal 21  Pemotong PPh Pasal 21  Subjek PPh Pasal 21  Objek PPh Pasal 21  Tidak termasuk WP PPh Pasal 21  Tidak termasuk Objek Pajak PPh Pasal 21  Penghitungan PPh Pasal 21  PTKP penyesuaian per 1 Januari 2013  Pengenaan Tarif PPh Pasal 21 Contoh soal Perhitungan PPh 21 atas jasa produksi, THR, Bonus, dan penghasilan sejenis yang sifatnya tidak tetap 1 Sakha menikah dengan mempunyai 1 orang anak bekerja pada PT BECEDE dengan Gaji Rp 3.000.000,-per bulan. Perusahaan tersebut mengikuti program Jamsostek. Premi asuransi kecelakaan kerja 0,24 dan asuransi kematian 1 dari gaji ditanggung perusahaan. Sedangkan yang ditanggung karyawan sebesar 5 dan 2 dari gaji. Kemudian Sakha mendapat bonus tahunan sebesar Rp 5.000.000,-. Hitunglah PPh pasal 21 Sakha Nb Pertama dilakukan penghitungan a PPh 21+bonus, kemudian dikurangi dengan perhitungan b PPh21 sebelum bonus. Jadi PPh 21 adalah a-b Jawaban 1.a Gaji setahun Rp 3.000.000 x 12 Rp 36.000.000 Premi ditanggung perusahaan JKK = 0,24`x Rp 3.000.000 =Rp 7.200 JKM = 1 x Rp 3.000.000 =Rp 30.000 Bonus Tahunan =Rp 5.000.000 Penghasilan bruto setahun Rp 41.037.200 Pengurangan diperbolehkan Biaya jabatan = 5 x Rp 3.037.200 =Rp 401.860 Iuran ditanggung karyawan Iuran pensiun = 5 x Rp 3.000.000 =Rp 150.000 Iuran JHT = 2 x Rp 3.000.000 =Rp 60.000+ Total Pengurangan =Rp 611.860 Penghasilan neto setahun Rp 40.425.340 PTKP Diri WP =Rp 24.300.000 WP kawin =Rp 2.025.000 Tanggungan =Rp 2.025.000 Rp 28.350.000 PKP Rp 12.075.340 PPh pasal 21 =5 x Rp 12.075.340 =Rp 603.767 Pembulatan =Rp 600.000 a Jawaban 1.b PERPAJAKAN-IwanSidharta STIE Pasundan Bandung- 2015 40 Gaji sebulan Rp 3.000.000 Premi ditanggung perusahaan JKK = 0,24`x Rp 3.000.000 =Rp 7.200 JKM = 1 x Rp 3.000.000 =Rp 30.000 Penghasilan bruto Rp 3.037.200 Pengurangan diperbolehkan Biaya jabatan = 5 x Rp 3.037.200 =Rp 151.860 Maks diperkenankan Rp 500.000 Biaya Jabatan dibolehkan =Rp 151.860 Iuran ditanggung karyawan Iuran pensiun = 5 x Rp 3.000.000 =Rp 150.000 Iuran JHT = 2 x Rp 3.000.000 =Rp 60.000 Penghasilan netobulan Rp 2.675.340 Penghasilan setahun X 12bln Rp 32.104.080 PTKP Diri WP =Rp 24.300.000 WP kawin =Rp 2.025.000 Tanggungan =Rp 2.025.000 Rp 28.350.000 PKP Rp 3.754.080 PPh pasal 21 =5 x Rp 3.754.080 =Rp 187.704 Pembulatan =Rp 190.000 b PPh Pasal 21 =Rp 600.000 a – Rp 190.000 b = Rp 410.000 Contoh soal Perhitungan PPh 21 atas pegawai tetap yang baru bekerja pada tahun berjalan 2 Sakha belum menikah dan tidak mempunyai tanggungan, bekerja sebagai pegawai tetap sejak 1 April 2014 PT BECEDE dengan Gaji Rp 3.500.000,-per bulan. Perusahaan tersebut mengikuti program Jamsostek. Premi asuransi kecelakaan kerja 0,24 dan asuransi kematian 1 dari gaji ditanggung perusahaan. Sedangkan yang ditanggung karyawan sebesar 5 dan 2 dari gaji. Hitunglah PPh pasal 21 Sakha Nb PPh 21 atas pegawai tetap baru yang bekerja pada pertengahan tahun tetapi kewajiban pajak subjektifnya sebagai Subjek Pajak sudah ada saat awal tahun. Jawaban 2 Gaji sebulan Rp 3.500.000 Premi ditanggung perusahaan JKK = 0,24 x Rp 3.500.000 =Rp 8.400 JKM = 1 x Rp 3.500.000 =Rp 35.000 Penghasilan bruto Rp 3.543.400 Pengurangan diperbolehkan Biaya jabatan = 5 x Rp 3.543.400 =Rp 177.170 Iuran ditanggung karyawan Iuran pensiun = 5 x Rp 3.500.000 =Rp 175.000 Iuran JHT = 2 x Rp 3.500.000 =Rp 70.000+ Total Pengurangan =Rp 422.170 PERPAJAKAN-IwanSidharta STIE Pasundan Bandung- 2015 41 Penghasilan neto sebulan Rp 3.121.230 Penghasilan neto setahun Apr- Des’13=9 bln Rp 28.091.070 PTKP Diri WP =Rp 24.300.000 PTKP Rp 24.300.000 PKP Rp 3.791.070 PPh pasal 21 =5 x Rp 3.791.070,- =Rp 189.553.5 Pembulatan =Rp 190.000,- PPh 21 =Rp 190.000 ,-9 bln = 21.111.11 Pembulatan = Rp 21.000,- Contoh soal Perhitungan PPh 21 atas pengasilan yang diperoleh dalam mata uang asing 3 Sakha menikah dan mempunyai anak 1 orang, bekerja sebagai pegawai tetap sejak 1 April 2014 PT Asing, Ltd dengan Gaji USD 750 sebulan. Perusahaan tersebut mengikuti program Jamsostek. Premi asuransi kecelakaan kerja 0,24 dan asuransi kematian 1 dari gaji ditanggung perusahaan. Sedangkan yang ditanggung karyawan sebesar 5 dan 2 dari gaji. Hitunglah PPh pasal 21 Sakha Nb Kurs USD berdasarkan pada keputusan Menteri Keuangan adalah Rp 11.000 per USD 1 Jawaban 3 Gaji sebulan Rp 8.250.000 Premi ditanggung perusahaan JKK = 0,24 x Rp 8.250.000 =Rp 19.800 JKM = 1 x Rp 8.250.000 =Rp 82.500 Penghasilan bruto Rp 8.352.300 Pengurangan diperbolehkan Biaya jabatan = 5 x Rp 8.352.300 =Rp 417.615 Iuran ditanggung karyawan Iuran pensiun = 5 x Rp 8.250.000 =Rp 412.500 Iuran JHT = 2 x Rp 8.250.000 =Rp 165.000+ Total Pengurangan =Rp 995.115 Penghasilan neto sebulan Rp 7.357.185 Penghasilan neto setahun Apr- Des’13=9 bln Rp 88.286.220 PTKP Diri WP =Rp 24.300.000 WP kawin =Rp 2.025.000 Tanggungan =Rp 2.025.000 Rp 28.350.000 PKP Rp 59.936.220 PPh pasal 21 =5 x Rp 3.791.070,- =Rp 2.996.811,- PPh pasal 21bln= Rp 2.996.811,-12 =Rp 249.734.25 Pembulatan = Rp 250.000,- per bulan PERPAJAKAN-IwanSidharta STIE Pasundan Bandung- 2015 42 Contoh soal Perhitungan PPh 21 atas pengasilan yang diperoleh sebelum memasuki masa pensiun dan setelah memasuki masa pensiun 4 Sakha menikah dan mempunyai anak 2 orang, bekerja sebagai pegawai tetap Pada PT ASCO dan pada bulan September 2014 memasuki masa pensiun, dengan penghasilan sebesar Rp 4.000.000,- sebulan. Perusahaan tersebut mengikuti program Jamsostek. Premi asuransi kecelakaan kerja 0,24 dan asuransi kematian 1 dari gaji ditanggung perusahaan. Sedangkan yang ditanggung karyawan sebesar 5 dan 2 dari gaji. Hitunglah PPh pasal 21 Sakha Jawaban 4 Gaji sebulan Rp 4.000.000 Premi ditanggung perusahaan JKK = 0,24 x Rp 4.000.000 =Rp 9.600 JKM = 1 x Rp 4.000.000 =Rp 40.000 Penghasilan bruto Rp 4.049.600 Pengurangan diperbolehkan Biaya jabatan = 5 x Rp 4.049.600 =Rp 202.480 Iuran ditanggung karyawan Iuran pensiun = 5 x Rp 4.000.000 =Rp 200.000 Iuran JHT = 2 x Rp 4.000.000 =Rp 80.000+ Total Pengurangan =Rp 482.480 Penghasilan neto sebulan Rp 3.567.120 Penghasilan neto setahun Jan- Sep’14=9 bln Rp 32.104.080 PTKP Diri WP =Rp 24.300.000 WP kawin =Rp 2.025.000 Anak 2 =Rp 4.050.000 Rp 30.375.000 PKP Rp 1.729.080 PPh pasal 21 =5 x Rp 1.729.080,- =Rp 86.454,- PPh pasal 21bln= Rp 86.454,-9 =Rp 9.606 Pembulatan = Rp 10.000,- per bulan Contoh soal Perhitungan PPh 21 atas Pegawai yang ditugaskan pindah ke tempat kerja baru 5 Sakha menikah dan mempunyai anak 1 orang, bekerja di Kantor Pusat Jakarta sebagai pegawai tetap Pada PT AXIM dan pada bulan Juni 2013 di pindah tugaskan ke Kantor Cabang Bandung, dengan penghasilan sebesar Rp 3.000.000,- sebulan. Perusahaan tersebut mengikuti program Jamsostek. Premi pensiun yang ditanggung karyawan 5 dari gaji. Hitunglah PPh pasal 21 Sakha pada bulan Desember 2013? Jawaban 5.a.perhitungan di Kantor Pusat Gaji sebulan Rp 3.000.000 Gaji Jan sd Mei 2013 Rp15.000.000 Pengurangan diperbolehkan PERPAJAKAN-IwanSidharta STIE Pasundan Bandung- 2015 43 Biaya jabatan = 5 x Rp 15.000.000 =Rp 750.000 Iuran pensiun = 5 x Rp15.000.000 =Rp 750.000+ Total Pengurangan =Rp 1.500.000 Penghasilan neto 5 bulan Rp 13.500.000 Penghasilan neto setahun 125 x Rp 13.500.000 Rp 32.400.000 PTKP Diri WP =Rp 24.300.000 WP kawin =Rp 2.025.000 Anak 2 =Rp 2.025.000 Rp 28.350.000 PKP Rp 4.050.000 PPh pasal 21 =5 x Rp 4.050.000,- =Rp 202.500,- PPh pasal 21bln= 512 x Rp 202.500,- =Rp 84.375 Jawaban 5.b.perhitungan di Kantor Cabang Gaji sebulan Rp 3.000.000 Gaji Juni sd Des 2013 Rp 21.000.000 Pengurangan diperbolehkan Biaya jabatan = 5 x Rp 21.000.000 =Rp 1.050.000 Iuran pensiun = 5 x Rp 21.000.000 =Rp 1.050.000+ Total Pengurangan =Rp 2.100.000 Penghasilan neto 7 bulan Rp 18.900.000 Penghasilan neto setahun 127 x Rp 18.900.000 Rp 32.400.000 PTKP Diri WP =Rp 24.300.000 WP kawin =Rp 2.025.000 Anak 2 =Rp 2.025.000 Rp 28.350.000 PKP Rp 4.050.000 PPh pasal 21 =5 x Rp 4.050.000,- =Rp 202.500,- PPh pasal 21bln= 512 x Rp 202.500,- =Rp 118.125,- PPh pasal 21 di Kantor Pusat = Rp 84.375,- PPh Pasal 21 di Kantor Cabang = Rp 118.125,-+ Total PPh pasal 21 = Rp 202.500,-

17. Perhitungan PPh Pasal 21 untuk Tenaga Ahli

 Orang pribadi yang termasuk Tenaga Ahli diantaranya adalah ◦ Pengacara, akuntan, arsitek, dokter, konsultan, notaris  Penghasilan neto dilakuakn dengan mengkalikan penghasilan bruto dengan persentase norma yaitu 50  Tarif yang berlaku dalam perhitungan PPh Pasal 21 untuk tenaga ahli adalah 15 Contoh Soal  dr. Dimas merupakan spesialis penyakit dalam yang praktek di RS Hidup Sehat dengan perjanjian bahwa setiap jasa dokter yang dibayarkan dipotong 15 oleh RS sebagai penghasilan RS dan sisanya 85 dari jasa tersebut dibayarkan kepada dr. Dimas.  Berikut adalah jasa dokter yang diterima; PERPAJAKAN-IwanSidharta STIE Pasundan Bandung- 2015 44 ◦ Januari Rp 30.000.000 ◦ Februari Rp 30.000.000 ◦ Maret Rp 25.000.000 ◦ April Rp 40.000.000 Tentukan PPh dr. Dimas yang akan dipotong? Tarif PPh Pasal 21 atas Penghasilan Tenaga Ahli [50 x Penghasilan Bruto x Tarif Pasal 17] Jawaban Bln Penghasilan Bruto Rp Dasar Pemotongan PPh Pasal 21 Dasar Pemotongan PPh kumulatif Rp Tarif Pasal 17 PPh terutang Rp 1 2 3=50x2 4 5 6=3x5 Jan 30.000.000 15.000.000 15.000.000 5 750.000 Feb 30.000.000 15.000.000 30.000.000 5 750.000 Mar 25.000.000 12.500.000 42.500.000 5 625.000 Apr 15.000.000 25.000.000 7.500.000 12.500.000 50.000.000 62.500.000 5 15 375.000 1.875.000 Jml 125.000.000 62.500.000 4.375.000 Dengan demikian pajak penghasilan terutangnya adalah sebesar Rp 4.375.000

18. Tarif PPh bagi Pegawai Tidak Tetap

 Pajak Penghasilan Pasal 21 atas penghasilan pegawai tetap atas upah harian, mingguan, satuan, borongan, dan uang saku harian  Pajak penghasilan dilakukan dengan cara = 5 x upah sehari – pengurang ◦ Pengurang adalah sebesar Rp 150.000, kecuali jika penghasilan kumulatif melebihi Rp 2.025.000 maka besarnya pengurang adalah 1360 x PTKP ◦ Apabila jumlah penghasilan kumulatif sebulan melebihi Rp 6jt, PPh dihitung dengan menggunakan tarif pasal 17 yang disetahunkan Contoh soal ..upah harian 1  Tn Sakha TK0 bekerja pada bulan April 2014 di PT Maju untuk mengecat ruangan dan menerima upah sebesar Rp 175.000 per hari selama 8 hari kerja. Hitung berapa PPh 21 Tn Sakha?  Jawaban Keterangan Rp Jumlah Upah harian Rp Rp 175.000 PERPAJAKAN-IwanSidharta STIE Pasundan Bandung- 2015 45 Pengurang sehari Rp Rp 150.000 Upah kena pajak sehari: Rp175.000-Rp150.000 Rp Rp 25.000 PPh pasal 21 sehari: 5 x Rp 25.000 Rp Rp 1.250 Tn Sakha, diberikan Bukti Pemotongan PPh Pasal 21. Selanjutnya dilaporkan dalam SPT Masa PPh Pasal 21 bulan April 2013 Contoh soal …harian2  Tn Sakha TK0 bekerja pada bulan April 2014 di PT Maju untuk mengecat ruangan dan menerima upah sebesar Rp 67.500 per hari selama 10 hari kerja. Hitung berapa PPh 21 Tn Sakha?  Jawaban Keterangan Rp Jumlah Upah harian Rp 67.500 x 10 hr Rp Rp 675.000 PTKP harian: Rp 24.300.000360 hari Rp Rp 67.500 PTKP selama 10 hari: 10 hr x PTKP Rp 24.300.000360 hr Rp Rp 675.000 Penghasilan Kena Pajak Rp Rp 0 Karena Penghasilan Kena Pajak = Rp 0,- maka PPh 21 Tn. Sakha adalah Nihil Contoh soal …upah harian di bayar bulanan3  Tn Sakha TK0 bekerja di perusahaan elektronik dengan dasar upah harian dibayarkan bulanan. Bulan Juni 2014 hanya bekerja 21 hari dengan upah sebesar Rp 100.000 per hari. Berapa PPh 21 Tn Sakha?  Jawaban Keterangan Rp Jumlah Upah harian Rp 100.000 x 21 hr Rp Rp 2.100.000 Penghasilan neto setahun; 12 x Rp 1.500.000,- Rp Rp 25.200.000 PTKP TK0 Rp Rp 24.300.000 Penghasilan Kena Pajak Rp Rp 900.000 PPh 21 = 5 x Rp 900.000,- = Rp 45.000,- PPn 21 sebulan = Rp 45.00012 = Rp 3.750,- PERPAJAKAN-IwanSidharta STIE Pasundan Bandung- 2015 46 Contoh soal ….lanjutan  Tn Sakha TK0 bekerja pada bula April 2013 di PT Maju untuk mengecat ruangan dan menerima upah sebesar Rp 175.000 per hari. Tn Sakha bekerja selama 15 hari. Hitung berapa penghasilan Tn Sakha dan jumlah PPh yang harus dipotong?  Jawaban Keterangan Rp Jumlah Upah kumulatif 15 hari kerja: 15xRp175.000 Rp Rp 2.625.000 Pengurang : PTKP 15 hari 15360xRp24.300.000 Rp Rp 1.012.500 PPh pasal 21 selama 15hari 5 x Rp 1.012.500 Rp Rp 50.625 PPh 21 Tn. Sakha adalah Rp 50.625,- Tarif PPh bagi Pegawai Tidak Tetap  Pajak Penghasilan Pasal 21 atas penghasilan pegawai tetap atas upah harian, mingguan, satuan, borongan, dan uang saku harian  Pajak penghasilan dilakukan dengan cara = 5 x upah sehari – pengurang ◦ Pengurang adalah sebesar Rp 150.000, kecuali jika penghasilan kumulatif melebihi Rp 2.025.000 maka besarnya pengurang adalah 1360 x PTKP ◦ Apabila jumlah penghasilan kumulatif sebulan melebihi Rp 6.000.000,- PPh dihitung dengan menggunakan tarif pasal 17 yang disetahunkan Contoh soal Perhitungan PPh 21 atas penghasilan pegawai tidak tetap dengan penghasilan yang bersifat berkesinambungan 1 Ibu Anie seorang IRT, menikah dengan mempunyai 2 orang anak bekerja sebagai distributor MLM. Suami ibu Anie bekerja pada PT Maju dan mempunyai NPWP. Ibu Anie hanya memperoleh penghasilan sebagai distributor MLM tersebut. Adapun penghasilan ibu Ani dari bulan Jan s.d Juni sebesar Rp 72.750.000,- dengan rincian sebagai berikut; Jan 2014 Rp 8.000.000,- Feb 2014 Rp 10.500.000,- Maret 2014 Rp 15.500.000,- Apr 2014 Rp 16.000.000,- Mei 2014 Rp 15.250.000,- Jun 2014 Rp 7.500.000,+ Jumlah Rp 72.750.000,- Hitunglah PPh pasal 21 Ibu Anie Nb: Penghasilan Ibu Anie digabung dengan Suami, artinya pengurangan PTKP hanya untuk diri pribadi PERPAJAKAN-IwanSidharta STIE Pasundan Bandung- 2015 47 Jawaban 1 Bln Penghasilan Bruto Rp PTKP sebulan PKP sebulan PKP kumulatif Rp Tarif Pasal 17 PPh 21 terutang Rp 1 2 3 4 5 6 7=4x6 Jan 8.000.000 2.025.000 5.975.000 5.975.000 5 298.750 Feb 10.500.000 2.025.000 8.475.000 14.450.000 5 423.750 Mar 15.500.000 2.025.000 13.475.000 27.925.000 5 673.750 Apr 16.000.000 2.025.000 13.975.000 41.900.000 5 698.750 Mei 15.250.000 2.025.000 13.225.000 5.125.000 50.000.000 55.125.000 5 15 661.250 768.000 Jun 7.500.000 2.025.000 5.475.000 60.600.000 15 821.250 Jml 72.750.000 4.345.500 Dengan demikian pajak penghasilan terutangnya adalah sebesar Rp 4.345.500,- Contoh soal Perhitungan PPh 21 atas penghasilan pegawai tidak tetap dengan penghasilan yang bersifat berkesinambungan serta tidak mempunyai NPWP 2 Ibu Anie seorang IRT, menikah dengan mempunyai 2 orang anak bekerja sebagai distributor MLM. Suami ibu Anie bekerja pada PT Maju dan mempunyai NPWP. Ibu Anie hanya memperoleh penghasilan sebagai distributor MLM tersebut. Serta tidak dapat menunjukkan bukti Copy NPWP, bukti nikah dan copy kartu keluarga. Adapun penghasilan ibu Ani dari bulan Jan s.d Juni sebesar Rp 72.750.000,- dengan rincian sebagai mana yang ada pada Contoh Soal 1. Hitunglah PPh pasal 21 Ibu Anie Nb: Karena Ibu Anie tidak dapat menunjukkan bukti copy NPWP Suami maka dasar penerapan tarif 20 lebih tinggi dan tidak dapat pengurangan PTKP Jawaban 2 Bln Penghasilan Bruto Rp Penghasilan Bruto Kumulatif Rp Tarif Pasal 17 Tidak Memiliki NPWP PPh 21 terutang Rp 1 2 3 4 5 6=2x4x6 Jan 8.000.000 8.000.000 5 120 480.000 Feb 10.500.000 18.500.000 5 120 630.000 Mar 15.500.000 24.000.000 5 120 930.000 PERPAJAKAN-IwanSidharta STIE Pasundan Bandung- 2015 48 Apr 16.000.000 40.000.000 5 120 960.000 Mei 10.000.000 5.250.000 50.000.000 5.250.000 5 15 120 120 600.000 315.000 Jun 7.500.000 2.025.000 15 120 1.350.000 Jml 72.750.000 5.265.000 Pajak penghasilan pasal 26 adalah Rp 5.265.000,- dan pajak yang di bayar lebih besar dari jika memiliki NPWP yaitu sebesar Rp 919.500,- Contoh soal .. atas penghasilan yang diterima peserta kegiatan 3  Tn Taufik merupakan pemain bulu tangkis profesional yang bertempat tinggal di Indonesia. Pada kejuaraan Indonesian Open Tournament menjuarai kejuaraan bulu tangkis dengan hadiah sebesar Rp 250.000.000,-.  Hitung berapa PPh 21 Tn Taufik?  Jawaban Keterangan Rp Jumlah Hadiah kegiatan Rp 250.000.000 Lapisan kena pajak 5 x Rp 50.000.000,- Rp 2.500.000 15 x Rp 200.000.000,- Rp 30.000.000 Jumlah Pemotongan Rp 32.500.000 Tn Taufik, diberikan Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 sebesar Rp 32.500.000 dan menerima uang hadiah sebesar Rp 217.500.000,-. Contoh soal …atas pengahasilan yang menjadi beban APBNAPBD 4  Tn Adi seorang PNS golongan 3d, pada bulan Maret 2014 menjadi narasumber yang sumber dananya berasal dari APBN dan penghasilan menjadi narasumber tersebut sebesar Rp 5.000.000,- Hitung berapa PPh 21 Tn Adi? Jawaban Keterangan Rp Jumlah Honor narasumber Rp 5.000.000 Penghasilan Kena Pajak Tarif pajak PNS golongan 3d 5 x Rp 5.000.000,- Rp 250.000 PERPAJAKAN-IwanSidharta STIE Pasundan Bandung- 2015 49 Penghasilan bersih Rp 4.750.000 Tn Adi, diberikan Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 sebesar Rp 250.000,- dan menerima uang honor sebesar Rp 4.750.000,-. Contoh soal …atas pengahasilan yang menjadi beban APBNAPBD 5  Tn Adi seorang PNS golongan 2d, pada bulan Maret 2014 menjadi anggota dari salah satu Tim Kerja yang sumber dananya berasal dari APBN dan penghasilan menjadi anggota Tim tersebut tersebut sebesar Rp 1.500.000,- Hitung berapa PPh 21 Tn Adi? Jawaban Keterangan Rp Jumlah Honor narasumber Rp 1.500.000 Penghasilan Kena Pajak Tarif pajak PNS golongan 2d 0 x Rp 1.500.000,- Rp Penghasilan bersih Rp 1.500.000 Tn Adi, diberikan Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 sebesar Rp 0,- dan menerima uang honor sebesar Rp 1.500.000,-. Contoh soal …atas pengahasilan uang pesangon 6  Tn Adi bekerja di PT ASER selama 15 tahun dan mulai berhenti bekerja pada bulan Junii 2014 dan mendapat penghasilan berupa uang pesangon sebesar Rp 150.000.000,- Hitung berapa PPh 21 Tn Adi? Jawaban Keterangan Rp Jumlah Uang pesangon Rp 150.000.000 Lapisan Kena Pajak 5 x Rp 50.000.000,- 15 x Rp 100.000.000,- Rp Rp 2.500.000 15.000.000 Pph 21 Rp 17.500.000 Tn Adi, diberikan Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 sebesar Rp 17.500.000,- dan menerima uang pesangon sebesar Rp 132.500.000,-. Soal latihan PERPAJAKAN-IwanSidharta STIE Pasundan Bandung- 2015 50  Tn Sakha menikah mempunyai dua orang anak, bekerja sebagai pegawai tetap pada PT News dengan gaji sebulan sebesar Rp 5.000.000, perusahaan mengikuti program Jamsostek, premi Asuransi Kecelakaan Kerja dan Asuransi Kematiaan ditanggung perusahaan sebesar 0,24 dan 1 dari gaji. Sedangkan yang ditanggung pegawai sebesar 5 untuk iuran pensiun dan 2 untuk iuran JHT. Pada bulan Juli 2014 memasuki masa pensiun masa kerja dari bulan Jan-Juli 2014 selama 6 bln.  Hitunglah PPh Pasal 21 Tn Sakha? PERPAJAKAN-IwanSidharta STIE Pasundan Bandung- 2015 51

BAB VIII PAJAK PENGHASILAN PPH Pasal 26