Bawang Putih Allium sativum Mentimun Cucumis sativus

turun Astawan, 2013. Sehingga dapat mencegah terjadinya aterosklerosis dan dapat pula mencegah terjadinya serangan stroke dan penyakit stroke. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan pemberian terapi jus buah jambu biji dosis 650 mgkg BB dalam bentuk sediaan 200 ml, 3 kali sehari, 30 menit sebelum makan selama 30 hari dapat digunakan untuk penurunan LDL pada penderita dislipidemia Astawan, 2013.

7. Bawang Putih Allium sativum

Klasifikasi Ilmiah Sumber: Plantamor Kingdom: Plantae Subkingdom: Tracheobionta Super divisi: Spermatophyta Divisi: Magnoliophyta Kelas: Liliopsida Sub kelas: Liliidae Ordo: Liliales Famili: Liliaceae Genus: Allium Spesies: Allium sativum L Bawang putih merupakan salah satu bumbu masak yang terkenal di dunia. Tanaman ini tumbuh tegak 30-75 cm berumpun, mempunyai batang yang terbentuk dari pelepah-pelepah daun. Daun pipih dan memanjang. Umbi bawang putih terdiri atas sejumlah anak bawang siung, setiap siung terbungkus kulit tipis berwarna putih Indrawati, 2016. Kandungan utama bawang putih adalah senyawa sulfur, alliin, gama glutamilsistein, allicin dan ajoene. Bawang putih juga mengandung sativine, sisnitrin, selenium, scordinin, nicotinic acid, fosfor, kalsium dan besi. Secara empiris bawang putih sering digunakan untuk terapi hipertensi, asma, batuk, masuk angin, sembelit, abses, gigitan serangga, cacingan, dan luka. Berdasarkan uji klinik pada manusia, bawang putih berkhasiat untuk mencegah aterosklerosis yang terkait usia, hipertensi ringan. Selain itu bawang putih juga berkhasiat sebagai terapi tambahan untuk penyakit hiperlipidemia Indrawati, 2016.

8. Mentimun Cucumis sativus

Klasifikasi Ilmiah Sumber: Plantamor Kingdom: Plantae Subkingdom: Tracheobionta Super divisi: Spermatophyta Divisi: Magnoliophyta Kelas: Magnoliopsida Sub kelas: Dilleniidae Ordo: Violales Famili: Cucurbitaceae Genus: Cucumis Spesies: Cucumis sativus L Berdasarkan pengamatan secara morfologi, secara pribadi, tanaman mentimun tumbuh dengan merambat, mempunyai sulur dahan bentuk spiral yang keluar di sisi tangkai daun. Batang basah, berambut kasar, panjang mencapai 0,5 – 2,5 m. Daun satu dengan letak berseling, bertangkai panjang, dengan bentuk oval lebar bertaju 3 – 7, dengan pangkal berbentuk jantung, ujung runcing, tepi bergerigi. Panjang daun 7 - 18 cm, lebar 7 – 15 cm, warnanya hijau. Bunga pada mentimun berwarna putih kekuningan, bentuk seperti terompet. Buah bulat panjang, tumbuh bergantung, warnanya hijau berlilin putih, setelah tua warnanya kuning kotor, panjang 10 – 30 cm, bagian pangkal berbintil, banyak mengandung cairan. Bijinya banyak, bentuknya lonjong, meruncing pipih, warnanya putih kotor. Kandungan biji pada mentimun mengandung minyak dan karoten, sedangkan daun mentimun mengandung kukurbitasin-C dan juga stigmasterol. Buahnya mengandung saponin, enzim, pencernaan, glutathione, protein, lemak, karbohidrat, vitamin B dan C Indrawati, dkk., 2016. Secara empiris buah mentimun digunakan untuk penderita hipertensi, 9 sariawan, demam, jerawat dan pembersih wajah. Selain itu biji mentimun dapat digunakan untuk mengobati cacingan. Mengkonsumsi buah mentimun dapat menurunkan tekanan darah tinggi hipertensi, sehingga jika dengan tekanan darah yang normal dapat mencegah timbulnya serangan stroke atau penyakit stroke.

9. Seledri Apium graveolens