Sambiloto Andrographis paniculata Kedelai Glycine max

Spesies: Phaleria macrocarpa Scheff Boerl. Buah mahkota dewa Phaleria Papuana merupakan salah satu sumber flavonoid yang memiliki potensi untuk menurunkan kadar kolesterol plasma. Diketahui pula bahwa buah ini kaya kandungan kimia lainnya seperti alkaloid, saponin, polifenol, tanin dan minyak atsiri. Fenomena di masyarakat menunjukkan bahwa buah ini telah dikonsumsi untuk mengatasi darah tinggi, sebagai penambah stamina dan lainnya Rachmawati, 2013. Peran antioksidan flavonoid yaitu menghambat reaksi berantai oksidasi LDL dengan menangkap radikal peroksida LOO dan radikal bebas oksi LO Rachmawati, 2013. Buah Mahkota dewa dapat mengatasi kadar kolestrol sehingga buah mahkota dewa pula dapat dikonsumsi untuk mencegah timbulnya serangan stroke atau penyakit stroke.

21. Sambiloto Andrographis paniculata

Klasifikasi Ilmiah Sumber: Plantamor Kingdom: Plantae Subkingdom: Tracheobionta Super divisi: Spermatophyta Divisi: Magnoliophyta Kelas: Magnoliopsida Sub kelas: Asteridae Ordo: Scrophulariales Famili: Acanthaceae Genus: Andrographis Spesies: Andrographis paniculata Nees. Sambiloto atau yang dikenal dengan nama ilmiah Andrographis paniculata adalah tanaman herbal alami yang biasa digunakan oleh manusia untuk kesehatan. Sambiloto menurut Prapanza dan Marianto dalam 2003, merupakan tanaman yang berguna bagi kesehatan dan dapat meningkatkan nafsu makan ayam broiler melalui salah satu zat yang dikandungnya. Sambiloto memilki zat aktif andrographolid, saponin, tanin dan flavonoid Sutrihadi, dkk., 2013. Daun sambiloto mengandung lakton, flavonoid, alkane, keton, aldehid, mineral kalium, kalsium, natrium, asam kersik dan damar. Akar mengandung flavonod dalam jumlah banyak berupa polimetoksiflavon, andrografin, panikulin, mno-0-metilwithin dan apigenin-7, 4- dimetileter Indrawati, 2016. Sambiloto dugunakan untuk terapi hipertensi, antiabkteri, antidang, sakit kuning, penurun demam, dan pereda nyeri. Sejumlah penelitian pada hewan coba menunjukkan sambiloto berkhasiat sebagai pelindung sel hati hepatoprotekstor, efek, antibakteri, antiradang, merangsang daya serang sel darah putih terhadap kuman, menurunkan demam, serta mempunyai efek muskarinik pada pembuluh darah, yakni menyebabkan otot pada dinding pembuluh darah mengalami relaksasi sehingga dapat menurunkan tekanan darah Indrawati, dkk., 2016.

22. Kedelai Glycine max

Klasifikasi Ilmiah Sumber: Plantamor Kingdom: Plantae Subkingdom: Tracheobionta Super divisi: Spermatophyta Divisi: Magnoliophyta Kelas: Magnoliopsida Sub kelas: Rosidae Ordo: Fabales Famili: Fabaceae Genus: Glycine Spesies: Glycine max L. Merr. Kacang kedelai terkenal di Indonesia sebagai bahan baku tempe, tahu, kecap, serta susu. Kedelai memang lebih dikenal sebagai makanan dari pada sebagai obat. Namun, melihat kandungannya yang kaya akan gizi dan zat aktif maka kedelai dapat digunakan sebagai obat, khususnya untuk penyakit-penyakit terkait pola makan seperti hiperkolestrol dan diabetes. Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa kedelai dapat 15 menurunkan kadar kolestrol Indrawati, dkk.2016. Dalam setiap 100 gram kedelai mengandung 34,9 gram protein, 331 kal kalori, 18,1 gram lemak, 34,8 gram hidrat arang, 227 mg kalsium, 589 mg fosfor, 8 mg besi, 110 SI vitamin A, 1,07 mg vitamin B1. Selain itu kedelai juga mengandung saponin, tanin flavonoida, dan fitoestrogen Indrawati, dkk., 2016.

23. Temulawak Curcuma xanthorriza