Kelarutan dalam alkohol 90 Pengaruh Perlakuan Terhadap Mutu Minyak Biji Pala

34 Selain itu juga ada korelasi yang signifikan antara putaran optik dengan kadar air biji pala sebelum penyimpanan sebesar 0.99 o dan kadar air biji pala setelah penyimpanan dengan nilai korelasi sebesar 0.68 o . Hal ini menunjukkan hubungan kedua variabel sangat kuat dan searah positif seperti dapat dilihat pada Lampiran 15. Putaran optik yang dihasilkan dari sample minyak dari seluruh perlakuan berkisar antara + 6.18 o hingga + 25.62 o , dimana nilai tersebut masih sesuai dengan standar nasional. Meskipun ada beberapa nilai yang berada dibawah dan melebihi batas maksimal standar yang telah ditentukan lihat Gambar 21. Hal tersebut disebabkan adanya pengaruh kadar air dari bahan tersebut, dengan semakin rendah kadar air biji pala yang disuling maka putaran optik semakin rendah dan begitu pula sebaliknya. Rata-rata kadar air setelah penyimpanan pada perlakuan perendaman 1 dengan lama penyimpanan 2 minggu, yaitu sebesar 10.30 dan menghasilkan rata-rata putaran optik sebesar + 25.62 o . Sedangkan rata-rata kadar air yang dihasilkan pada perlakuan perendaman 3 dengan lama penyimpanan 2 minggu, yaitu sebesar 7.34 dan menghasilkan rata-rata putaran optik sebesar + 6.18 o . Gambar 21. Rata-rata putaran optik yang dihasilkan dari setiap perlakuan Putaran optik yang tinggi disebabkan karena minyak mengandung bahan lain seperti mineral dan lemak, sedangkan putaran optik yang rendah dapat disebabkan karena kandungan eugenol pada minyak rendah. Rendahnya kandungan eugenol dipengaruhi oleh lama pengeringan Maryami 1994. Lama pengeringan pada perlakuan 3 lebih lama 2 hari jika dibandingkan dengan perlakuan 1 dan 2, yaitu 8-9 hari. Oleh karena itu, putaran optik pada perlakuan 3 lebih rendah jika dibandingkan dengan perlakuan 1 dan 2.

4. Kelarutan dalam alkohol 90

Penentuan kelarutan minyak dalam alkohol dilakukan untuk mengetahui jumlah dan konsentrasi alkohol yang dibutuhkan untuk melarutkan secara sempurna minyak tersebut. Kelarutan minyak tersebut dipengaruhi pada kecepatan daya larut dan kualitas minyak Wibowo et al. 2011. Selain itu juga kelarutan dipengaruhi oleh jenis dan komposisi minggu Batas SNI 35 komponen kimia minyak tersebut. Golongan hidrokarbon yang teroksigenasi mempunyai kemampuan lebih larut dalam etanol dibandingkan dengan golongan hidrokarbon. Hal ini disebabkan hidrogen teroksigenasi merupakan senyawa polar. Oleh karena itu kelarutan dalam alkohol dan menunjukkan kepolaran minyak tersebut Sitorus 2004. Berdasarkan hasil analisa ragam diperoleh hasil yang tidak berbeda nyata untuk perlakuan perendaman dan lama penyimpanan, serta tidak ada interaksi antara perlakuan perendaman dan lama penyimpanan dengan nilai yang dihasilkan tidak signifikan lihat Lampiran 14. Kelarutan dalam alkohol rata-rata yang diperoleh berkisar antara 1.00 hingga 1.34. Data hasil analisa kelarutan dalam alkohol 90 dapat dilihat pada Lampiran 5. Dari perlakuan yang diberikan, rata-rata kelarutan dalam alkohol 90 sesuai dengan standar nasional lihat Gambar 22 dengan warna hasil kelarutan jernih hingga jernih agak kekuningan. Gambar 22. Rata-rata kelarutan dalam alkohol 90 terhadap perlakuan yang diberikan Menurut Feryanto 2007, telah diketahui bahwa alkohol merupakan gugus OH. Karena alkohol dapat larut dengan minyak atsiri maka pada komposisi minyak atsiri yang dihasilkan tersebut terdapat komponen-komponen terpen teroksigenasi. Oleh karena itu kelarutan minyak dalam alkohol ditentukan oleh jenis komponen kimia yang terkandung dalam minyak. Pada umumnya minyak atsiri yang mengandung persenyawaan terpen teroksigenasi lebih mudah larut daripada yang mengandung terpen. Makin tinggi kandungan terpen makin rendah daya larutnya atau makin sukar larut, karena senyawa terpen tak teroksigenasi merupakan senyawa nonpolar yang tidak mempunyai gugus fungsional. Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin kecil kelarutan dalam alkohol 90 maka kualitas minyak atsiri semakin baik. Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa kelarutan minyak pala dalam alkohol 90 untuk semua jenis perlakuan perendaman dan lama penyimpanan memiliki kualitas yang sangat baik karena nilai kelarutannya rata-rata pada batas minimum SNI. minggu Batas SNI 36

V. KESIMPULAN DAN SARAN