16 Dalam hal ini :
Yijk = nilai pengamatan pada perlakuan perendaman taraf ke- i dan lama penyimpanan taraf ke-j pada ulangan ke- k
µ = nilai rataan umum
Ai = pengaruh perlakuan perendaman pada taraf ke- i
Bi = pengaruh perlakuan lama penyimpanan pada taraf ke- j
ABij = interaksi pengaruh perendaman dengan air taraf ke- i dan perlakuan lama penyimpanan taraf ke- j
Cijk = galat percobaan i
= perendaman j
= lama penyimpanan k
= ulangan Analisis data statistik dari rancangan percobaan tersebut pada taraf alpha 5 dilakukan
dengan menggunakan software SPSS 17.0.
D. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian meliputi tahapan-tahapan: 1 penanganan pascapanen buah dan biji pala, 2 penyulingan biji pala, dan 3 pengujian mutu minyak pala.
1.
Penanganan pascapanen buah dan biji pala
Dalam penanganan pascapanen buah dan biji pala dilakukan 3 jenis perlakuan, yaitu: 1 Tanpa perendaman
2 Perendaman biji pala dalam air tawar 3 Perendaman buah pala dalam air garam
Adapun proses penanganan dari 3 perlakuan tersebut dijelaskan pada diagram alir proses seperti pada Gambar 9. Berdasarkan dari ketiga perlakuan yang diberikan yang
membedakan adalah proses pemisahan daging dan biji pala serta penempatan proses perendaman yang terjadi. Pada perlakuan 1 dan 2, proses pemisahan daging dan biji pala
dilakukan sebelum proses perendaman terjadi, sedangkan untuk perlakuan 3, proses pemisahan terjadi setelah proses perendaman dilakukan.
Pemisahan daging dan biji pala dilakukan dengan cara membelah buah pala dengan menggunakan pisau sampai batas antara daging dengan buah. Pembelahan biasanya
dilakukan pada tanda bergaris yang terdapat pada buah pala sehingga memudahkan proses pembelahan. Daging dan biji pala yang telah dipisahkan kemudian ditempatkan pada suatu
wadah terpisah. Untuk perlakuan 1, biji pala dapat langsung memasuki tahap proses pemisahan biji dengan salutnya, sedangkan perlakuan 2, biji pala dimasukkan dalam drum
plastik dan direndam dalam air tawar selama 24 jam. Untuk ketiga perlakuan tersebut membutuhkan sample dengan berat masing-masing 5 kg, dengan jumlah ulangan sebanyak 3
kali. Pada perlakuan 3, sebelum daging dan biji pala dipisahkan dilakukan proses
perendaman terlebih dahulu selama 24 jam dalam larutan garam dengan konsentrasi garam sebesar 0.25 bobotvolume. Untuk merendam 100 kg buah pala dibutuhkan air sebanyak
100 liter dan garam 250 gram. Dalam industri manisan pala, perendaman buah pala dalam
17 larutan garam bertujuan untuk mencegah terjadinya proses pencoklatan sehingga daging
buahnya berwarna putih ketika dibelah. Setelah proses perendaman selesai maka dilakukan proses penirisan terlebih dahulu
sebelum memasuki tahapan selanjutnya. Proses penirisan dibantu dengan menggunakan saringan.
Proses pemisahan salut dengan bijinya untuk perlakuan 1 dan 2 biasanya dilakukan secara manual, yaitu dengan menggunakan pisau, sedangkan untuk perlakuan 3, pemisahan
dapat dilakukan dengan bantuan alat penyosoh lihat Gambar 8. Hal ini dikarenakan biji pala hasil perendaman dengan air tawar, kondisi salut pada biji pala dalam keadaan mengembang
sehingga lebih mudah dipisahkan dibandingkan biji pala dari perlakuan 1 dan 3.
Gambar 8. Alat penyosoh salut biji pala Setelah biji dan salutnya terpisah, biji pala dikeringkan dengan menggunakan panas
matahari dengan suhu 30- 35
o
C. Biji pala dikeringkan pada tampah yang terbuat dari anyaman bambu, di mana untuk satu tampah digunakan untuk menampung satu sample
dengan berat 5 kg dari setiap perlakuan. Sehingga untuk ketiga perlakuan tersebut membutuhkan 9 buah tampah degan berat total 45 kg. Proses pengeringan dilakukan selama 7
hari untuk cuaca baik, sedangkan untuk cuaca buruk dapat mencapai 14 hari. Pengeringan dilakukan sampai kadar air maksimal 10 basis basah.
18
Perlakuan I Perlakuan II
Perlakuan III
Buah Pala
Perendaman buah pala dalam air garam Penirisan
Pemisahan daging dan biji pala Pemisahan daging dan biji pala
Pemisahan daging dan biji pala Cangkang
Perendaman biji pala dalam air tawar Cangkang
Penirisan Pemisahan biji dan salut
Pemisahan biji dan salut Pemisahan biji dan salut
Salut Pengeringan
Salut Pengeringan
Salut Pengeringan
Penyimpanan Penyimpanan
Penyimpanan 1 minggu, 2 minggu, dan 3 minggu
1 minggu, 2 minggu, dan 3 minggu 1 minggu, 2 minggu, dan 3 minggu
Penyulingan Penyulingan
Penyulingan Uji Mutu Minyak Atsiri Biji Pala
Uji Mutu Minyak Atsiri Biji Pala Uji Mutu Minyak Atsiri Biji Pala
Gambar 9. Prosedur proses penanganan dari 3 perlakuan yang diberikan
19
2.
Penyulingan
Menurut Purseglove et al. 1981, penyulingan biji pala terbaik ialah dengan penyulingan pada tekanan rendah atau dikukus selama 10 jam. Penyulingan pada suhu dan
tekanan tinggi akan menurunkan mutu minyak karena akan terkontaminasi asam miristic yang berasal dari lemak pala. Oleh karena itu, metode penyulingan yang digunakan untuk
penelitian ini adalah metode kukus. Sebelum disuling, biji pala kering digiling terlebih dahulu dengan menggunakan mesin penggiling biji. Biji pala yang telah digiling kemudian
dimasukkan ke dalam tangki penyulingan yang sebelumnya telah dipasang penyaring. Air dan minyak yang dihasilkan ditampung dalam labu florentine setelah proses pendinginan
pada kondensor. Untuk menjaga agar minyak tidak terkontaminasi dari bahan kimia lainnya, maka minyak tersebut disimpan dalam botol dan diberi kode sample untuk memudahkan
dalam proses selanjutnya. Penyulingan dilakukan selama 10 jam untuk setiap sample. Peralatan penyulingan disajikan pada Lampiran 21.
3.
Pengujian mutu minyak pala
Proses yang terakhir dari penelitian ini, yaitu pengujian mutu minyak dari biji pala. Parameter yang diujikan dalam pengujian ini, antara lain: bobot jenis 20
o
C20
o
C berat minyakberat air pada suhu 20
o
C, indeks bias 20
o
C, putaran optik, dan kelarutan dalam alkohol 90 . Prosedur pengujian berdasarkan pada SNI 06-2385-2006.
E. Parameter Yang DiukurDiamati