Indeks bias Putaran optik

32 yang dihasilkan dari seluruh sample minyak yang diuji sesuai dengan standar nasional, yaitu sekitar 0.89-0.92, kecuali rata-rata sample minyak pada perlakuan perendaman 3 dengan lama penyimpanan 3 minggu lihat Gambar 19. Hal tersebut mungkin diakibatkan komposisi biji pala medium pada sample lebih banyak dibanding komposisi biji pala muda. Gambar 19. Rata-rata bobot jenis dari hasil pengujian dari setiap perlakuan yang diberikan Dari hasil penelitian Suprihati et al. 2007, penambahan garam NaCl ke dalam sistem ketika proses distilasi dapat meningkatkan titik didih air karena garam hanya akan larut dalam air sedangkan minyak tidak dapat larut. Dengan peningkatan tersebut, maka ada kesempatan bagi senyawa ringan minyak untuk menguap lebih lama lagi. Hasilnya akan semakin meningkatkan kadar dan konsentrasi miristisin dalam kandungan fraksi yang diperoleh. Hal ini berarti, kandungan garam pada perlakuan 3 dengan lama penyimpanan 3 minggu lebih tinggi dibandingkan pada perlakuan yang sama dengan lama penyimpanan 1 dan 2 minggu lihat pada Gambar 19.

2. Indeks bias

Indeks bias suatu cairan merupakan perbandingan kecepatan cahaya dalam cairan tersebut dengan kecepatan cahaya di udara pada suhu tertentu. Indeks bias dipengaruhi oleh komposisi penyusun minyak atsiri. Semakin muda umur biji pala maka kadar minyak atsiri semakin tinggi dan kandungan lemaknya rendah sehingga indeks biasnya semakin tinggi. Indeks bias juga dipengaruhi oleh jumlah komponen per satuan volume, semakin banyak jumlah komponen dalam minyak pala, kerapatan minyak akan semakin tinggi sehingga lebih sulit membiaskan cahaya yang datang, dan menyebabkan nilai indeks bias akan semakin besar. Indeks bias suatu minyak cenderung terkait dengan nilai bobot jenis minyak tersebur karena kedua parameter tersebut dipengaruhi oleh komponen yang terdapat dalam minyak Wibowo et al. 2011. Oleh karena itu, peningkatan bobot jenis akan meningkatkan indeks bias minyak pala. Minyak pala dengan nilai indeks bias yang besar lebih bagus Batas SNI minggu 33 dibandingkan dengan nilai indeks bias yang kecil. Nilai indeks bias yang kecil dipengaruhi oleh banyaknya kandungan air dalam minyak. Berdasarkan hasil analisis ragam semua perlakuan baik perlakuan perendaman maupun lama penyimpanan yang diberikan memberikan respon yang sama tidak berbeda nyata dan tidak ada interaksi antara perlakuan perendaman dan lama penyimpanan tidak menghasilkan nilai yang signifikan. Oleh karena itu, nilai indeks bias yang dihasilkan dari setiap perlakuan tidak berbeda jauh, yaitu bernilai antara 1.47-1.48 dan nilai tersebut sesuai dengan standar nasional. Hasil rata-rata indeks bias yang dihasilkan dari setiap perlakuan dapat dilihat pada Gambar 20. Gambar 20. Indeks bias rata-rata yang dihasilkan dari setiap perlakuan

3. Putaran optik

Minyak atsiri merupakan media optik aktif sehingga jika ditempatkan pada sinar atau cahaya terpolarisasi akan memutar arah sinar. Putaran optik minyak atsiri dipengaruhi oleh jenis dan konsentrasi komposisi kimia minyak, panjang tabung yang dilalui sinar, suhu pengukuran, dan gelombang cahaya yang digunakan. Besar putaran optik minyak merupakan gabungan nilai optik senyawa kimia penyusunnya Sitorus 2004. Komponen-komponen dalam minyak ada yang memutar bidang polarisasi ke kanan, kiri, dan ada yang tidak memutar. Komponen minyak pala yang memutar bidang polarisasi ke kanan, seperti kamfen + 36 o , sedangkan polarisasi ke kiri, seperti linalool - 12 o , α- pinen - 8 o , dan α-terpineol - 2 o . Komponen minyak pala yang tidak memutar bidang, seperti fernsol Sitorus 2004. Berdasarkan hasil analisis ragam, perlakuan perendaman menghasilkan nilai yang berbeda nyata yang berarti perlakuan perendaman tidak mempengaruhi putaran optik. Sedangkan untuk perlakuan lama penyimpanan tidak menghasilkan nilai yang beda nyata. Namun ada interaksi yang signifikan antara perlakuan perendaman dengan lama penyimpanan. Interaksi yang signifikan terjadi pada perlakuan perendaman 1 dengan perlakuan perendaman 3 pada lama penyimpanan 2 minggu lihat Lampiran 15. minggu Batas SNI 34 Selain itu juga ada korelasi yang signifikan antara putaran optik dengan kadar air biji pala sebelum penyimpanan sebesar 0.99 o dan kadar air biji pala setelah penyimpanan dengan nilai korelasi sebesar 0.68 o . Hal ini menunjukkan hubungan kedua variabel sangat kuat dan searah positif seperti dapat dilihat pada Lampiran 15. Putaran optik yang dihasilkan dari sample minyak dari seluruh perlakuan berkisar antara + 6.18 o hingga + 25.62 o , dimana nilai tersebut masih sesuai dengan standar nasional. Meskipun ada beberapa nilai yang berada dibawah dan melebihi batas maksimal standar yang telah ditentukan lihat Gambar 21. Hal tersebut disebabkan adanya pengaruh kadar air dari bahan tersebut, dengan semakin rendah kadar air biji pala yang disuling maka putaran optik semakin rendah dan begitu pula sebaliknya. Rata-rata kadar air setelah penyimpanan pada perlakuan perendaman 1 dengan lama penyimpanan 2 minggu, yaitu sebesar 10.30 dan menghasilkan rata-rata putaran optik sebesar + 25.62 o . Sedangkan rata-rata kadar air yang dihasilkan pada perlakuan perendaman 3 dengan lama penyimpanan 2 minggu, yaitu sebesar 7.34 dan menghasilkan rata-rata putaran optik sebesar + 6.18 o . Gambar 21. Rata-rata putaran optik yang dihasilkan dari setiap perlakuan Putaran optik yang tinggi disebabkan karena minyak mengandung bahan lain seperti mineral dan lemak, sedangkan putaran optik yang rendah dapat disebabkan karena kandungan eugenol pada minyak rendah. Rendahnya kandungan eugenol dipengaruhi oleh lama pengeringan Maryami 1994. Lama pengeringan pada perlakuan 3 lebih lama 2 hari jika dibandingkan dengan perlakuan 1 dan 2, yaitu 8-9 hari. Oleh karena itu, putaran optik pada perlakuan 3 lebih rendah jika dibandingkan dengan perlakuan 1 dan 2.

4. Kelarutan dalam alkohol 90