Hubungan Manajemen Pengetahuan dengan Organisasi Pembelajar Analisis Pengaruh Manajemen Pengetahuan terhadap Organisasi

dapat memanfaatkan fasilitas Knowledge Management System kapanpun dan dimanapun.

4.7. Hubungan Manajemen Pengetahuan dengan Organisasi Pembelajar

Uji korelasi Rank Spearman digunakan untuk menentukan suatu besaran yang menyatakan bagaimana kuat hubungan suatu variabel dengan variabel lain dengan tidak mempersoalkan apakah suatu variabel tertentu tergantung kepada variabel lain. Berikut ini adalah hasil pengolahan data uji korelasi Rank Spearman yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel Manajemen Pengetahuan dengan Organisasi Pembelajar. Hasil uji korelasi Rank Spearman dapat dilihat pada Tabel 14. Hasil pengolahan data dengan uji korelasi Rank Spearman memperlihatkan bahwa nilai korelasi antara Manajemen Pengetahuan dengan Organisasi Pembelajar adalah sebesar 54,4 persen. Hal ini menunjukkan terdapat hubungan yang kuat dan positif antara Manajemen Pengetahuan dan Organisasi Pembelajar. Artinya, semakin besar Manajemen Pengetahuan yang ada di IPB, maka semakin besar pula Organisasi Pembelajar. Tingkat signifikansi koefisien korelasi yang dihasilkan pada tabel sebesar 0,000 yang berarti bahwa output signifikansi kedua variabel tersebut kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hubungan Manajemen Pengetahuan terhadap Organisasi Pembelajar adalah signifikan pada taraf kepercayaan 95 persen. Tabel 14. Uji korelasi Rank Spearman Mananjemen Pengetahuan Organisasi Pembelajar Spearmans rho Manajemen Pengetahun Correlation Coefficient 1.000 .544 Sig. 2-tailed . .000 N 96 96 Organisasi Pembelajar Correlation Coefficient .544 1.000 Sig. 2-tailed .000 . N 96 96 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.

4.8. Analisis Pengaruh Manajemen Pengetahuan terhadap Organisasi

Pembelajar Berdasarkan hasil penelitian, terihat karakteristik pegawai IPB adalah mayoritas berjenis kelamin pria dengan perbedaan persentase yang tidak terlalu besar dengan pegawai wanita, yaitu jumlah pegawai pria 55 persen dan jumlah pegawai wanita 45 persen. Mayoritas pegawai berpendidikan SLTA dan S1 dengan jumlah persentase yang sama yaitu masing-masing sebesar 44 persen atau 42 orang. Mayoritas pegawai berusia lebih dari 46 tahun sebesar 37 persen atau 27 orang. Berdasarkan karakteristik masa kerja, mayoritas pegawai memiliki masa kerja 21 – 25 tahun yaitu sebesar 22 persen atau 21 orang. Secara umum penerapan variabel Manajemen Pengetahuan melalui indikator konversi pengetahuan, spiral pengetahuan dan Ba pada Institut Pertanian Bogor IPB sudah baik, ditunjukan dengan nilai rataan 3,93 yang merupakan rentang nilai setuju. Begitu pula dengan variabel Organisasi Pembelajar melalui indikator disiplin penguasaan diri, dispilin model mental, disiplin visi bersama, disiplin berpikir tim dan disiplin berpikir sistem pada Institut Pertanian Bogor IPB sudah baik, ditunjukan dengan nilai rataan 4,03 yang merupakan rentang nilai setuju. Penerapan Manajemen Pengetahuan yang dilakukan oleh IPB seperti yang telah dijelaskan sebelumnya mengindikasikan adanya budaya Organisasi Pembelajar yang terbentuk dengan baik. Hal ini terlihat dari hasil jawaban kuesioner penelitian oleh pegawai kependidikan dan hasil wawancara yang dilakukan kepada beberapa pegawai bahwa mereka mendapatkan kemudahan-kemudahan dalam mengembangkan dan berbagi pengetahuan dan pengalaman. Kemudahan ini dapat berupa sarana, fasilitas dan program yang diberikan IPB. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sarana, fasilitas dan program yang diberikan IPB telah membentuk lingkungan yang sangat kondusif untuk mengembangkan lingkungan dan Organisasi Pembelajar Learning Organization. Analisis selanjutnya yang dilakukan adalah uji regresi linear untuk melihat lebih jauh pengaruh Manajemen Pengetahuan terhadap Organisasi Pembelajar. Dengan Uji regresi linear kita dapat mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Jika terdapat data dari dua variabel penelitian yang sudah diketahui mana variabel bebas X independen dan variabel terikatY dependen, maka dapat dihitung atau dicari nilai-nilai Y yang lain berdasarkan nilai X yang diketahui. Pada penelitian ini variabel independen X adalah variabel Manajemen Pengetahuan, sedangkan yang menjadi variabel dependen Y adalah Organisasi Pengetahuan. Namum sebelum uji regresi linear harus dipastikan asumsi data tersebar normal terpenuhi, maka dilakukan uji Kolmogorov Smirnov KS. Apabila nilai Asymp. Sig. dari masing-masing variabel lebih besar dari taraf nyata α yaitu 0,05, maka dapat dikatakan bahwa data atau variabel tersebar normal. Hasil uji Kolmogorov Smirnov KS dapat dilihat pada Tabel 15. Berdasarkan Kolmogorov Smirnov Test terlihat bahwa nilai Asymp. Sig. untuk variabel Organisasi Pembelajar adalah 0,812, yang berarti lebih besar dari 0,05. Begitu pula dengan variabel Manajemen Pengetahuan, terlihat nilai Asymp. Sig. adalah 0,162, yang berari lebih besar dari 0,05. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa variabel Organisasi Pembelajar dan Manajemen Pengetahuan tersebar normal. Hasil olah data lengkap terdapat pada Lampiran 5. Tabel 15. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Manajemen Pengetahuan Organisasi Pembelajar N 96 96 Normal Parameters a Mean 1.4416E2 1.2958E2 Std. Deviation 1.19334E1 8.63733 Most Extreme Differences Absolute .114 .065 Positive .083 .065 Negative -.114 -.061 Kolmogorov-Smirnov Z 1.121 .637 Asymp. Sig. 2-tailed .162 .812 a. Test distribution is Normal. Model Summary memperlihatkan bahwa nilai koefisien determinasi R Square sebesar 0,380. Hal ini menunjukan bahwa variabel Manajemen Pengetahuan dapat menjelaskan variabel Organisasi Pembelajar sebesar 38 persen, sedangkan sisanya sebesar 62 persen ditentukan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hasil pengolahan datanya dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16. Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .617 a .380 .374 6.83497 a. Predictors Constant: Manajemen Pengetahuan ANOVA memperlihatkan bahwa uji F menunjukan nilai F hitung alfa α, yaitu 0,000 0,05, sehingga membuktikan bahwa variabel X yang mempengaruhi variabel Y atau secara statistik persamaan ini memiliki model yang linear. Hal ini ini dapat diartikan bahwa secara keseluruhan simultan variabel Manajemen Pengetahuan memiliki pengaruh terhadap Organisasi Pembelajar. Hasil pengolahan datanya dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17. ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 2695.947 1 2695.947 57.708 .000 a Residual 4391.386 94 46.717 Total 7087.333 95

a. Predictors Constant: Manajemen Pengetahuan b. Dependent Variable: Organisasi Pembelajar