I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Globalisasi dan perkembangan ilmu pengetahuan menuntut upaya sistematis perguruan tinggi untuk mengantisipasinya. Area pasar bebas di
ASEAN dan Cina yang ditandai dengan CAFTA China-Asean Free Trade Area mengharuskan semua sektor untuk bersiap-siap memasuki persaingan
global, termasuk sektor pendidikan. Hal ini ditandai dengan adanya gelombang pergerakan perguruan tinggi-perguruan tinggi di Negara
berkembang seperti Thailand, Malaysia dan Taiwan yang mengarah kepada World Class University
. Begitu pula dengan Institut Pertanian Bogor IPB. IPB sebagai lembaga pendidikan ternama di Indonesia terus berupaya
melakukan pengembangan-pengembangan dalam meningkatkan kapabilitasnya menuju World Class University. Keinginan IPB untuk menjadi
World Class University tercantum jelas pada Visi dan Misi IPB. Hal ini
sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Pemerintah Republik Indonesia 2005-2025. Pada tahun 2014, Pemerintah Republik Indonesia
melalui Kementrian Pendidikan Nasional Kemendiknas menargetkan ada 11 Perguruan Tinggi di Indonesia yang bisa menempati posisi 500 besar
World Class University berdasarkan ranking THES Times Higher
Education’s. Pengembang IPB menuju World Class University harus sejalan dengan
kemampuan IPB dalam beradaptasi terhadap tuntutan lingkungan. IPB harus dapat beradaptasi dengan cepat terhadap setiap keadaan yang kemungkinan
dapat berubah. Perubahan yang merupakan refleksi dari akselerasi perubahan yang dimungkinkan oleh adanya teknologi komunikasi dan informasi, harus
dihadapi IPB dengan inovasi-inovasi yang diciptakan. IPB harus dapat melakukan inovasi-inovasi dalam memenuhi kebutuhan pasar global.
Inovasi yang dihasilkan oleh IPB pada dasarnya tidak cukup dijelaskan hanya dalam terminologi pemrosesan informasi serta penyelesaian masalah.
Inovasi akan mampu dipahami sebagai sebuah proses dimana organisasi menciptakan dan menentukan masalah dan kemudian secara aktif
mengembangkan pengetahuan baru untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Pengetahuan inilah yang menjadi intangible asset bagi kemajuan IPB
kedepan. Pengetahuan sangat berperan dalam persaingan yang dialami IPB.
Semakin tinggi tingkat pengetahuan pegawai IPB, maka semakin mudah untuk mengikuti perubahan sesuai dengan tugasnya. Dengan demikian
diperlukan suatu sistem atau tata kelola yang dapat menciptaan nilai dari aset pengetahuan atau yang biasa disebut juga dengan Manajemen Pengetahuan
Knowledge Management. Pengetahuan, pengalaman dan kreativitas pegawai IPB akan terbentuk apabila mereka diberi kesempatan untuk
melakukan pembelajaran dalam konteks individu maupun organisasi Learning Organization.
Oleh karena itu, guna mencapai visi, misi dan tujuan IPB menuju World Class University
WCU, IPB diharapkan dapat mengelola pengetahuan Knowledge Management pegawainya dan menjadikan pengetahuan itu
menjadi sebuah kekuatan daya saing. Pada sisi lain, mengelola pengetahuan melalui Manajemen Pengetahuan tidak akan berjalan optimal tanpa adanya
lingkungan pembelajar Learning Organization. Berdasarkan uraian di atas peneliti bermaksud untuk meneliti lebih jauh tentang pengaruh Manajemen
Pengetahuan terhadap Organisasi Pembelajar Learning Organization pada Institut Pertanian Bogor IPB.
1.2. Perumusan Masalah