mengembangkan pengetahuan baru untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Pengetahuan inilah yang menjadi intangible asset bagi kemajuan IPB
kedepan. Pengetahuan sangat berperan dalam persaingan yang dialami IPB.
Semakin tinggi tingkat pengetahuan pegawai IPB, maka semakin mudah untuk mengikuti perubahan sesuai dengan tugasnya. Dengan demikian
diperlukan suatu sistem atau tata kelola yang dapat menciptaan nilai dari aset pengetahuan atau yang biasa disebut juga dengan Manajemen Pengetahuan
Knowledge Management. Pengetahuan, pengalaman dan kreativitas pegawai IPB akan terbentuk apabila mereka diberi kesempatan untuk
melakukan pembelajaran dalam konteks individu maupun organisasi Learning Organization.
Oleh karena itu, guna mencapai visi, misi dan tujuan IPB menuju World Class University
WCU, IPB diharapkan dapat mengelola pengetahuan Knowledge Management pegawainya dan menjadikan pengetahuan itu
menjadi sebuah kekuatan daya saing. Pada sisi lain, mengelola pengetahuan melalui Manajemen Pengetahuan tidak akan berjalan optimal tanpa adanya
lingkungan pembelajar Learning Organization. Berdasarkan uraian di atas peneliti bermaksud untuk meneliti lebih jauh tentang pengaruh Manajemen
Pengetahuan terhadap Organisasi Pembelajar Learning Organization pada Institut Pertanian Bogor IPB.
1.2. Perumusan Masalah
Inovasi merupakan sebuah proses dimana organisasi menciptakan dan menentukan masalah dan kemudian secara aktif mengembangkan
pengetahuan baru untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Pengetahuan inilah yang merupakan intangible asset bagi kemajuan Institut Pertanian
Bogor IPB ke depan. Semakin tinggi tingkat pengetahuan pegawai IPB, maka semakin mudah untuk mengikuti perubahan sesuai dengan tugasnya.
Oleh karena itu, untuk mencapai visi, misi dan tujuan IPB menuju World Class University
WCU, diperlukan suatu sistem atau tata kelola yang dapat menciptaan nilai dari aset pengetahuan atau yang biasa disebut juga dengan
Manajemen Pengetahuan Knowledge Management. IPB diharapkan dapat
mengelola pengetahuan Knowledge Management pegawainya dan menjadikan pengetahuan itu menjadi sebuah kekuatan daya saing. Pada sisi
lain, pengetahuan, pengalaman dan kreativitas pegawai IPB akan terbentuk apabila mereka diberi kesempatan untuk melakukan pembelajaran dalam
konteks individu maupun organisasi Learning Organization, sehingga Manajemen Pengetahuan akan berjalan optimal.
Berdasarkan uraian yang dikemukakan sebelumnya, maka permasalahan pada penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana indikator Organisasi Pembelajar pada Institut Pertanian Bogor
IPB? 2.
Bagaimana indikator Manajemen Pengetahuan pada Institut Pertanian Bogor IPB?
3. Apakah Manajemen Pengetahuan berhubungan dengan Organisasi
Pembelajar? 4.
Bagaimana pengaruh Manajemen Pengetahuan terhadap Organisasi Pembelajar pada Institut Pertanian Bogor IPB?
1.3. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan permasalahan yang dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengidentifikasi indikator Manajemen Pengetahuan pada Institut
Pertanian Bogor IPB 2.
Mengidentifikasi indikator Organisasi Pembelajar pada Institut Pertanian Bogor IPB.
3. Mengetahui hubungan Manajemen Pengetahuan dengan Organisasi
Pembelajar pada Institut Pertanian Bogor IPB 4.
Menganalisis pengaruh Manajemen Pengetahuan terhadap Organisasi
Pembelajar pada Institut Pertanian Bogor IPB.
1.4. Manfaat Penelitian