3. Fungsi Musik Pop
Fungsi musik pop secara umum adalah untuk pengembangan diri dan kreativitas. Secara khusus, musik pop memiliki fungsi sebagai berikut.
Pertama, fungsi pengungkapan emosional. Dalam hal ini, musik pop berfungsi sebagai suatu media bagi seseorang untuk mengungkapkan perasaan
atau emosinya. Kedua, fungsi penghayatan estetis. Karena musik pop adalah suatu
karya seni. Suatu karya dapat dikatakan karya seni apabila dia memiliki unsur keindahan atau estetika di dalamnya. Melalui musik itu seseorang dapat
merasakan nilai-nilai keindahan, baik melalui melodi ataupun dinamikanya. Ketiga, fungsi hiburan. Musik memiliki fungsi hiburan mengacu
kepada pengertian bahwa sebuah musik pasti mengandung unsur-unsur yang bersifat menghibur. Hal ini dapat dinilai saat seseorang mendengarkan musik,
sejujurnya, saat mendengarkan itu siapa pun terhibur. Keempat, fungsi komunikasi. Musik memiliki fungsi komunikasi yang
berarti bahwa musik yang berlaku di suatu daerah tertentu mengandung isyarat-isyarat tersendiri yang hanya diketahui oleh masyarakat pendukung
kebudayaan di daerah itu. Hal ini dapat dilihat dari teks atau liriknya. Kelima, fungsi perlambangan. Hal ini dapat dilihat dari aspek-aspek
musik tersebut, misalnya tempo sebuah musik. Jika tempo sebuah musik lambat, maka kebanyakan teksnya menceritakan hal-hal yang menyedihkan.
Sehingga musik itu melambangkan akan kesedihan. Keenam, fungsi reaksi jasmani. Jika sebuah musik dimainkan, musik
itu dapat merangsang sel-sel saraf manusia sehingga menyebabkan tubuh bergerak mengikuti irama musik tersebut. Jika musiknya cepat maka gerakan
menjadi cepat, begitu pula sebaliknya. Ketujuh, fungsi yang berkaitan dengan norma sosial. Musik berfungsi
sebagai media pengajaran akan norma-norma atau peraturan-peraturan yang berlaku pada kelas-kelas sosial tertentu. Penyampaiannya kebanyakan melalui
teks-teks nyanyian yang berisi aturan-aturan yang harus diikuti dan yang tidak, beserta akibat-akibatnya jika ada yang dilanggar.
B. Puisi
1. Pengertian Puisi
Secara etimologis, kata puisi dalam bahasa Yunani berasal dari poesis yang artinya berati penciptaan. Dalam bahasa Inggris, padanan kata puisi ini
adalah poetry yang erat dengan kata -poet dan -poem. Mengenai kata poet, Coulter dalam Tarigan menjelaskan bahwa
“kata poet berasal dari Yunani yang berarti membuat atau mencipta.
”
2
Dalam bahasa Yunani sendiri, kata poet berarti orang yang mencipta melalui imajinasinya, orang yang hampir-
hampir menyerupai dewa atau yang amat suka kepada dewa-dewa. Dia adalah orang yang berpenglihatan tajam, orang suci, yang sekaligus merupakan filsuf,
negarawan, guru, orang yang dapat menebak kebenaran yang tersembunyi. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, puisi memiliki tiga
varian pengertian, yaitu sebagai berikut. “1 Ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima,
serta penyusunan larik dan bait. 2 Gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam
kesadaran
orang akan
pengalaman hidup dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna kusus. 3
Sajak. ”
3
Sementara itu, Sapardi Djoko Damono menyebut puisi sebagai “hasil
upaya manusia unt uk menciptakan dunia kecil dan „sepele’ dalam kata, yang
bisa dimanfaatkan untuk membayangkan, memahami, dan menghayati dunia yang lebih besar dan lebih dalam.
”
4
Jacques Maritain 1977 seperti dikutip Bakdi Soemanto menyebut bahwa puisi adalah
“the secret life of each and all of the arts, another name for what Plato called mousikĕ atau puisi adalah inti
dari setiap seni dan semua seni yang oleh Plato disebut mousikĕ.”
5
2
Henry Guntur Tarigan, Prinsip-prinsip Dasar Sastra, Bandung: Penerbit Angkasa, 1986, h. 4.
3
Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008, Edisi ke-4, h. 1112.
4
Bakdi Soemanto, Sapardi Djok o Damono: Karya dan Dunianya , Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 2006, h. 50.
5
Ibid., h. 59.