2. Legenda Musik Pop
a Legenda Musik Pop Dunia
Popularitas musik pop dunia tidak lepas dari nama Michael Joseph Jackson atau yang lebih dikenal Michael Jackson. Dia lahir di
Indiana, AS, pada 29 Agustus 1958. Lima puluh tahun kemudian, dia meninggal di California, AS, pada 25 Juni 2009.
Sebagai legenda musik pop dunia, Michael Jackson dijuluki sebagai The King of Pop. Albumnya yang dirilis pada tahun 1982,
yang berjudul Thriller, adalah album terlaris di dunia, dengan penjualan melebihi 104 juta kopi di seluruh dunia.
Pada awal tahun 1980-an, dia menjadi figur yang sangat dominan dalam musik pop dan musisi Afrika-Amerika pertama yang
mempunyai pengaruh kuat di MTV, dan musik-musiknya yang berjudul Beat It, Billie Jean, dan Thriller selalu diputar dan dianggap
telah mengubah video klip menjadi sebuah bentuk karya seni dan sebagai alat promosi untuk memopulerkan sebuah saluran televisi.
Pada tahun 1990-an, video-video milik Michael Jackson seperti Black or White dan Scream membuat Jackson menjadi andalan utama
MTV. Lewat penampilan panggung dan video-video klipnya, Michael Jackson mempopulerkan sejumlah teknik menari seperti robot dan
moonwalk, dan gerakan ini banyak ditiru oleh banyak penyanyi hip hop, pop, dan RB di seluruh dunia.
Penghargaan-penghargaan yang telah dia raih, di antaranya adalah album terlaris dunia untuk Triller dengan angka penjualan
tertinggi menembus 750 juta unit di seluruh dunia dan tiga belas Grammy Awards. Hidup Michael Jackson sangat terkenal di seluruh
dunia, kariernya yang sukses, membuatnya menjadi bagian dari kebudayaan pop selama empat dekade, dan dia termasuk salah satu
pria paling terkenal di dunia.
b Legenda Musik Pop Indonesia
Membicarakan musik pop Indonesia tidak akan lepas dari yang namanya Koes Plus dulunya Koes Bersaudara. Oleh karena itu, grup
yang digawangi oleh alm. Tonny Koeswoyo ini disebut sebagai legenda musik pop Indonesia. Berdiri sejak tahun 1969, Koes Plus
tidak luput dari permasalahan sosial dan politik Indonesia waktu itu, di mana pada masa Orde Baru, segala bentuk sindiran lewat musik adalah
suatu pembangkangan pada penguasa. Maka tidak heran jika pada tahun-tahun itu, Koes Plus pernah mengenyam pahitnya hidup di balik
jeruji besi karena lagu-lagunya yang dianggap mewakili aliran politik kapitalis.
Namun begitu, dalam perjalanannya, Koes Plus menjadi kiblat dari grup-grup lain pada zamannya, seperti grup Favourites, Panbers,
Mercys, DLloyd. Lagu Nusantara I Volume 5, Oh Kasihku Volume 6, Mari-Mari Volume 7, Diana dan Kolam Susu Volume 8
merajai musik pop waktu itu. Puncak kejayaan Koes Plus terjadi ketika mereka mengeluarkan album Volume 9 dengan lagu yang sangat
terkenal Muda-Mudi. Disusul lagu Bujangan dan Kapan-Kapan dari volume 10. Masih berlanjut dengan lagu Nusantara V dari album
Volume 11 dan Cinta Buta dari album Volume 12. Bersamaan dengan itu, Koes Plus juga mengeluarkan album
pop Jawa dengan lagu yang dikenal dari tukang becak, ibu-ibu rumah tangga, hinga anak-anak muda, yaitu Tul Jaenak dan Ojo Nelongso.
Belum lagi lagu mereka yang berirama Melayu seperti Mengapa, Cinta Mulia dan lagu keroncongnya yang berjudul Penyanyi Tua.