Berdasarkan hasil perhitungan di atas, diperoleh nilai r
xy
sebesar 0,89. Hal ini menunjukkan bahwa angka korelasi antara variabel X dan variabel Y
bertanda positif. Ini berarti ada korelasi yang positif antara kebiasaan mendengarkan musik pop dengan kemampuan menulis puisi pada siswa kelas
XI SMK Muhammadiyah 3 Tangerang Selatan.
D. Interpretasi Data
Dengan memperhatikan besarnya r
xy
, maka untuk mengetahui apakah hubungan antara kedua variabel tersebut signifikan atau tidak, maka r
hitung
akan dibandingkan dengan r
tabel
. Namun sebelum membandingkan, terlebih dahulu akan dicari derajat bebas atau df degree of freedom dengan
menggunakan rumus sebagai berikut.
df = N – nr
= 25 – 2
= 23
Dengan df sebesar 23, maka jika dikonversi ke r
tabel
pada taraf signifikansi 5 diperoleh harga sebesar 0,396, sedangkan pada taraf
signifikansi 1 diperoleh harga sebesar 0,505 Lampiran 1, Lampiran 2.
Kriteria pengajuan ialah jika r
hitung
≥ dari r
tabel
maka H
a
diterima dan H
o
ditolak, sebaliknya jika r
hitung
≤ dari r
tabel
maka H
a
ditolak dan H
o
diterima. Ternyata r
xy
yang besarnya 0,89 0,887 lebih besar dari r
tabel
. Karena r
xy
lebih besar dari r
tabel
, maka hipotesis alternatif diterima dan hipotesis nihil ditolak. Hal
ini berarti terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan mendengarkan musik pop dengan kemampuan menulis puisi pada siswa kelas
XI SMK Muhammadiyah 3 Tangerang Selatan. Selanjutnya,
apabila hasil
tersebut diinterpretasikan
dengan mencocokan hasil perhitungan dengan angka indeks korelasi “r” product
moment lihat Tabel 3.2, halaman 31, ternyata besarnya r
xy
0,89 berada
antara posisi 0,70 – 0,90 yang berarti antara variabel X dan variabel Y
memang terdapat korelasi yang kuat atau tinggi. Langkah berikutnya, untuk mengetahui seberapa besar kontribusi yang
diberikan variabel X terhadap variabel Y, maka harus diketahui terlebih dahulu
koefisiensi yang
disebut dengan
koefisiensi determinan
atau koefisiensi penentu disingkat KD, dengan rumus sebagai berikut.
KD = r
2
x 100 = 0,89
2
x 100 = 0.7921 x 100
= 79,21 Hal ini menunjukkan bahwa kualitas kemampuan siswa dalam menulis
puisi dipengaruhi oleh kebiasaan mendengarkan musik pop sebesar 79,21 sedangkan sisanya 20,79 ditentukan oleh faktor lain.
Diagram 4.1 Persentase Pengaruh Kebiasaan Mendengarkan Musik Pop terhadap
Kemampuan Menulis Puisi
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Mendengarkan Musik Pop Faktor lain
Persentase Pengaruh Kebiasaan Mendengarkan
Musik Pop terhadap Kemampuan Menulis Puisi
81
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan uraian pada BAB IV, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan mendengarkan musik pop dengan
kemampuan menulis puisi. Hal ini dapat dibuktikan melalui indeks korelasi “r” product moment, di mana r
xy
sama dengan 0,89 0,887 berada antara posisi 0,70
– 0,90 yang berarti antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi, dengan kontribusi sebesar 79,21 sedangkan
sisanya 20,79 ditentukan oleh faktor lain. Jika dikonversi ke r
tabel
pada taraf signifikansi 5 diperoleh harga sebesar 0,396, sedangkan pada taraf
signifikansi 1 diperoleh harga sebesar 0,505. Kriteria pengajuan ialah jika r
hitung
≥ dari r
tabel
maka H
a
diterima dan H
o
ditolak, sebaliknya jika r
hitung
≤ dari r
tabel
maka H
a
ditolak dan H
o
diterima. Ternyata r
xy
yang besarnya 0,887 lebih besar dari r
tabel
. Karena r
xy
lebih besar dari r
tabel
, maka hipotesis alternatif diterima dan hipotesis nihil ditolak. Jadi, terdapat hubungan yang signifikan
antara kebiasaan mendengarkan musik pop dengan kemampuan menulis puisi siswa kelas XI SMK Muhammadiyah 3 Tangerang Selatan.
B. Saran
Berdasarkan hasil
penelitian yang
telah dilakukan
di SMK
Muhammadiyah 3
Tangerang Selatan,
hubungan antara
kebiasaan mendengarkan musik pop dengan kemampuan menulis puisi pada siswa
ternyata sangat signifikan. Oleh karena itu, kebiasaan mendengarkan musik pop dapat dijadikan alternatif dalam pembelajaran puisi sehingga siswa
bergairah dalam menulis puisi.
82
DAFTAR PUSTAKA
Amnur, Yelchi
. “Hubungan Kemampuan Memahami Puisi dengan Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Negeri 35
Padang”. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. STKIP PGRI Sumatera Barat. Padang. 2014.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta: Rineka Cipta. 2006.
Aristya, Ayu R., dkk. “Sejarah dan Perkembangan Musik Pop serta Synthpop Sebagai Subgenre Musik Pop”. Makalah Program
Studi IPS. SMA Negeri 3 Singkawang. 2013. tidak diterbitkan. Chaer, Abdul. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka
Cipta. 2002. Danim, Sudarwan. Riset Keperawatan: Sejarah dan Metodologi. Jakarta:
EGC. 2003. Eriyanto. Teknik Sampling Analisis Opini Publik. Yogyakarta: LKiS.
2007. Gulo, W. Metodologi Penelitian. Jakarta: Gramedia Widiasarana
Indonesia. 2000. Keraf, Gorys. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
2007. Cetakan XVII. Kristina, Diah Ayu. “Hubungan antara Penguasaan Kosakata dengan
Kemampuan Menulis Puisi”. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. FKIP. Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2013.
Pradopo, Rachmat Djoko. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 1997.
Rasyad, Rasdihan. Metode Statistik Deskriptif untuk Umum. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia. 2003.