Pembahasan Pelayanan Jasa Dan Peningkatan Citra Instansi Perusahaan PT Angkasa Pura II (PERSERO) (Studi Korelasional Antara Kegiatan Pelayanan Jasa Dan Peningkatan Citra Instansi Perusahaan PT Angkasa Pura II Di Mata Pengguna Jasa Penerbangan Di Bandar

IV.5 Pembahasan

Pada dasarnya sifat melayani merupakan sifat yang harus dimiliki oleh sebuah instansi atau perusahaan. Apalagi sebuah perusahaan besar seperti PT Angkasa Pura II Persero yang menjadikan jasa sebagai alat tak berwujud yang ditawarkan kepada pengguna jasa penerbangan, sehingga sikap melayani harus menjadi prioritas utama di dalam mencapai visi dan misi perusahaan. Dengan demikian, PT Angkasa Pura II Persero harus memiliki sumber daya manusia yang baik pula di dalam memberikan pelayanannya agar visi dan misi perusahaan dapat tercapai. Pelayanan yang diberikan akan berkualitas jika setiap petugas di Bandar Udara dibekali pengetahuan tentang dasar-dasar pelayanan yang sesuai dengan bidang pekerjaan yang akan dihadapinya, termasuk kemampuannya menguasai pengetahuan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan bidangnya. Menciptakan citra yang positif terhadap perusahaan merupakan tujuan utama bagi seorang Petugas Pelayanan Bandar Udara. Citra merupakan suatu penilaian yang sifatnya abstrak yang hanya bisa dirasakan oleh perusahaan dan pihak-pihak yang terkait. Citra yang ideal merupakan impresi yang benar, yang sepenuhnya berdasarkan pengalaman, pengetahuan, serta pemahaman atas kenyataan yang sesungguhnya. Sekarang ini banyak sekali perusahaan atau organisasi yang sangat memahami perlunya memberi perhatian yang cukup untuk membangun suatu citra yang menguntungkan bagi suatu perusahaan tidak hanya melepaskan diri terhadap terbentuknya suatu kesan publik yang negatif. Dengan perkataan lain, citra perusahaan adalah fragile commodity komoditas yang rapuhmudah pecah. Namun, Universitas Sumatera Utara kebanyakan perusahaan juga meyakini bahwa citra perusahaan yang positif adalah esensial, sukses yang berkelanjutan dan dalam jangka panjang. Setelah menganalisis setiap data dari kuesioner, maka dilanjutkan dengan menguji hipotesis yaitu pengukuran tingkat hubungan diantara dua variabel yang linear dengan menggunakan rumus Koefisien Korelasi oleh Spearman. Spearman menjelaskan hubungan antara variabel X dan Y yang tidak diketahui sebaran data dan sebaran tidak normal. Berdasarkan hipotesis yang diajukan, diharapkan dapat menunjukkan apakah terdapat hubungan antara pelayanan jasa dan Peningkatan citra instansi Perusahaan PT Angkasa Pura II Persero. Pengujian hipotesis dimulai dengan membuat ranking dari nilai-nilai jawaban responden penumpang pesawat terbang Bandar Udara Polonia Medan pada kuesioner, yang telah diberi skor terlebih dahulu untuk setiap pertanyaan. Berdasarkan analisis SPSS, maka diperoleh koefisien korelasi rs sebesar 0,471. Berdasarkan pernyataan rs 0, maka hipotesis diterima. Karena probabilitas lebih kecil dari 0,005 maka hal ini menunjukkan signifikansi, artinya hipotesis yang diterima dalam penelitian ini adalah Ha hipotesis alternatif, yaitu terdapat hubungan antara pelayanan jasa PT Angkasa Pura II Persero dalam meningkatkan citra PT Angkasa Pura II Persero Bandar Udara Polonia Medan. Sekaligus juga menolak hipotesis yang menyatakan tidak terdapat hubungan antara pelayanan jasa PT Angkasa Pura II Persero dalam meningkatkan citra PT Angkasa Pura II Persero Bandar Udara Polonia Medan. Kemudian untuk mengetahui tingkat signifikan hasil hipotesis tersebut, dilakukan dengan membandingkan probabilitas dengan nilai probabilitas 0,005. Maka diperoleh hasil 0,001 0,005 yang menunjukkan signifikansi, maka dinyatakan bahwa hubungannya signifikan. Artinya pelayanan Customer Service memiliki Universitas Sumatera Utara hubungan dalam meningkatkan citra PT Angkasa Pura II Persero Bandar Udara Polonia Medan. Selanjutnya untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan digunakan skala Guilford. Hasil rs = 0,471 pada skala 0,40-0,70. Hal ini menunjukkan hubungan yang cukup berarti antara penerapan Pelayanan jasa memiliki hubungan dalam meningkatkan citra PT Angkasa Pura II Persero Bandar Udara Polonia Medan. Kemudian tahap selanjutnya adalah mencari besarnya kekuatan hubungan antara variabel X dan Y, yaitu dengan rumus: Kp = rs 2 x 100 Kp = 0,471 2 x 100 Kp = 0,221 x 100 Kp = 22 Maka dapat disimpulkan bahwa kekuatan hubungan antara variabel X dan variabel Y dalam penelitian ini adalah sebesar 22 artinya sebesar 78 responden meyakini bahwa citra PT Angkasa Pura II Persero akan baik jika pelayanan jasa yang diterapkan petugas pelayanan berjalan dengan baik. Hasil uji hipotesis merupakan hasil akhir dari keseluruhan analisis data. Setelah seluruh nilai-nilai diperoleh, maka akan dilanjutkan dengan membuat kesimpulan dan saran. Universitas Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan