Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Tingkat Berpikir Kreatif Matematis Soal Open-ended

2. Memberi gambaran tentang gaya kognitif siswa dan memberi saran untuk menentukan perlakuan guru pada siswa dengan gaya kognitif field independent maupun field dependent

1.5.2. Manfaat Praktis

Manfaat penelitian ini secara praktis adalah sebagai berikut. 1. Menerapkan ilmu dan materi perkuliahan yang telah didapat. 2. Memperoleh pengalaman nyata tentang keadaan lingkungan pendidikan di sekolah. 3. Memperoleh pelajaran dan pengalaman dalam menganalisis kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. 4. Meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. 5. Memberikan sumbangan dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan melalui perbaikan pembelajaran.

1.6 Penegasan Istilah

Penegasan istilah diperlukan agar tidak terjadi kerancuan dan perbedaan pemahaman mengenai istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Beberapa istilah yang perlu didefinisikan antara lain sebagai berikut.

1.6.1. Analisis

Analisis dalam KBBI 2015 dinyatakan sebagai penyelidikan suatu peristiwa karangan, perbuatan, dan sebagainya untuk mengetahui keadaan sebenarnya sebab-musabab, duduk perkaranya, dan sebagainya.

1.6.2. Kemampuan Berpikir Kreatif

Kemampuan berpikir kreatif dalam penelitian ini adalah suatu proses yang digunakan dalam upaya pemecahan masalah matematika. Kemampuan berpikir kreatif yang diteliti meliputi tiga aspek, antara lain : 1 kefasihan fluency mengacu pada kelancaran siswa dalam memproduksi ide yang berbeda dengan memberi jawaban secara benar; 2 keluwesan flexibility mengacu pada kemampuan siswa untuk memecahkan masalah dengan beragam ide dan pendekatan berbeda; dan 3 kebaruan novelty mengacu pada kemampuan siswa untuk memberi jawaban yang tidak lazim atau satu jawaban yang benar-benar baru dan berbeda dengan cara yang sudah ada.

1.6.3. Tingkat Berpikir Kreatif Matematis

Tingkat berpikir kreatif matematis TBKM dalam penelitian ini merupakan jenjang berpikir yang hierarkhis dengan dasar pengkategorian berdasar produk kemampuan berpikir kreatif kreativitas siswa ketika memecahkan masalah matematika. Menurut Siswono 2011 tingkat berpikir kreatif matematis TBKM terdiri dari lima tingkat yang didasarkan pada aspek kefasihan fluency, keluwesan flexibility, dan kebaruan novelty, yaitu TBKM 4 sangat kreatif, TBKM 3 kreatif, TBKM 2 cukup kreatif, TBKM 1 Kurang kreatif, dan TBKM 0 tidak kreatif.

1.6.4. Soal Open-ended

Soal Open-ended merupakan soal yang dapat digunakan untuk mengukur kreativitas siswa, terutama dalam pembelajaran matematika. Soal open-ended mempunyai tiga tipe, antara lain 1 tipe soal dengan banyak jawaban problems with multiple solutions; 2 tipe soal dengan banyak cara mengerjakan problems with multiple solution methods; 3 tipe soal dengan masalah yang dapat dikembangkan menjadi masalah baru problem to problem. Soal open-ended yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal bertipe problems with multiple solution methods.

1.6.5. Gaya Kognitif