4.2 Analisis Data
4.2.1 Analisis Hasil Belajar Siswa
Analisis hasil belajar siswa didasarkan pada pengelompokan siswa dengan gaya kognitif field independent dan field dependent. Data kuantitatif diperoleh dari
skor soal open-ended bertipe problems with multiple solutions methods yang telah
digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Hasil
penskoran dibedakan menjadi dua, yaitu skor untuk siswa bergaya kognitif field independent dan siswa bergaya kognitif field dependent. Analisis hasil belajar
siswa dilakukan untuk membuktikan hipotesis bahwa nilai rata-rata siswa dengan gaya kognitif field independent lebih tinggi dari siswa bergaya kognitif field
dependent, sehingga nanti dapat dikatakan bahwa kemampuan berpikir kreatif matematis siswa bergaya kognitif field independent lebih tinggi dari siswa bergaya
kognitif field dependent. Untuk mengetahui apakah kemampuan berpikir kreatif matematis siswa
bergaya kognitif field independent lebih tinggi dari siswa bergaya kognitif field dependent akan dilakukan uji banding dua sampel dengan uji pihak kanan untuk
perolehan nilai tes kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Uji asumsi yang dilakukan adalah uji normalitas dan homogenitas. Uji normalitas dengan uji
Lilliefors mendapat hasil sebagai berikut. ∶ sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
∶ sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal Tentukan taraf signifikan
= , dengan kriteria terima jika
ℎ� �
�
. Hasil penghitungan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.6 Hasil Uji Lilliefors Kelas
ℎ� �
�
Kriteria X MIA 2
0,052169 0,156624
ℎ� �
�
, maka
diterima Berdasarkan tabel di atas, diketahui
ℎ� �
�
, sehingga diterima. Dapat dikatakan bahwa sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
Lanjutkan dengan uji homogenitas. Uji homogenitas dengan uji F yang dilakukan adalah sebagai berikut.
∶ � = � varian kelompok gaya kognitif field independent sama dengan kelompok gaya kognitif field dependent, kedua kelompok homogen
∶ � ≠ � varian gaya kognitif field independent tidak sama dengan kelompok gaya kognitif field dependent kedua kelompok tidak homogen
Tentukan uji dua pihak dengan taraf signifikan = . Kriteria yang
digunakan adalah terima jika
ℎ� �
�
, dengan derajat kebebasan −
, − . Hasil uji F dapat dilihat pada Tabel 4.6 di bawah ini.
Tabel 4.7 Hasil Analisis Uji F Kelas
Kelompok Gaya Kognitif
Rata-rata Varians
ℎ� �
�
Kriteria X MIA 2 Field
Independent 41,05
43,93 0,71
2,40 diterima
Field Dependent 35,71 61,60
Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh
ℎ� �
= , dan
�
= , . Diketahui
ℎ� �
�
, maka diterima sehingga varians kelompok
siswa bergaya kognitif field independent dikatakan sama dengan kelompok gaya kognitif field dependent. Artinya, kedua kelompok gaya kognitif homogen,
sehingga analisis selanjutnya menggunakan uji banding dua sampel untuk
kelompok homogen. Hipotesis untuk uji banding dua sampel yang digunakan adalah sebagai berikut.
∶ � � rataan skor kemampuan berpikir kreatif matematis siswa bergaya
kognitif field independent lebih rendah atau sama dengan siswa bergaya kognitif field dependent
∶ � � rataan skor kemampuan berpikir kreatif matematis siswa bergaya
kognitif field independent lebih tinggi dari siswa bergaya kognitif field dependent
Tentukan uji pihak kanan dengan taraf signifikansi = . Kriteria yang
digunakan adalah tolak jika
ℎ� �
�
, dengan derajat kebebasan untuk daftar distribusi adalah
+ − dengan peluang − . Hasil uji dapat dilihat pada Tabel 4.7 di bawah ini.
Tabel 4.8 Hasil Analisis Uji Kelas
Kelompok Gaya Kognitif
Rata-rata Varians
ℎ� �
�
Kriteria X MIA 2
Field Independent
41,05 43,93
7,18 2,08
1,69 ditolak
Field Dependent
35,71 61,60
Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh
ℎ� �
= , dan
�
= , . Diketahui
ℎ� �
�
, maka ditolak sehingga terbukti bahwa rataan skor
kemampuan berpikir kreatif matematis siswa bergaya kognitif field independent lebih tinggi dari siswa bergaya kognitif field dependent.
4.2.2 Analisis Tingkat Berpikir Kreatif Matematis