BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1 Berpikir Kreatif
Berpikir adalah suatu bagian mental yang dialami seseorang bila dihadapkan pada suatu masalah atau situasi yang harus dipecahkan Siswono,
2008. Menurut Isaksen et al., sebagaimana dikutip oleh Mahmudi 2010: 3, menyatakan bahwa berpikir kreatif sebagai proses kontruksi ide yang menekankan
pada aspek kelancaran, keluwesan, kebaruan, dan keterincian. Pehkonen dalam Siswono 2010 menyatakan bahwa berpikir kreatif matematis merupakan
kombinasi dari berpikir logis dan divergen yang didasarkan pada intuisi namun masih dalam kesadaran. Dalam berpikir kreatif, seseorang akan melalui tahapan
mensintesis ide-ide, membangun ide-ide, merencanakan penerapan ide-ide, dan menerapkan ide tersebut sehingga menghasilkan produk yang baru yakni kreativitas
Siswono, 2011. Dalam konteks matematika, produk kemampuan berpikir kreatif siswa adalah kreativitas siswa dalam pemecahan masalah matematika.
Menurut Munandar 2012 kreativitas adalah kemampuan untuk melihat atau memikirkan hal-hal yang luar biasa, yang tidak lazim, memadukan informasi
yang tampaknya tidak berhubungan dan mencetuskan solusi atau gagasan-gagasan baru yang menunjukan kelancaran fluency, kelenturan flexibility, orisinalitas
originality dalam berpikir dan elaborasi.
Munandar 2012 menyebutkan beberapa ciri dari kreativitas, yaitu fluency, flexibility, originality, dan elaboration. Ciri-ciri fluency diantaranya adalah: 1
Mencetuskan banyak ide, banyak jawaban, banyak penyelesaian masalah, banyak pertanyaan dengan lancar; 2 Memberikan banyak cara atau saran untuk
melakukan berbagai hal; 3 selalu memikirkan lebih dari satu jawaban. Ciri-ciri flexibility diantaranya adalah: 1 menghasilkan gagasan, jawaban, atau pertanyaan
yang bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda- beda; 2 mencari banyak alternatif atau arah yang berbeda-beda; 4 mampu
mengubah cara pendekatan atau cara pemikiran. Ciri-ciri originality diantaranya adalah: 1 mampu melahirkan ungkapan yang baru dan unik; 2 memikirkan cara
yang tidak lazim untuk mengungkapkan diri; 3 mampu membuat kombinasi- kombinasi yang tidak lazim dari bagian-bagian atau unsur-unsur. Ciri-ciri
elaboration diantarnya adalah: 1 mampu memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan atau produk; 2 menambah atau memperinci detil-detil dari suatu objek,
gagasan, atau situasi sehingga menjadi lebih menarik. Indikator kemampuan berpikir kreatif menurut Munandar 2012 adalah sebagai berikut.
Tabel 2.1 Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif Aspek
Indikator Berpikir lancar fluency
Siswa dapat menghasilkan banyak gagasan yang relevan
Berpikir luwes flexiblility Siswa
mampu menghasilkan
berbagai macam ide dengan pendekatan yang berbeda
Berpikir orisinal originality Memberikan jawaban yang tidak lazim yang
lain dari yang lain, yang jarang diberikan banyak orang
Berpikir terperinci elaboration Siswa mampu mengembangkan, menambah,
dan memperkaya suatu gagasan
Dalam menilai kemampuan berpikir kreatif, Silver 1997 menggunakan acuan yang meliputi aspek kefasihan fluency, keluwesan flexibility, dan
kebaruan novelty. Kefasihan fluency mengacu pada kelancaran siswa dalam memproduksi ide yang berbeda dengan memberi jawaban secara benar, keluwesan
flexibility mengacu pada kemampuan siswa untuk memecahkan masalah dengan beragam ide dan pendekatan berbeda, kebaruan novelty mengacu pada
kemampuan siswa untuk memberi jawaban yang tidak lazim atau satu jawaban yang benar-benar baru dan berbeda dengan cara yang sudah ada. Indikator kemampuan
berpikir kreatif matematis yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada Silver 1997 dengan uraian sebagai berikut.
Tabel 2.2 Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Aspek
Indikator Kefasihan fluency
Siswa dapat menghasilkan banyak ide yang berbeda untuk memberikan jawaban yang
benar
Keluwesan flexiblility Siswa
mampu menghasilkan
berbagai macam ide dengan pendekatan yang berbeda
Kebaruan novelty Memberikan jawaban yang tidak lazim atau
memberikan satu
cara menyelesaikan
masalah dengan cara yang benar-benar baru dan tidak biasa dilakukan siswa pada tingkat
pengetahuannya
Kemampuan berpikir kreatif matematis yang dijadikan acuan dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir kreati matematis menurut Silver 1997
meliputi aspek kefasihan fluency, keluwesan flexibility, dan kebaruan novelty.
2.1.2 Tingkat Berpikir Kreatif Matematis