Metode pengumpulan data Metode analisis data

15 Timur, Nurul Kawaakib, NIM 20404410352, tahun 2010. Skripsi ini membahas tentang pemahaman masyarakat terhadap P3N karena sebagian masyarakat pasar rebo memahami P3N sebagai Pegawai resmi KUA. Perbedaan skripsi penulis membahas peran P3N setelah Peraturan Menteri Agama Nomor 24 Tahun 2014.

F. Sistematika Penulisan

Seluruh hasil penelitian di atas akan disusun dalam sebuah karya tulis dengan sistematika: BAB I Pendahuluan yang berisi latar belakang masalah; pembatasan dan perumusan masalah; tujuan dan manfaat penelitian; metode penelitian; review studi terdahulu; kerangka teori, dan sistematika penulisan. BAB II Berisi teori tentang perkawinan; Pengertian Perkawinan, Dasar hukum pencatatan perkawinan; menurut fiqih, pandangan para ulama, menurut undang-undang. Teori penegakan hukum dalam pencatatan perkawinan, Prosedur pencatatan perkawinan. BAB III Berisi penjelasan tentang peran pembantu pegawai pencatat nikah dalam menentukan biaya nikah di Kecamatan Pinang; petugas pembantu Pegawai pencatat nikah; profil kecamatan Pinang; peran pembantu pegawai pencatat nikah setelah peraturan Menteri Agama Nomor 24 Tahun 2014; 16 biaya pencatatan pernikahan menurut peraturan Menteri Agama Nomor 24 Tahun 2014 BAB IV Berisi penjelasan tentang respon pembantu pegawai pencatat nikah pasca Peraturan Mentri Agama Nomor 24 Tahun 2014; respon pegawai KUA Pinang, respon pegawai kelurahan, respon pembantu pegawai pencatat nikah, analisis peran P3N dan respon P3N terhadap Peraturan Menteri Agama Nomor 24 Tahun 2014 BAB V Berisi kesimpulan-kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian dilengkapi juga dengan saran-saran yang dapat membantu dan memberikan masukan kepada para praktisi lembaga perkawinan dan legislator 17

BAB II PENCATATAN PERKAWINAN DALAM TINJAUAN TEORI

A. Perkawinan 1. Pengertian Perkawinan

Secara etimologis perkawinan dalam bahasa Arab berarti nikah atau zawaj. Kedua kata tersebut yang terpakai dalam kehidupan sehari- hari orang Arab dan banyak terdapat dalam Al-Qur’an dan hadits Nabi. Al-Nikah mempunyai arti Al-Wath’i, Al-Dhommu, Al-Tadakhul, al-Jam’u atau ibarat ‘an al-wath wa al-aqd yang berarti bersetubuh, hubungan badan, berkumpul, jima, dan akad. 33 Secara terminologis perkawinan yaitu akad yang membolehkan terjadinya istimta’ persetubuhan dengan seorang wanita, selama seorang wanita tersebut bukan dengan wanita yang diharamkan baik dengan sebab keturunan atau sebab susuan. 34 Perkawinan menurut bahasa 35 dapat berarti kebersamaan, berkumpul, dan menjalin ikatan antara suami istri. 36 Kata nikah berasal dari bahasa Arab ﺢ ﻜ ﻧ – -ح ﺎ ﻜ ﻧ ا yang berarti kawin atau perkawinan. Kata ini sudah diadopsi dan menjadi kata bahasa Indonesia yang sangat popular 33 Mardani, Hukum Perkawinan Islam di Dunia Islam Modern, Yogyakarta: Graha Ilmu, h. 4 34 Mardani, Hukum Perkawinan Islam di Dunia Islam Modern, h. 4 35 Sedangkan menurut Amir, yang disebut nikah dalam bahasa Arab, atau Marry dalam bahasa Inggris, ialah hidup bersama antara suami dengan istri. Lihat Amir Taat Nasution, Rahasia Perkawinan Dalam Islam, Cet ke-3, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1994, h. 30. 36 Abdul Aziz bin Abdurrahman, Perkawinan Dan Masalahnya, cet ke-2, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 1993, h.17 17

Dokumen yang terkait

Implementasi Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Tahun 2014 di Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri (Studi Pada Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri Kebayakan Gunung Balohen Kecamatan Kebayakan Kabupaten Aceh Tengah)

2 88 122

Anak luar nikah dalam undang-undang perkawinan No.1 Tahun 1974: analisis putusan MK tentang status anak luar nikah

0 3 86

Ketelitian pegawai pencatat nikah terhadap data calon pengantin di KUA Kecamatan Cimanggis depok : studi kajian terhadap putusan no. 563/pdt.g/2007/pa.depok

1 11 88

Pemahaman masyarakat Kecamatan Pasar Rebo terhadap pembantu pegawai pencatat nikah (P3N) (studi kasus di KUA Pasar Rebo Jakarta Timur)

3 24 89

Implementasi PP NO. 48 Tahun 2014 Tentang Biaya Nikah Sebagai Public Service

3 18 170

Tinjauan maslahah mursalah dalam putusan Pengadilan Agama Mojokerto nomor 0052/Pdt.P/2014/PA.Mr tentang pencabutan atas surat penolakan perkawinan oleh pegawai pencatat nikah KUA Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto.

0 0 97

EKSISTENSI PEMBANTU PEGAWAI PENCATAT NIKAH (P3N) PASCA INSTRUKSI DIRJEN BIMAS ISLAM NOMOR DJ.II/I TAHUN 2015 PERSPEKTIF KEPUTUSAN MENTERI AGAMA No 298 TAHUN 2003 DI KUA Kec. CANDI Kab. SIDOARJO.

7 123 83

PMA no. 24 tahun 2015

0 1 16

Peranan Pegawai Pencatat Nikah (PPN) dalam Penyelesaian Pernikahan Wali Adhal (Studi Kasus Penyelesaian Pernikahan Wali Adhal di KUA Kecamatan Manggala) - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 81

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENOLAKAN PETUGAS KUA ATAS WALI NIKAH MEMPELAI HASIL HUBUNGAN DI LUAR NIKAH ( Studi Kasus di KUA Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro Tahun 2011-2013) SKRIPSI

0 0 13