Pembatasan Masalah Rumusan Masalah

10

2. Pendekatan Penelitian

Ada beberapa pendekatan yang dilakukan di dalam penelitian ini, yaitu: a. Pendekatan Perundang-undangan Suatu penelitian normative tentu harus menggunakan pendekatan perundang-undangan, karena yang akan diteliti adalah berbagai aturan hukum yang menjadi fokus sekaligus tema sentral suatu penelitian. 26 Pendekatan ini dilakukan untuk meneliti aturan- aturan yang aturan penormaannya menjelaskan tentang peran amil atau P3N setelah Peraturan Menteri Agama Nomor 24 Tahun 2014. b. Pendekatan Sistematika Hukum Tujuan dari pendekatan tentang sistematika hukum adalah untuk mengadakan identifikasi terhadap pengertian pokok. Pendekatan ini penting sebab masing-masing pengertian pokok tersebut mempunyai arti tertentu dalam kehidupan hukum. 27 Dalam penelitian ini adalah mengenai pengertiaan P3N atau amil di KUA.

3. Sifat penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif analisis, yang mengungkapkan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan teori-teori 26 Johnny Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, cet.IV, Malang: Bayumedia, 2008, h.303. 27 Soerjono Soekanto, Penelitian Hukum Normatif: Suatu Tinjauan Singkat, cet.I, Jakarta: Rajawali Press, 1990, h.93. 11 hukum yang menjadi objek penelitian. 28 yang mana penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yaitu tentang data yang dikumpulkan dalam bentuk kata-kata, kata-kata yang diambil dari kalimat hasil wawancara antara peneliti dan informasi.

4. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung oleh pengumpul data dari objek risetnya, sedangkan data sekunder adalah semua data yang diperoleh secara tidak langsug dari objek yang diteliti. 29 Kedua sumber data tersebut adalah: a. Data primer, yaitu data yang diperoleh dari sumbernya, baik melalui wawancara, observasi maupun laporan dalam bentuk dokumen tidak resmi yang kemudian diolah oleh peneliti. b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari dokumen- dokumen resmi, buku-buku yang berhubungan dengan objek penelitian, hasil penelitian dalam bentuk laporan, skripsi, tesis, disertasi, dan peraturan perundang-undangan. Data sekunder tersebut dibagi menjadi: 1. Bahan hukum primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat, yakni bahan hukum yang diurut berdasarkan hierarki mulai dari Undang Undang Dasar 28 Zainuddin Ali, Metode penelitian Hukum, cet II, Jakarta: Sinar Grafika, 2010, h. 105. 29 Sonny Sumarno, Metode Riset Sumber Daya Manusia, cet 1Yogyakarta: Graha Ilmu, h. 69 12 1945; Undang Undang Perkawinan 1974; Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2004 tentang keputusan tarif atas jenis penerimaan Negara bukan pajak yang berlaku pada depertemen agama; Peraturan Menteri Agama Nomor 11 Tahun 2007 tentang pencatatan nikah; Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2014 tentang tarif nikah rujuk bukan pajak yang berlaku pada departemen agama; Peraturan Menteri Agama Nomor 24 Tahun 2014 tentang tarif nikah rujuk di luar KUA kecamatan. 2. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan hukum yang diperoleh dari buku teks, jurnal-jurnal, pendapat para sarjana, dan lain sebagainya. Bahan hukum sekunder berguna untuk memberikan peneliti semacam petunjuk atau inspirasi peneliti untuk menyelesaikan penelitiannya. 30 3. Bahan hukum tersier atau bahan hukum penunjang, yaitu mencakup bahan-bahan yang memberi petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, seperti kamus, ensklopedia, indeks dan seterusnya.

5. Metode pengumpulan data

30 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, cet.IV, Jakarta: Kencana, 2008, h.155.

Dokumen yang terkait

Implementasi Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Tahun 2014 di Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri (Studi Pada Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri Kebayakan Gunung Balohen Kecamatan Kebayakan Kabupaten Aceh Tengah)

2 88 122

Anak luar nikah dalam undang-undang perkawinan No.1 Tahun 1974: analisis putusan MK tentang status anak luar nikah

0 3 86

Ketelitian pegawai pencatat nikah terhadap data calon pengantin di KUA Kecamatan Cimanggis depok : studi kajian terhadap putusan no. 563/pdt.g/2007/pa.depok

1 11 88

Pemahaman masyarakat Kecamatan Pasar Rebo terhadap pembantu pegawai pencatat nikah (P3N) (studi kasus di KUA Pasar Rebo Jakarta Timur)

3 24 89

Implementasi PP NO. 48 Tahun 2014 Tentang Biaya Nikah Sebagai Public Service

3 18 170

Tinjauan maslahah mursalah dalam putusan Pengadilan Agama Mojokerto nomor 0052/Pdt.P/2014/PA.Mr tentang pencabutan atas surat penolakan perkawinan oleh pegawai pencatat nikah KUA Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto.

0 0 97

EKSISTENSI PEMBANTU PEGAWAI PENCATAT NIKAH (P3N) PASCA INSTRUKSI DIRJEN BIMAS ISLAM NOMOR DJ.II/I TAHUN 2015 PERSPEKTIF KEPUTUSAN MENTERI AGAMA No 298 TAHUN 2003 DI KUA Kec. CANDI Kab. SIDOARJO.

7 123 83

PMA no. 24 tahun 2015

0 1 16

Peranan Pegawai Pencatat Nikah (PPN) dalam Penyelesaian Pernikahan Wali Adhal (Studi Kasus Penyelesaian Pernikahan Wali Adhal di KUA Kecamatan Manggala) - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 81

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENOLAKAN PETUGAS KUA ATAS WALI NIKAH MEMPELAI HASIL HUBUNGAN DI LUAR NIKAH ( Studi Kasus di KUA Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro Tahun 2011-2013) SKRIPSI

0 0 13